YC. 8

75.1K 4.4K 39
                                    

Author's POV

"Ngapain lo di sini?" tanya Nayla masih dibuat bingung dengan keberadaan Bian di hadapannya.

Seperti yang kalian tau Bian malah tersenyum menyebalkan ke arah Nayla dan itu sangat membuatnya bergidik ngeri.

"Nay, dia suami kamu," seru Ayah Nayla dan sontak membuat matanya kembali membulat sempurna mendengar pernyataan Ayahnya barusan.

"Maksud Ayah? Bian?" tanya Nayla memastikan apa yang didengarnya memang benar, tapi sebenarnya Nayla berharap apa yang di dengarnya tadi adalah sebuah kesalahan.

Ayah Nayla mengangguk pasti meng'iyakan pertanyaan anaknya. Sementara semua yang ada di ruangan itu kini tengah memandangnya dengan penuh binar kebahagiaan.

Nayla tak tega jika harus merusak kebahagiaan yang telah tercipta di ruangan ini, meskipun sebenarnya tadi mereka sudah sedikit dibuat terkejut dengan reaksinya.

Nayla kembali mengedarkan pandangannya ke arah semua orang di ruangan tersebut dan mencoba untuk memberikan senyuman padanya. Hanya untuk kali ini. Pikirnya.

Kini dirinya sudah duduk tepat di samping Bian yang masih terus menatapnya dengan seringai menyebalkan.

"Kenapa harus lo?" bisiknya tepat di telinga Bian.

"Kenapa? Lo suka?" tanya Bian yang juga dengan bisikan.

"Boro-boro," jawab Nayla seraya mengidikan bahunya jijik.

"Ayo Bi, pasangin cincinnya ke jari Nayla," ucap Rahmi -Mama Bian- seraya menyodorkan sebuah kotak bludru merah berisi sepasang cincin pernikahan nan indah di dalamnya.

Bian mengambil salah satu cincin itu dengan sedikir ragu dan memasangkannya di jari manis tangan kiri Nayla. Dan setelahnya Nayla mencium punggung tangan Bian, walaupun dengan sedikit terpaksa.

Giliran Nayla yang kini memasangkan cincin satunya di jari Bian. Nayla menatap jengkel ke arah Bian sebelum akhirnya cincin tersebut terpasang pas di jari manis tangan kiri Bian. Dengan seringai jahilnya Bian mengecup kening Nayla dan sontak membuat Nayla memelototinya dengan sangat mengintimidasi.

***
Kini mereka tengah makan bersama diselingi dengan acara nostalgia dari kedua pasang suami istri yang kini telah berbesanan.

"Gak nyangka loh, Al, ternyata Nayla itu sekarang cantiknya udah ngalahin Mamanya deh. Padahal dulu'kan Mamanya primadona Kampus," ucap Rahmi di tengah acara makan bersama mereka.

"Iya dong, kan Mamanya juga cantik," ucap Alya -Mama Nayla- antusias.

Dan semua yang ada di meja makan pun ikut terkekeh karenanya.

"Bian sama Vian juga gak kalah ganteng tuh kaya Ayahnya," tambah Levi.

"Beruntung banget deh kamu Nay punya suami ganteng kaya Bian. Jangan disia-siain," bisik Alfi yang malah mendapat pelototan tajam dari Nayla dan mengundang gelak tawa dari semua yang ada di tempat itu.

"Aldi mana, Om?" Tanya Nayla mencoba mengalihkan pembicaraan mengenai mereka.

"Cie yang udah ngebet pengen gendong bayi nih kayanya," goda Alfi untuk yang kesekian kalinya.

"Om nih apaan sih," dengus Nayla sebal.

"Biasa aja kali Nay, Om cuma bercanda. Abisnya seneng kalo udah godain kamu."

"Serah Om aja deh," ucap Nayla pasrah dan memilih untuk mencari Aldi di kamarnya.

Fyi, Nayla sangat menyukai anak kecil meskipun terkadang dirinya selalu dibuat jengkel. Dan Nayla sangat-sangat menyayangi Aldi.

Young Couple [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang