Aku mendorong pintu bangsal, menyuruh teman teman Arlene masuk dan keluar dari bangsal Arlene. Dia masih saja menolakku. Aku tau aku tidak seharusnya memintanya menerimaku terus menerus karena aku Royalty Hunter. Tidak sepantasnya sebenarnya aku meminta Arlene tiga kali seperti itu.
Tapi aku tak peduli. Hey aku tau perempuan itu menyukaiku! Ok baiklah aku terlalu narsis. Aku berjalan dan duduk di tempat duduk di koridor bangsal Arlene. Para Healer Student berlalu lalang di depanku. Aku menatap ke tembok di depanku dengan hampa sampai seseorang menepuk pundakku.
"Hei Aiden bagaimana ibu ketua kita?" Tanya Axel yang ternyata orang yang menepuk pundakku
"Dia baik baik saja. Sahabat sahabat nya sedang berkunjung" kataku melipatkan lengan di depan dada
"Oh kalau begitu kita tak perlu khawatir" kata Matt dan dia juga Axel ikut duduk
Hening yang membuat kami tidak nyaman sampai Axel berkata "Oke baiklah kita tak bisa berpura pura tak khawatir pada nona cerewet itu"
"Benar" gumamku "Healer itu--Luce,Luke atau siapalah itu namanya bilang bahwa Arlene terkena beberapa material bom pada saat kami berpindah"
"Ya siapa tau apa yang ada di material bom ya kan?" Kata Matt "Tapi bukankah Arlene sudah tidak apa apa?"
"Ya Arlene sudah tidak apa apa sekarang" kataku
Hening lagi sampai Matt menginjak kakiku. Aku mengaduh kesakitan dan mengarahkan tatapan ke arah Matt. Matt mengisyaratkan ke arah kiri Matt dan aku melihat Serena berjalan ke arah kami dengan perban di lengannya.
Matt berdiri diikuti aku dan Axel yang kebingungan. Begitu Serena berada di depan kami, dia menyapa kami.
"Hai" gumamnya
"Hai" kata Axel "Uh um sebaiknya aku dan Matt men-cek beberapa anggota lain"
"Ah ya benar! Kami juga harus memberitahu orang tua kami so" kata Matt dan mereka berdua berlari ke arah kiri koridor
"Duduklah Sere" kataku sambil duduk kembali di kursi tadi
Dia tersenyum. Aku menatapnya. Dia masih sama seperti dulu dengan rambut hitam panjangnya dan mata biru lautnya. Dulu, setiap aku menatapnya aku akan salah tingkah namun sekarang berbeda dengan dulu.
"Kau baik baik saja Ai?" Tanya Serena
Aku hanya mengangguk
"Bagaimana Arlene?"
"Sudah sadar dan baik baik saja"
"Kau khawatir"
Hening. Serena bergerak tak nyaman di tempat duduknya sambil memutar mutar beberapa helai rambutnya. Aku tau dia sedang ingin mengungkapkan sesuatu tapi tak bisa memgungkapkannya.
"Ucapkan saja Serena"
"Huh?" Tanyanya
"Kau ingin mengungkapkan sesuatu. Bicarakan saja" kataku
"Uhm sebenarnya aku ingin bertanya" kata Serena "Bisakah...kita mengulang semua yang pernah terjadi diantara kita? Bisakah kita seperti dulu lagi?"
"Tidak Serena" kataku tegas "Kau meninggalkanku saat aku sedang sangat membutuhkanmu. Dan sekarang setelah sekian lama kau kembali dan berkata seperti ini? Tidak Serena"
Dia menunduk "Aku tau aku salah"
"Serena aku tidak bermaksud melukaimu tapi begini Dulu kau mungkin adalah gadis yang sangat kucintai tapi Sekarang gadis itu ada di dalam bangsal ini. Baru sadar dari keadaan pingsannya dan sedang mengobrol entah apa dengan sahabat sahabatnya" kataku
KAMU SEDANG MEMBACA
The Supranatural Hunter
Fantasi[SLOWLY UNDER EDITING] Arlene Catastrophe seorang Supranatural Hunter yang lebih menderita dari para Supranatural Hunter lainnya, menurutnya. Diburu oleh semua macam para Supranatural, melihat orang disekitarnya perlahan mati, orang yang dia sayang...