Serena mendelik ke arahku. Aku mengerutkan kening. Aku tak tau salahku apa padanya dan dia tiba tiba mendelik? Orang yang menyebalkan.
"Oh jadi ini orang yang kata Maven kau lindungi?" Tanya Serena dan mengangguk padaku "Catastrophe"
"Hathaway" balasku
"Serena... aku sedih kau meninggalkanku" kata Aiden berjalan perlahan ke arah Serena menarikku bersamanya.
Hei kenapa aku ikut ikutan ditarik dalam permasalahan ini. "Tapi kukira aku lebih baik saat kau meninggalkanku. Dan ini kewajibanku membawamu pulang..."
Aiden melirik kearahku dan mengangguk ke arah Serena. Aku pun menendang perut Serena sehingga dia jatuh tersungkur. Entah bagaimana Aiden bisa membuatnya pingsan.
"Bawa dia aku akan memapah Kayla" katanya ke arah Charlotte dan Jane
"Tidak biarkan aku saja. Sepertinya aku jarang membantu" kata Alex
"Nyadar juga akhirnya" gumamku sarkastik "Ayo sebelum anak ini bisa berdiri"
Kami berjalan ke luar berusaha senormal mungkin. Kami berjalan sampai kami berhasil keluar. Tapi...
"Tak semudah itu kalian bisa keluar" kata seorang vampir
"Mason" kata Aiden
"Kau menyeramkan sekali tau nama nama Vampir" bisikku
"Serena yang memberitahu" balasnya
"Ah Catastrophe bersaudara. Kalian bertemu kembali kah?" Katanya sarkastik "Tapi... kukira kalian tak akan bisa kembali ke Avalon lagi"
"Dan kenapa begitu?" Tanyaku menantang
"Kami akan membunuhmu terlebih dahulu" katanya dingin
"Cobalah kalau begitu" kataku
Dan dalam sekejap kami sudah bertarung dengan masing masing vampir. Aku juga bertarung dengan Mason. Aku menatapnya, mencoba melihat kelemahannya.
Pundak. Adalah kelemahan Mason.
Aku berputar sehingga aku berada di belakangnya dan memukul pundaknya dengan busurku.
Dia jatuh terduduk dan mengerang. Aku berlari membantu Charlotte yang terlihat kewalahan melawan para Vampir.
"ARLENE AWAS!" Teriak Jane
Aku menoleh dan melihat sebuah mantra meluncur ke arahku. Aku tak tau bagaimana caranya para Vampir memanggil para Penyihir Hitam. Aku memejamkan mataku. Aku tau aku tak akan bisa mengelak dengan jarak sedekat ini. Aku terdiam bersiap mendapat mantra itu sampai aku merasakan dorongan dari seseorang sehingga aku jatuh ke tanah.
Aku membuka mataku dan melihat Alyssa tergeletak tak sadarkan diri. Aku cepat cepat berlari padanya dan duduk di sebelahnya, menangis. Pertempuran di belakangku masih terjadi tapi aku tak perduli. Sahabatku, jatuh tergeletak di tanah sekarat.
"Arlene kau harus mengucapkan mantra berpindah. Kita harus cepat kembali ke Avalon" kata Aiden
"T-tapi bukan kata kau kita tak bisa menggunakan mantra berpindah?" Tanyaku bingung dan masih menangis
"Hanya di sini kita bisa menggunakan mantra berpindah" kata Aiden "Ayolah Arlene temanmu ini membutuhkan perawatan"
Aku pun memegang tangan Alyssa dan Aiden. Yang lain juga mengikutiku. Aku menarik nafas berkonsentrasi. Aku tak boleh gagal mengucapkan mantra ini. Aku pun mengucapkan mantranya. Dan dalam sekejap kami sudah berpindah ke Avalon.
***
Aku terbaring di tanah hutan Allegra. Aku menatap ke sekelilingku. Disini sudah banyak para Guardian, Mrs. Right, orang tua kami dan Queen Julianne juga King Brian. Para Healer cepat cepat berlari ke arah kami. Aku menatap ke langit lalu mengalihkan pandanganku pada Aiden yang sudah berdiri memberikan Serena kepada Healer yang menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Supranatural Hunter
Fantasía[SLOWLY UNDER EDITING] Arlene Catastrophe seorang Supranatural Hunter yang lebih menderita dari para Supranatural Hunter lainnya, menurutnya. Diburu oleh semua macam para Supranatural, melihat orang disekitarnya perlahan mati, orang yang dia sayang...