Gone ~My Feeling

1.4K 80 1
                                    

Happy Reading!

Besoknya.

Pagi ini Niall baru saja selesai pengecekan kakinya. Mulai hari ini akan selalu dilakukan pengecekan rutin setiap pagi, siang, dan malam. Hanya pengecekan, tidak terlalu merepotkan. Tapi tentu iya bagi Niall karena ia yang mengalaminya dan ini dilakukan tiga kali sehari. Risih sekali, pikirnya.

Dokter yang menangani Niall masih mencatat beberapa data penting di kertasnya, dan suster yang masih merapikan barang-barang di ruangan Niall. Pria itu sangat bosan dengan suasana rumah sakit. Ditambah lagi dokter dan suster yang belum juga pergi. Padahal ia ingin sekali untuk bepergian.

Niall: sudah selesai 'kan, dok ?

Dokter: iya, sudah. Sekarang anda istirahat dulu saja.

Niall: yah.. saya ingin pergi, dok.

Dokter: tidak bisa Mr.Horan, anda harus istirahat.

Niall: ayolah dok, saya bosan sekali kalau terus berdiam di sini. Anggap saja untuk menyegarkan tubuh saya, terutama pada kaki saya ini. Boleh ya, dok?

Sang dokter yang masih mencatat itu terpaksa berhenti dan mengeluarkan nafas berat lalu menatap Niall. Kemudian ia tersenyum tipis memperhatikan wajah Niall yang mulai menggambarkan raut permohonan.

Dokter: baiklah Mr.Horan, tapi saya ingatkan agar tidak terlalu banyak berjalan, terutama berlari.

Niall: siap, dokter tenang saja.

Dokter: kalau begitu saya permisi.

Setelah mendapat izin dan sang dokter pergi, Niall langsung bersiap-siap untuk hari ini. Dengan bercermin beberapa detik, merapikan baju hijau berlapis hoodie, menata rambut, dan tersenyum layaknya orang yang habis mendapat kemenangan, ia pun pergi.

Entah ia akan pergi kemana untuk hari ini. Namun, dilihat dari mimik wajahnya yang begitu ceria, sepertinya ia akan pergi bersama seseorang yang special. Melakukan banyak kegiatan bersama orang itu, menjadi hal yang sangat-sangat Niall tunggu. Tentu saja, berdiam diri, melihat-lihat tidak jelas, menonton televisi yang acaranya selalu sama, juga memakan makanan yang tidak enak padahal berkhasiat, adalah hal yang sangat membosankan untuk seorang yang aktif seperti Niall.

Mungkin ia lebih memilih tidak makan sama sekali, daripada harus memakan makanan rumah sakit yang rasanya hambar. Oh ayolah, bahkan untuk makanan se-level Nando's saja yang diberikan oleh pihak rumah sakit, ia tidak akan memakannya. Karena ia yakin kalau makanan itu sudah diberi obat yang tidak-tidak oleh dokter maupun susternya. Menjijikkan dan terdengar licik bagi Niall. Karena itulah yang selalu ada di pikirannya sejak kecil tentang rumah sakit.

...

Di ruang keluarga di sebuah rumah yang besar dan mewah, kakak beradik sedang duduk santai di sofa berwarna merah marun. Tapi sepertinya tidak untuk si adik.

Michella terlihat sangat bosan karena sejak kemarin ia tidak melakukan apa-apa yang biasanya ia selalu lakukan bersama Niall. Yang ia tahu sekarang adalah teman satunya itu tidak dapat dihubungi dan Flat terlihat sangat sepi. Niall seperti hilang entah kemana tanpa satupun info yang datang mengabarinya.

Sedangkan Sam, apa yang bisa Michella lakukan dengan kakaknya itu? Sempat terlintas dalam benak Chella bahwa, mengapa kakaknya itu tidak pernah bosan berdiam diri terus di rumah tanpa melakukan aktivitas apapun diluar rumah? Padahal untuk Michella berada di rumah untuk seharian saja tidak perlu ditanyakan lagi betapa bosannya.

Well, yang hanya Samuel lakukan adalah menonton televisi, membaca majalah, komik, buku-buku tidak penting lainnya, dan mendengarkan musik yang terus diputar berulang kali. Bagaimana bisa? Dan ia melakukan salah satu dari contoh aktivitasnya tadi, sekarang ini.

Gone ⇨ n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang