21. Elementor

3.9K 391 7
                                    

Setelah membaca surat itu, aku memasang wajah datar. Aku tak ingin mereka tau tentang surat yang nenek sihir--Aislin kirimkan padaku. Sekarang aku hanya harus mencari jalan keluar dan memohon supaya Aislin meninggalkan Avalon. Aku melihat ke sekeliling yang sekarang kosong. Healer Mrs. Downey yang sangat baik mengusir sahabat sahabat ku bilang kalau aku harus beristirahat. Mereka baru diperbolehkan mengunjungiku lagi besok.

"Tapi itu tidak adil. Kau akan memperbolehkan Aiden kalau dia berkunjung lagi beberapa menit lagi kan" kata Jane "Kami akan tetap disini"

"Jane..." tegur Alyssa pelan

"Tidak! Tentu saja tidak meskipun dia pangeran dia harus tau kalau anak ini sedang sakit" kata Healer Downey galak "Pergilah"

Aku pun mengangguk saat itu dan berkata mereka juga harus istirahat. Setelah mereka pergi aku tertidur. Aku terkekeh mengingat hal itu dan berusaha duduk namun aku merasakan sakit di bahu kiriku. Ah bekas material bom. Aku pun berbaring lagi tidak memaksakan diriku untuk duduk. Aku menarik laci dekat tempat tidur bangsalku dan mulai membaca salah satu bab secara acak karena tak tau mau melakukan apa lagi.

Elementor

Elementor adalah julukan untuk seorang Hunter yang bisa mengendalikan berbagai Elemen yang ada.

Biasanya, Royalty-Hunter yang memiliki kekuatan ini. Supranatural-Hunter jarang sekali memiliki kekuatan ini. Keluarga kerajaan Avalon kebanyakan mengendalikan api.

Royalty-Hunter yang terakhir mengendalikan api adalah King Stefan Archer XI yang dibunuh oleh salah satu Warlock sehingga tahta nya turun kepada adiknya, King Jesse Archer. Sementara di Supranatural Hunter yang terakhir adalah Edith Warner tapi kemungkinan Warner menurunkannya pada keturunannya.

Elementor? Batinku. Aku sama sekali tidak tau kalau para Elementor itu ada. Yang kutau, Elementor itu adalah mitos karena seperti kata buku tadi bahwa King Stefan Archer XI adalah Elementor terakhir yang ada di kerajaan. Salah satu Supranatural tepatnya Warlock telah berhasil membunuh King Stefan dan dia tak memiliki keturunan.

Jika Elementor terakhir dari Suprantural Hunter adalah Edith Warner namun pada saat perang antara Hunter dan Supranatural pada tahun 1849 Edith Warner Hunter yang paling diburu oleh para Supranatural menghilang. Kami semua para Hunter tak pernah tau apakah dia memiliki keturunan atau tidak.

Sudah jelas, penulis buku ini sangat yakin bahwa Edith Warner memiliki keturunan. Pada tahun 1990 ada peneliti Hunter yang mengatakan bahwa Edith Warner tak memiliki anak.

Dari pada pusing memikirkan tentang Elementor aku pun melirik ke arah kiri di atas lemari kecil sebelah tempat tidurku. Disana terdapat surat lagi.

Aku perlahan mengambil surat itu dan membukanya dan membacanya

Dear Miss Catastrophe,

Aku tetap tak tenang mengetahui bahwa Aiden masih menyukaimu. Aku ingin kita bertemu malam ini di padang rumput di dalam hutan Allegra. Jika kau tidak datang malam ini, teman teman Healer dan Supranatural Hunter mu akan mendapatkan akibatnya.

Aislin Hans

Aku memaksakan diriku untuk bangkit dan turun perlahan dari tempat tidurku. Aku tidak bisa membiarkan ancaman dari surat itu terjadi. Aislin tak pernah main main sana hal nya pada saat dia menghancurkan markas The Red. Aku merogoh tas ku yang dibawakan Alyssa tadi dan mengeluarkan pistol,busurku dan jubah The Red ku.

Aku merintih saat memakai jubahku. Pundakku masih sakit dan aku seharusnya tak pergi sekarang tapi aku tak bisa membiarkan Aislin berbuat ini pada teman temanku.

Aku perlahan keluar dari bangsalku dan berjalan tegak dan menarik tudung jubah agar menutupi kepalaku. Aku mengangguk ke beberapa orang yang memakai jubah the Red dan pergi menuju tangga.

Saat aku sampai di bawah, aku melihat Aiden sedang mengobrol dengan Matt dan Axel. Aku berhasil menyelinap melewati mereka. Setelah jarakku sudah cukup jauh dengan AHS aku menggumamkan mantra berpindah.

***

Aku sampai di padang rumput yang disebutkan oleh Aislin. Aku berjalan ke arah pinggir Danau dan dalam sekejap Aislin sudah berada di depanku. Aku mengangguk padanya dia hanya diam.

"Baiklah" katanya "Bisa kita mulai?"

"Kau ingin membicarakan Aiden? Dengar aku tidak menyukainya--" Bohong "Dan kau bisa memilikinya"

"Apa kau tak tau Aiden adalah orang yang sangat keras kepala?" Katanya

"Aku tau. Begini, kau harus coba lebih keras menarik hatinya. Aku tidak akan menjauhi Aiden karena dia akan curiga. Selesai. Aku tak ada urusan lagi denganmu" kataku lalu berbalik menuju tempat dimana aku berpindah

"HEY!" Teriak Aislin marah "Aku belum selesai bicara denganmu!"

Aku mengabaikannya dan terus berjalan. Hening yang panjang sampai aku merasa curiga. Aku pun berbalik. Tanah di sekelilingku bergetar dan aku cepat cepat berlari.

Oh ya. Aku baru ingat di France mereka masih para Elementor aku tau aku akan mati sekarang.

Aislin mengejarku selama aku berlari. Aku mendengar derap langkah kaki selain Aislin. Oh tidak.

Bodoh. Bodoh. Idiot.

Aku tidak menyadari bahwa kami tak hanya berdua. Aislin sudah pasti membawa para Supranatural.  Aku pun berlari ke arah pepohonan yang lebat dan terus berlari. Aku berharap bahwa pepohonan ini bisa menutupi ku dari Aislin dan pasukannya.

"Jensen! Bakar pohon yang ada disekelilingnya" perintah Aislin "Ini salah satu cara kita bisa membunuhnya. Aku tau dia sedang terluka dia tak akan bisa berlari cepat!"

Benar.  Sialan. Dari mana dia tahu semua itu? Tiba tiba pohon disekelilingku terbakar aku tak bisa apa apa lagi selain diam dan ikut terbakar. Aku pun memejamkan mataku dan berharap aku selamat. Setelah beberapa menit aku tak merasakan kulitku terbakar.

"Aneh" gumamku. Aku pun membuka mataku dan membelalak.

Aku sama sekali tidak terbakar. Aku masih utuh bajuku dan jubahku masih tetap sama tapi pohon disekeliling ku terbakar oleh api. Aku berusaha memadamkan api ini, aku pun merogoh kedalam tas yang kubawa. Aku menemukan sebotol air dan membukanya. Tapi aku ingat air ini tak cukup mematikan kobaran api yang sebesar ini. Aku melemparkannya dan memegang kepalaku.

Air yang tadi ku lemparkan bergerak lemah. Aku menaikkan alisku dan mengarahkan tanganku ke arah Air itu. Aku terkejut karena air ini bergerak. Aku pun berpikir cepat dan mendapatkan ide. Jika aku bisa menggerakan air ini aku pun bisa memanggil air dari danau dekat sini. Aku pun berkonsentasi dan terdengar gemuruh dari belakangku. Aku menggerakan tanganku dan tiba tiba saja gelombang air mematikan kobaran api yang ada di sekelilingku. Aku pun melihat pasukan Aislin hilang melarikan diri dan aku pun terdiam.

Apa aku benar benar bisa selamat dalam api dan mengontrol air?

Oh tidak. Aku pun langsung teringat buku yang kubaca tadi pada saat di bangsal rumah sakit. Tidak mungkin ini pasti tidak mungkin.

Aku Adalah Seorang Elementor. AIr dan Api.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A/N:

Hey! Akhirnya aku Update lagi!

Maaf ya kalau update nya lama banget .-. kuota abis hehe

Makasih buat yang udah Vomment!

Thisism_

The Supranatural HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang