Keesokan harinya aku bangun tanpa minat untuk sekolah sama sekali. Aku mandi seperti biasa, makan di asramaku dan pergi ke kelas History. Aku memilih duduk di paling belakang dan menunggu Alyssa. Dari pintu datanglah mahluk aneh yang katanya Hunter yang kucurigai, Maven Mason.
Apa salahku sehingga aku memiliki 2 kelas yang sama dengan dia? Oh masih adakah tambahan? Tentu. Aiden Archer yang kuawasi beberapa minggu lalu juga bersamaku di kelas Sejarah. Maven berjalan dan duduk di sebrang bangku aku dan Alyssa dan dia berkata.
"Arlene Catastrophe."
"Bagaimana kau tau namaku?" tanyaku dingin.
"Kau cukup popular Catastrophe banyak orang yang mengenalmu," katanya.
"Aku tidak sepopuler itu sampai anak baru bisa mengenalku," sindirku pedas.
Saat dia akan membalas pernyataanku, Aiden masuk ke kelas dan duduk di depanku. Dia berbalik pada kami dan berkata.
"Jika ingin bermesraan tolong jangan di kelas," katanya.
"Apa sih maumu Archer? Dengar kami tadi sedang berbincang dan kau datang begitu saja. Archer, aku tak peduli kau ini pangeran raja atau apapun aku minta jangan ganggu aku." kataku sebal. Dia orang yang suka menghancurkan suasana.
Tiba tiba ada sebuah cahaya tipis yang menyelubungi bangku ku dan Aiden. Aku tau itu mantra yang bisa membuat orang yang disekeliling orang yang dalam mantra itu tak akan mendengar percakapannya.
"Aku curiga padanya, Catastrophe. Aku tak ingin kau berakhir seperti–"
"Serena Hathaway?" tanyaku "Tidak lah Archer. Kalau kau fikir Maven adalah Supranatural ya kita memiliki pemikiran yang sama tetapi jika kau fikir Maven bisa membunuhku tidak dia tak akan bisa. Maaf bukan aku sombong tetapi aku akan bisa melawannya."
"Aku hanya memberitahumu Catastophe. Asal tau saja Serena sangat berarti buatku. Jika aku tak ingin kau berakhir seperti Serena katakan saja kau sama seperti Serena." katanya lalu mencabut mantra itu dan berbalik ke arah depan.
Aku membeku. Apa katanya? 'Asal tau saja Serena sangat berarti buatku. Jika aku tak ingin kau berakhir seperti Serena katakan saja kau sama seperti Serena'. Aku menggelengkan kepala dan fokus kedepan. Teman temanku mulai berdatangan dan pelajaran pun dimulai oleh Mister Hantu aka Mr. Stele. Dan aku merasakan tatapan Maven Mason dari belakangku.
***
Pelajaran sangat membosankan. Si Hantu–begitulah kami menyebutnya, menerangkan tentang Incubus dan Succubus. Untunglah Mrs. Dementria masuk dan berkata bahwa Mrs. Right memanggilku,Alyssa,Maven dan Aiden. Kami keluar mengikuti Mrs. Dementria. Aku sangat bersyukur karena telah diselamatkan oleh Mrs. Dementria dari pelajaran Si Hantu.
Asal tau saja, Si Hantu itu tak pernah mengizikan murid muridnya keluar kelas meskipun akan ke toilet. Kami mengikuti Mrs. Dementria ke kelas Charlotte dan Jane, Rune lalu berjalan ke ruangan kepala sekolah.
Di dalam ruangan sudah ada Queen Julianne dan King Brian. Orang tua Aiden. Mrs. Right menyuruh kami duduk di kursi yang tersedia.
"Kalian saya kumpulkan disini karena saya akan memberikan misi untuk kalian termasuk Aiden, jika ia ingin mengikutinya," kata Mrs. Right. "Kayla Archer adik Aiden yang sekarang di tingkat 8, menghilang."
Kami terkejut. Kayla Archer menghilang? Kenapa bisa? Bukankah penjagaan untuknya sangat ketat?
"Apa? Kenapa bisa?" Tanya Charlotte.
"Dia di culik yang kami curigai oleh Vampire." jawab Queen Julianne.
Aku langsung saja menoleh ke arah Aiden yang mukanya langsung memucat. Aku mengerti kenapa. Serena di ubah oleh Vampire dia takut jika Kayla bernasib sama sepertinya. Aku kasihan juga padanya.
"Itulah sebabnya aku mengirim kalian mencari Kayla karena kalian adalah Hunter terbaik yang kami milikki. Termasuk kau Mister Mason. Aku melihat file mu dan aku menyetujui jika kau Mister Mason mengikuti pencarian ini." kata Mrs. Right. "Apa kau ingin mengikutinya Mister Archer? Kami tak memaksamu mengikuti ini."
Aiden terlihat seperti menimbang nimbang apakah dia akan ikut atau tidak. Dia menoleh ke arah ku dan berkata, "Ya aku akan mengikutinya."
"Aiden kau tak harus mengikutinya," kata ayahnya.
"Tidak Dad, aku menginginkan ini. Adikku diculik dan tak mungkin aku berdiam diri disini tanpa melakukan apapun Dad. Jadi aku ingin mengikuti ini," katanya.
"Baiklah," kata ayahnya.
"Oh dan juga kalian akan sekalian menyelamatkan Alex Catastrophe yang ditawan oleh Vampire disana," kata Mrs. Right.
"Apa? Alex?" tanyaku kaget. Tidak ada yang pernah memberitahuku bahwa Alex masih hidup. Aku tahu Visi itu benar.
"Ya ternyata kakak mu ini masih hidup Arlene. Kami juga tak menyangka pada awalnya tapi dia benar benar masih hidup." kata Mrs. Right.
"Mengapa dia bisa ditawan Vampire?" Tanya Alyssa.
"Menurut kabar, dia ditawan karena para Supranatural menginginkan mu Miss Catastrophe," kata Mrs. Right aku yang mendengar itu terkejut. Kenapa mereka menginginkanku? Seolah tahu apa yang kufikirkan Mrs. Right berkata "Mereka menginginkan mu karena nenek moyangmu, Rosemary Catastrophe berhasil membunuh Werewolf dan Vampire dia seorang pemanah. Saat Rosemary Catastrophe wafat, tidak ada lagi dalam keturunan Catastrophe yang memegang Panah. Setelah sekian lama kau terlahir dan memilih Patron. Kau mendapat Panah yang berarti ancaman bagi para Supranatural. Mereka yakin kau bisa membunuh mereka."
"Tunggu kenapa Alex yang ditawan? Bukankah yang diinginkan mereka adalah Arlene?" tanya Jane.
"Begini Jane, Jadi begitu mereka mengetahui Alex masih hidup mereka menawan Alex agar kau, Arlene pergi kesana." kata Mrs. Right.
"Kalau begitu anda sama saja seperti sedang menyerahkan Arlene kesana," kata Aiden pada Mrs. Right.
"Aku tidak sedang menyerahkan Arlene pada mereka Aiden, aku hanya ingin Arlene menyelamatkan Kayla dan Alex tapi tanpa sepengetahuan mereka dan pergi kemari. Aku tau resikonya besar tapi aku tak bisa berbuat apa apa saat ini," kata Mrs. Right. "Sekarang pergilah ke kamar kalian kemasi barang barang yang kalian butuhkan. Jangan lupa untuk membawa bubuk perak juga. Mr. Dean dan Guardian Ashton akan mengantarkan kalian ke perbatasan Avalon dengan London. Kami mengira mereka berada di London." kata Mrs. Right "Semoga beruntung bagi kalian anak anak."
Begitu aku mendengar apa yang dikatakan Mrs. Right aku terdiam dan pergi ke asramaku bersama Alyssa, Jane dan Charlotte dalam diam. Begitu kami sampai di kamar asrama, aku mengeluarkan tas ranselku memberinya mantra perluasan agar ransel itu luas dan memasukan apa saja yang bakal kubutuhkan selama perjalanan. Teman temanku sepertinya menyadari aku sedang tidak mood berbicara sehingga mereka mengemasi barang barangnya dalam diam. Aku memasukan beberapa obat dari Healer, beberapa senjata, baju dan bubuk perak. Aku meraih sepatuku. Bagi orang normal ini hanya sepatu biasa tapi bagi Hunter kami bisa memakainya untuk terbang dan berjalan di dinding agar tidak di ketahui musuh. Aku juga memutuskan untuk membawa itu kalau kalau para Supranatural menangkapku. Lalu, aku meraih busurku dan anak panahku. Panah ini yang membuat nasibku sial tapi aku tau Panah ini bisa menyelamatkanku dari apapun yang mengancamku. Satu yang sampai sekarang kuyakini adalah Hidup Memang Rumit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Supranatural Hunter
Fantasi[SLOWLY UNDER EDITING] Arlene Catastrophe seorang Supranatural Hunter yang lebih menderita dari para Supranatural Hunter lainnya, menurutnya. Diburu oleh semua macam para Supranatural, melihat orang disekitarnya perlahan mati, orang yang dia sayang...