Happy Reading!
Semenjak Michella dan the boys makan di Nando's itu, mereka semakin akrab terutama dengan Niall. Mereka semua sering jalan bersama, main bersama, terutama the boys yang sering main ke rumah Michella dengan alasan di Flat tidak ada makanan. Tentunya hari-hari Michella semakin menyenangkan dengan berteman baik bersama selebriti. Dan seperti apa yang dikatakan Liam, tidak perlu mengingat embel-embel 'selebriti' pada status mereka.
Mi: ma, aku pergi dulu ya!
Michell: ya!
Sam: huh, mau pergi? Kemana?
Mi: ke Flat yang disana itu.
Sam: Flat milik selebriti itu?
Mi: ya, secara teknis memang milik selebriti.
Sam: pada akhirnya pasti mereka lagi yang ke rumah kita.
Mi: memang kenapa? Kak Sam tidak suka kalau mereka main kesini?
Sam: tidak juga..
Mi: kurasa kalau mereka main ke rumah, kak Sam tidak pernah kelihatan. Kakak selalu berada di kamar.
Sam: sebaiknya kau pergi sana. Jangan membuat para artis itu menunggu.
Mi: kak Sam? Kenapa nada bicara kakak datar seperti itu?
Sam: datar seperti apa?
Mi: sudahlah, aku pergi dulu.
...
Michella sampai di Flat the boys. Tanpa berpikir lagi, ia menekan bel di samping pintu dan menunggu jawaban. Tapi tak perlu menunggu lama, suara si blonde Niall terdengar dari dalam.
Niall: siapa?
Mi: pengantar pizza, tuan!
Beberapa detik kemudian pintu besar itu terbuka.
Niall: wah, terima— lho Ella, kenapa kau disini?
Mi: anda mencari sesuatu, tuan?
Niall: bukankah tadi ada pengantar pizza? Sekarang dimana pengantar pizza-nya?
Mi: haha, tidak ada pengantar pizza, Niall.
Niall: loh, tadi aku mendengar suaranya..
Mi: yah, masa kau tidak bisa membedakan yang mana suara pengantar pizza dengan suara emas diva aku..
Niall: huh? Kau ini, aku kira benar pengantar pizza. Kan lebih enak pizza.
Mi: oh, jadi lebih suka pizza daripada aku?
Niall: tidak, kau lebih lezat daripada pizza..
Mi: hm?
Niall: ayo masuk..
Saat Michella sampai di ruang tamu, Zayn langsung berlari ke arahnya dan memeluk gadis itu erat. Mengangkatnya dan memutarkan Michella dalam pelukannya.
Zayn: Chella! Uh, aku rindu..
Mi: loh, padahal baru lusa kemarin kita pergi main, Zayn. Masa waktu segitu kau sudah rindu?
Zayn: memang itu yang aku rasakan..
Tatapan Niall melihat Michella dan Zayn yang begitu dekat seakan-akan membuat hatinya merasakan sesuatu yang sakit. Tidak begitu sakit, hanya seperti tergores dan menimbulkan perih.
Mi: Niall! Ayo, yang lain sudah di taman belakang.
Niall: oh, oke.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone ⇨ n.h
Fiksi PenggemarPLEASE, FOLLOW THE AUTHOR FIRST TO APPRECIATE THE STORY, THANK YOU. "Aku akui dengan senang hati bahwa aku mencintai gadis teman masa kecilku." - Niall.