12. Panggilan

4.2K 453 4
                                    

Pada pagi hari, kami duduk mengelilingi api unggun yang sudah padam. Kami semua sibuk dengan pekerjaan masing masing. Ada yang sarapan dengan sisa bekal yang kami bawa, ada yang mengobrol dan ada juga yang berusaha berkomunikasi dengan para Hunter yang ada di Avalon seperti aku.

Aku menghubungi ibuku sekarang menunggunya menjawab. Tak lama kemudian ibuku menjawab, aku melihat wajahnya. Wajahnya terlihat lelah, mata coklatnya terlihat sayu.
"Ada apa mom?" Tanyaku pada ibuku.

"Tidak hanya saja ada sedikit masalah disini." katanya.

"Ceritakan padaku." kataku.

"Tidak nak. Mom tak ingin kau jadi terbebani pikirannya. Lagi pula para Hunter disini bisa menanganinya." kata ibuku.

"Tidak Mom ceritakan ini padaku." kata ku memaksa.

"Baiklah. Akhir akhir ini ada isu tentang datangnya bangsawan Hunter dari kerajaan yang ada di Paris." Ibuku menghela nafas. "Keluarga kerajaan menerimanya tentu tapi anak anak Avalon Academy tidak. Alasan mereka karena putri sulung keluarga kerajaan itu, Aislin, adalah satu satunya putri yang mendukung para Supranatural."

"Mendukung Supranatural? Tapi kenapa Mom? Dia itu putri kerajaan tau mana yang salah dan yang benar kan." kataku kaget.

"Harusnya Ar. Para murid Avalon Academy sekarang memiliki organisasi pemberontakan sendiri. The Red Rebellion. Mereka menyebutnya seperti itu." kata Mom.

"Organisasi pemberontakan?" Gumamku heran "Tunggu, kenapa mereka bisa membuat pemberontakan seperti itu?"

"Karena mereka yakin bahwa kedatangan para France kemari ada hubungannya dengan King Brian, Aiden dan Aislin." kata ibuku.

Aku terdiam. "Akankah mereka memanggil Aiden Mom?"

"Tidak sepertinya. Aiden pernah sekali ditawari meninggalkan misinya tapi dia menolak." kata ibuku.

"Baiklah Mom sepertinya aku harus pergi bye." kataku mengakhiri pembicaraan kami.

Aku pun duduk disebelah Jane. Aku masih bingung dengan semua yang terjadi di Avalon. Aku pernah mendengar tentang Aislin tentu tapi aku tak tau kalau dia mendukung para Supranatural.

Hidupku semakin rumit saja. Dan tentang The Red Rebellion. Aku tak tau apa apa tentang organisasi itu. Aku ingin tau lebih banyak kenapa mereka membuat organisasi itu.

"Sebaiknya kita harus terus berjalan kita harus memasuki wilayah para Vampir kan." kata Diana.

"Baiklah kemasi barang barang kalian." kataku dan kami pun mengemasi barang barang kami.

***

Kami berjalan menuju wilayah para Vampir. Aku berjalan bersama Jane. Kami semua berjalan dengan hening sampai Jane bertanya padaku,

"Kau tau apa yang terjadi di Avalon?"

"Ya aku tau." bisikku.

"Aku sudah cari informasi tentang Aislin dari Aiden." bisik Jane.

Aku menatap kedepan. Aiden sedang berjalan di depanku. "Wah berani sekali kau Jane."

"Aku keceplosan Ar," gumamnya. "Untung tak ada yang mendengar kecuali Aiden. Aislin sepertinya psikopat sekali ya."

"Apa maksudmu? Dan bagaimana kau tau tentang Avalon?" Tanyaku.

"Semua orang di tim kita ini sudah tau Ar," jawab Jane. "Aislin pernah hampir membunuh adiknya. Dia jelas jelas psikopat."

"Oh ya?" Tanyaku kaget.

"Ya. Aiden bilang seperti itu." guman Jane.

Aislin pernah hampir membunuh adiknya? Gila ini sangat gila. Apakah dia memiki penyakit mental?

The Supranatural HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang