Happy Reading!
Sampai di Flat, Niall buru-buru membuka pintu utama dan meriakkan nama keempat kawannya itu berharap bisa cepat menolongnya. Niall yang duduk di sofa ruang tengah terus memegangi kaki kirinya dan mengernyit kesakitan. Beberapa detik kemudian, Liam, Zayn, Harry, dan Louis berlari ke arahnya.
Liam berjongkok di depan Niall dan dengan hati-hati menarik celana kaki kiri Niall sampai bawah lututnya. Lalu ia memakai sarung tangan dan memoleskan sedikit obat semacam salep ke daerah luka. Lagi Niall mengaduh dan terus menggigit bibirnya.
Liam: tolong ambilkan minum.
Harry: okay, biar aku saja.
Setelah Harry membawakan minum, Liam menyodorkan minum itu serta pil untuk Niall. Zayn dan Louis sedari tadi hanya menampilkan ekspresi wajah yang hampir serupa, kasihan, ngeri, dan cemas.
Liam: bagaimana rasanya?
Niall: kau ingin tahu bagaimana rasanya, Liam? Aku tidak yakin kau dapat membayangkannya.
Liam: rasa sakit itulah yang akan kau dapat jika kau melupakan obatmu lagi, Niall.
Louis: mengapa kau bisa lupa pada obatmu sendiri? Sebelumnya kau tidak pernah lupa sekalipun. Kau sudah sangat teratur meminumnya, Niall.
Niall: mungkin aku terlalu bersemangat..
Zayn: lalu dimana handphone-mu? Kau tahu, seharian kami terus menghubungimu.
Niall: aku meninggalkannya di kamar..
Louis: lupa juga?
Niall: iya..
Mereka semua mengeluarkan nafas berat lalu duduk di sofa mengelilingi Niall. Dari ekspresi itu bisa diketahui kalau Liam, Zayn, Harry, dan Louis, kecewa pada Niall yang melupakan beberapa hal yang padahal hal itu sangatlah penting.
Harry: apa yang membuatmu seakan-akan tidak peduli, Niall?
Niall: um.. aku tidak tahu.
Liam: kuharap itu bukan karena Michella, Niall.
...
Di tempat lain, seorang gadis tengah berbahagia melompat-lompat di atas kasurnya. Sebuah kalung mungil di lehernya itu pun ikut bergerak ke atas ke bawah mengikuti lompatan Michella. Lalu Samuel yang melewati kamar Michella yang terbuka itu ikut masuk karena tingkah adiknya.
Sam: apa yang kau lakukan?! Kau ingin merusak kasurmu lalu menyuruh mama membelikan yang baru?!
Michella sedikit terkejut karena Sam yang tiba-tiba berada di samping kasurnya. Ia pun berhenti melompat.
Mi: apa? Tidak.
Sam: kalau begitu jangan melompat-lompat diatas kasur.
Mi: Samuel, ini kasurku dan aku berhak melakukan apapun pada kasurku.
Lalu Michella kembali melompat-lompat dan membuat Samuel terpaksa menarik adiknya itu untuk turun.
Sam: hey, ayolah hentikan, Mi. Aku kasihan dengan kasurmu. Memangnya kau ini kenapa?
Mi: aku sedang bahagiaaaa...
Sam: okay..
Mi: kak Sam harus tahu!
Sam: baiklah, ceritakan padaku.
Mi: Niall memberikan kalung ini padaku, kak!
Michella memperlihatkan kalung berbentuk hati yang menggantung di lehernya kepada Samuel. Sam hanya memperhatikan kalung itu lalu menyentuhnya.
Sam: kau bilang dari siapa?
Mi: dari Niall. Dia menamakan ini sebagai kalung persahabatan.
Sam: oh ya? Kau tidak pernah cerita tentang Niall-Niall itu.
Mi: Niall adalah sahabatku sejak kecil, kak. Kami selalu bersama hingga SMA, sampai aku harus meninggalkannya ke Amerika dan dia tetap di Irlandia.
Sam: oh..
Mi: 'oh..' ?
Sam: lalu aku harus jawab apa?
Mi: jangan tanya aku. Sudah pergi sana, Samuel. Jangan coba-coba merusak kebahagiaanku.
Michella mencium kalung persahabatannya itu lalu mendorong Samuel keluar kamarnya.
Sam: ya-ya terus saja kau cium kalung itu, sepertinya Niall-Niall itu pun sangat istimewa di hatimu.
Michella berhenti mendorong Samuel. Kalimat Sam barusan mampu membuatnya tak bisa berkutik sedikit pun. Kalimat itu seakan-akan menjadi sebuah ranjau bagi kakinya. Namun dalam pikirannya ia sedang berkutat keras. Dan dalam hatinya, ia sedang berbisik dengan lembut mengatakan bahwa "ya, dia pria yang sangat istimewa di hatiku"
...
7:00 PM.
Niall: argh! Tolong aku!
Zayn: Niall? Lukamu sakit lagi?!
Niall: Zayn-Zayn tolong, lukaku perih sekali.
Zayn: okay, ayo aku bantu kau jalan, kita ke rumah sakit sekarang.
Niall: dimana yang lain?
Zayn: Lou jalan bersama Ele, Liam entah kemana, Harry pergi ke Starbucks.
Di rumah sakit.
Dokter: well, Mr.Horan, saya selalu mengingatkan anda agar memakai obat ini pada luka anda setiap hari. Seharian anda tidak memakai obat ini, akibatnya bisa sangat fatal.
Zayn: jadi bagaimana kondisi Niall sekarang, dok? Khususnya pada kakinya.
Dokter: ya, lukanya itu semakin menginfeksi. Anda harus diopname Mr.Horan.
Niall: dok, saya ingin pulang malam ini..
Zayn: sudah Niall, kau disini saja turuti apa kata dokter.
Dokter: kalau begitu saya permisi dulu.
Niall: iya, terimakasih dok..
Niall mengerucutkan bibirnya. Ia terlihat sangat kecewa karena mulai sekarang ia akan menginap di rumah sakit. Pasti apa yang ada di pikirannya sekarang ini tentang Michella. Bagaimana ia akan bermain dengan gadis itu lagi?
Dan sejujurnya, ada hal lain yang Niall rencanakan malam ini.
Malam ini, di taman bunga tulip, Niall ingin menceritakan isi hatinya pada Michella.
Selesai:| sayang Niall ga bisa nembak Ella malam ini u,u mungkin besok, lusa, atau ga usah sekalian(?) *keluar script* *jadi nembak author(?)* hehe vomment ya oii bye!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone ⇨ n.h
Hayran KurguPLEASE, FOLLOW THE AUTHOR FIRST TO APPRECIATE THE STORY, THANK YOU. "Aku akui dengan senang hati bahwa aku mencintai gadis teman masa kecilku." - Niall.
