Happy Reading!
Mi: apa?!
...
Mi: ma, bisa papa pulang hari ini?
Michell: pulang? Untuk apa?
Mi: aku ingin papa pulang sekarang..
Michell: iya, tapi untuk apa? Papamu tidak bisa sembarang ditelpon agar cepat pulang.
Mi: ayolah, ma.. telpon papa dan katakan kalau aku menginginkannya untuk pulang se-ka-rang.
Michell: memangnya apa yang kau mau sampai menyuruh papamu pulang?
Mi: ya.. tentunya ada hal yang ingin kukatakan.
Michell: kalau halnya itu adalah kau ingin mengambil kuliah S2, papamu 'kan sudah mengizinkan. Kapanpun kau akan mengambil S2-mu, yang terpenting papa sudah setuju, bukan?
Mi: duh.. ini bukan tentang kuliah.
Michell: lalu untuk apa? Kau ini kalau punya keinginan katakan yang jelas.
Mi: aku tidak bisa katakan sekarang. Lagipula bukan hanya papa yang akan aku beritahu, aku juga ingin ada mama dan kakak yang mendengarnya.
Michell: jadi kau ingin keluargamu tahu?
Mi: iya..
Michell: seberapa pentingnya hal yang ingin kau katakan itu?
Mi: sangat penting. Ini menyangkut masa depan aku, tapi bukan masa depan kuliahku.
Michell: baiklah.. mama akan telpon papamu.
Ada-ada saja keinginan anaknya itu. Sudah tahu papanya ternasuk pria yang sibuk yang tidak bisa asal ditelpon untuk pulang. Tapi jika memang benar hal yang ingin disampaikan itu penting, apa boleh buat. Mungkin keberadaan papanya sekarang ini benar-benar diperlukan.
...
Harry: apa?! Yang benar saja kau, Zayn?
Liam: kau yakin akan hal itu?
Zayn: iya, aku yakin.
Louis: orang tuamu?
Zayn: orang tuaku sudah tahu dan mereka menyetujuinya.
Louis: jadi selama ini kau menyayangi si agen M?
Zayn: hm, ya..
Zayn menjawab dengan malu-malu. Kini ia berada di London tepatnya di salah satu cafetaria bersama Liam, Harry, dan Louis.
Liam: kenapa kau tidak pernah cerita pada kami, Zayn?
Harry: iya, sepertinya kau selalu diam selama ini.
Zayn: okay. Maaf karena aku memang tidak pernah cerita. Aku selalu bungkam akan hal itu.
Liam: lalu apa sekarang kau mau ceritakan semuanya? Ya, mungkn bisa dimulai dengan sejak kapan kau menyayangi Chella.
Zayn: baiklah.
...
Mi: bagaimana, ma?
Michell: bagaimana apanya?
Mi: sudah telpon papa?
Michell: iya, ternyata papa memang akan pulang hari ini.
Mi: benarkah? Wah, itu lebih bagus!
Michell: mungkin nanti sore papa sampai bandara.
Mi: okay.
Michell: kau akan jemput?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone ⇨ n.h
FanficPLEASE, FOLLOW THE AUTHOR FIRST TO APPRECIATE THE STORY, THANK YOU. "Aku akui dengan senang hati bahwa aku mencintai gadis teman masa kecilku." - Niall.