(Baca juga Author Note nya nanti. Thanks)
Aiden
2 tahun kemudian...
California, USA.
"Baik, Mum. Aku akan kembali minggu depan."
"..."
"Konferensi berlangsung selama 5 hari dan ada urusan lain yang harus kuurus."
"..."
"Baik Mum. Sampaikan halo pada Kayla dariku."
"..."
"Mum bila kau ingin membawa bunga ke rumah Arlene... beli 2 bunga. Aku tak sempat ke rumahnya kemarin sebelum aku pergi."
"..."
"Baik Mum. Aku menyayangimu juga."
Aku memasukan ponselku dan meminum kopi yang baru saja kubeli lalu menatap ke arah taman yang sekarang dipenuhi anak anak kecil. Aku pergi ke Amerika untuk mengikuti konferensi Hunter yang diadakan disini. Setelah para dewan tetua tau tentang apa yang terjadi di Avalon dan kematian ayahku, mereka semua mengadakan penyelidikan terhadap para Supranatural.
Mereka mengadakan konferensi hari ini karena mereka akan mengumumkan sesuatu soal Supranatural. Konferensi itu berlangsung selama 3 jam penuh tadi. Ternyata, di Brooklyn ada beberapa Supranatural yang mencari sesuatu.
Oh dan ini sudah 2 tahun Arlene meninggal. Selama 2 tahun ini menurutku tidak terlalu menyenangkan. Axel dan Matt menjadi kepala Guardian di istana. Aku memegang tahta di kerajaan. Tidak sepenuhnya sebenarnya. Aku berhasil membawa pulang Kayla dan Mum. Aku memberitahu semua yang terjadi pada mereka. Begitu Kayla tau tentang kematian Arlene, dia langsung menangis. Dia bilang dia sangat sedih kehilangan seseorang seperti Arlene.
Aku juga.
Ariane menjadi mata mata untuk kami. Red Rebellion menjadi organisasi mata mata untuk Avalon. Alyssa dan Jane pergi. Setelah 7 bulan kepergian Arlene, mereka memutuskan untuk pergi dari Avalon. Alyssa berkata terlalu sakit baginya terus berjalan di Avalon. Dia mengingat masa masanya dengan Arlene juga Charlotte. Begitu pula Jane.
Jane mungkin tidak hanya karena Arlene. Saat penyerangan yang menewaskan ibu Arlene, Jane juga kehilangan adiknya Rosie. Aku tentu mengizinkannya pergi. Tapi beberapa tahun belakangan, mereka tak pernah memberikan kami kabar lagi. Seolah olah mereka membuang kehidupan mereka sebagai Hunter.
Matt khawatir akan Alyssa adiknya begitu pula Nathan yang membuatku terkejut. Aku melacaknya dan hanya menemukan keberadaan Alyssa. Dia tinggal disini, di Amerika. Akhirnya aku dan Matt mengobrol dengan Alyssa berkata bahwa kami ingin bertemu dengannya. Dia selalu saja menolak dan bilang dia tidak ingin berurusan lagi dengan dunia Hunter. Tidak setelah Arlene, katanya.
Tapi kami terus membujuknya dam akhirnya, kemarin dia menghubungi Matt dan menyetujuinya. Kami akan bertemu di taman ini sekarang. Nathan bersikeras menemaniku pergi ke Amerika. Tapi aku menolaknya. Aku membawa Matt kesini dari pada Nathan. Aku yakin seratus persen bahwa Alyssa tidak ingin bertemu dengan Nathan setelah apa yang terjadi.
Alex dan Ariella Catastrophe juga pergi. Alex berkata bahwa mereka harus pergi dan meninggalkan kehidupan mereka di Avalon. Alex dan Ariella sangat terpukul atas kematian kedua orang tua mereka. Kematian Arlene tidak membantu mereka juga. Alex mengurung dirinya dikamar selama 6 bulan penuh. Begitu pula dengan Ariella. Mereka pergi entah kemana. Aku dan Nathan berusaha melacak mereka namun mereka tak bisa dilacak.
Semenjak kami tak bisa menemukan tubuh Arlene karena jurang itu sangat dalam, sebagai penghormatan kami akan menyimpan bunga di taman rumah keluarga Catastrophe. Alex dan Ariella sudah pergi juga dan kami rasa boleh saja kami menyimpan bunga disitu. Setiap hari aku selalu membawa bunga ke rumahnya. Aku tak pernah benar benar bisa merelakan kepergian Arlene.
Aku mengeluarkan ponselku dan mengirim pesan pada Alyssa. Matt sedang mengurus segala keperluan untuk konferensi hari kedua jadi dia tak bisa ikut. Aku menunggu sampai Alyssa membalas pesanku saat aku merasakan hal yang berbeda.
Hunter, pikirku. Kami para Hunter bisa merasakan Hunter lain dan para Supranatural jika mereka berada di dekat kami. Aku melemparkan pandanganku ke segala arah sampai melihat perempuan memakai jaket biru tua.
Aku pun mulai berjalan ke arahnya. Pasti itu Alyssa. Aku harus bertanya beberapa hal padanya tentang Arlene dan Nathan.
Aku mendekati perempuan itu dan menepuk pundaknya. Dia pun berbalik.
"Arlene?"
END
Author Note :
YAY! Ini dia epilog nya. Maaf pendek banget kayaknya epilognya hehe.
Sekali lagi, Author bilang terima kasih udah ngikutin perjalan Arlene, Aiden dan yang lain di TSH dari awal sampai akhir.
Dan makasih sudah Vomment.
Oh ya Author sebenarnya ada kepikiran buat SEQUEL tapi Author belum benar benar yakin soal itu.
So guys this is the Goodbye.
Thisism_
KAMU SEDANG MEMBACA
The Supranatural Hunter
Fantasi[SLOWLY UNDER EDITING] Arlene Catastrophe seorang Supranatural Hunter yang lebih menderita dari para Supranatural Hunter lainnya, menurutnya. Diburu oleh semua macam para Supranatural, melihat orang disekitarnya perlahan mati, orang yang dia sayang...