Gone ~End

1.2K 77 30
                                        

Btw, this is the last chapter. So this is the end of story yeay~ Happy Reading!

Michell: apa?!

Mi: iya, ma. Aku ingin menikah dengannya, Zayn.

Michella menoleh ke samping kanannya tempat Zayn berdiri. Ia berkata sambil tersenyum. Zayn pun ikut menoleh dan senyum balik padanya.

Michell: kau ingin menikah dengannya, siapa?

Sam: namanya Zayn, ma. Zayn Malik.

Michael: kau mengenalinya, Sam?

Sam: hanya sekedar tahu.

Michell: kau tidak sedang bercanda, bukan?

Mi: tidak. Aku bersungguh-sungguh.

Nyonya Richard melihat ke arah Michella dan Zayn bergantian setelah itu ia menoleh ke arah suaminya. Memasang raut wajah yang seakan bertanya-tanya.

Michael: saya ingin kau untuk memperkenalkan dirimu terlebih dulu, nak. Silakan.

Zayn: baiklah. Saya Zayn Malik, asal saya dari Bradford, Inggris.

Michael: jadi kau british? Okay, kau sudah memiliki pekerjaan?

Zayn: iya.

Michael: apa pekerjaanmu?

Zayn: saya seorang penyanyi, tuan Richard. Saya tergabung dalam boyband yang berasal dari Inggris.

Michael: ah, seorang penyanyi rupanya.

Zayn: iya.

Michael: apa pekerjaanmu itu bisa membahagiakan putriku?

Zayn: tentu, tuan. Apapun yang diinginkan putrimu, akan saya lakukan.

Michael: benarkah? Seperti apa boyband-mu?

Zayn: rekan dalam boyband saya ada empat. Tapi salah satunya, Niall Horan, ia sudah meninggal dua tahun lalu. Walaupun kami jadi berempat, tapi kami selalu menganggap Niall ada sehingga kami merasa berlima. Kami selalu merasa utuh.

Micahel: saya turut berduka mendengarnya. Lalu apa lagi yang ingin kau ceritakan?

Zayn: orang tua saya, tuan. Ibu saya bernama Trisha dan ayah saya bernama Yasser Malik. Dan saya..

Michael: tunggu, ayahmu Yasser Malik?

Zayn: iya.

Michael: Yasser Malik... oh ya, saya tahu. Ayahmu adalah client saya dulu. Dia pria yang baik. Jadi kau anak lelaki satu-satunya tuan Malik?

Zayn: ya.. anda mengenali ayah saya?

Michael: ya, saya kenal baik dengan beliau. Ternyata ini anak tuan Malik yang dibicarakan memiliki wajah tampan dan suara yang bagus..

Zayn menoleh ke arah Michella yang masih berdiri di sampingnya. Ia tersenyum.

Dad: asal kau tahu saja, Zayn, beberapa waktu ayahmu selalu membicarakan tentangmu. Katanya kau adalah anak yang baik dan selalu membuat orang tuamu bangga. Saya harap itu berlaku juga dengan Michella.

Mi: jadi?

Michael: jadi apa?

Mi: papa menyetujuiku dengan Zayn?

Michael: tentu, papa yakin Zayn memang anak yang baik.

Mi: benarkah? Terimakasih, pa!

Michella memeluk erat tuan Richard yang juga menyambutnya dengan pelukan bahagia. Berulang kali ia ucapkan terimakasih kepada papanya itu. Saat pelukan mereka terlepas, Michella mencium pipi sang ayah dan tersenyum bahagia. Kemudian ia memeluk Zayn dengan hangat. Awal wajah kebahagiaan tergambar dengan indah. Ia sudah mendapatkan restu dari papanya.

Gone ⇨ n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang