35. Penjelasan

3.9K 336 11
                                    

"Besok," ucap Aiden di depan semua para Hunter "Kita akan melawan para Supranatural. Mereka tidak bisa menyerang kira terus terusan secara licik. Kita harus melawan!"

Aku berdiri disebelahnya sambil menundukkan kepalaku. Aku tidak pernah menyukai perang. Dan sekarang ini aku akan menghadapi perang dengan aku dan juga teman temanku sebagai pemimpinnya.

"Berlatihlah dan beristirahat yang cukup. Agar kita semua bisa mengalahkan para Supranatural." Tambah Matt dan kami pun pergi ke tenda kami untuk berdiskusi.

"Jane, tolong jelaskan yang tadi." Kataku.

"Yang mana?" Tanyanya bingung.

"Perang 1901, Christopher Gosling." Kataku.

"Oh iya jadi kan Christopher Gosling memimpin pasukan Hunter yang sama sekali belum siap untuk perang. Penulisnya, ingin kita tau bahwa ada cara membuat para Hunter menang. Yaitu dengan cara gila bernama The Falling Hunter." Gumam Jane. Aku hanya mengangguk mulai mengerti semua ini.

"Omong omong, apa itu The Falling Hunter?" Tanyaku.

"Mana kutahu aku tidak membaca tentang itu." Kata Jane lalu melirik ke arah jam tangannya. "Oh ya orang tua kita datang sekarang. Mereka di tenda perkumpulan ayo."

Aku mengangguk dan mengikuti Jane juga Alyssa ke arah tenda perkumpulan. Aku masuk ke tenda itu dan menemukan ibuku sedang menatapku. Dia terlihat bertambah tua semenjak kepergian ayahku. Dia tetap cantik, dengan rambut coklat dan mata coklatnya. Dia terlihat mirip dengan Alex.

"Apa kabarmu, Ar?" Ibuku bertanya saat aku memeluknya.

"Baik. Kau sendiri Mum?" Tanyaku sambil melepaskan pelukan.

"Aku tidak terlalu baik baik saja, setelah ayahmu..." ibuku terlihag sedih. "Tapi nak, aku perlu bicara padamu."

Aku mengangguk dan mengajaknya ke luar tenda perkumpulan. Aku membawanya ke depan tendaku dan kami duduk.

"Aku dengar tentang Charlotte, aku ikut merasa sedih." Kata ibuku. "Dia dulu adalah gadis yang baik dan manis. Aku tak berpikir dia akan seperti ini."

"Aku pun tidak Mum." Kataku pelan.

"Arlene, Mum mengerti kau sangat amat terguncang dengan kejadian beberapa bulan ini." Kata ibuku. "Yah, aku tak bisa menyalahkanmu juga. Untuk merasa terguncang akan ini semua."

Kami terdiam untuk beberapa saat. Aku tidak terlalu dekat dengan ibuku. Aku lebih banyak menghabiskan waktukku dengan ayahku sebelum isu Alex 'meninggal'. Mum lebih dekat dengan Alex dari pada aku.

"Kau tau, kau sangat mirip dengan ayahmu." Gumam ibuku. "Kau memiliki mata dan warna rambutnya. Aku sangat merindukannya."

Aku mengerjap. "Aku tau."

"Pakai ini." Ibuku memberikan sesuatu padaku.

Aku melihatnya, itu adalah gelang. Gelang itu berwarna silver berbentuk rantai. Menurutku cukup Ellegant. Aku juga melihat ada batu Emerald tergantung disalah satu rantai gelang itu. Emerald itu berbentuk berlian, dengan ujung yang lancip.

"Apa ini Mum? Gelang milik siapa ini?" Tanyaku.

"Pakai saja. Sudah waktunya aku memberikan ini padamu." Kata ibuku memakaikan gelang itu di pergelangan tangan kananku.

"Wow, Terima kasih Mum. Tapi kukira kau akan memberikannya pada Ariella saat kita bertemu dengannya nanti?" Tanyaku.

Ibuku tersenyum. "Gelang itu lebih bagus terlihat padamu."

Aku hanya terkekeh.

***

Malam tiba, suasana di antara para Hunter sangat tegang. Kami berkumpul di depan tenda perkumpulan, menatap perapian dengan pandangan kosong. Kami semua baru saja menyetujui sebuah perang. Itu artinya kami semua harus bersiap kehilangan orang terdekat kita.

The Supranatural HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang