Extra Part

83.6K 3.4K 97
                                    

A/n Hai haii^^ masih adakah yang kangen sama Bian dan Nayla? :D *Gak ada? Sudahlah:'v*

Yang nanya atau nunggu extra part nih aku buatin extra partnya, dan semoga gak aneh yah :3

Happy reading ^^
.
.
.
.
.

Nayla mengecek jam beker yang ada di nakas tempat tidurnya, jarum jam baru menunjuk angka 01:20 pagi, tidak biasanya Nayla bangun sepagi ini seperti sekarang.

"Ay, bangun," bisik Nayla di telinga Bian yang masih tertidur pulas di sampingnya. Entah kenapa tiba-tiba saja Nayla merasa seperti ingin memakan sesuatu yang menurut segar, seperti rujak serut. Padahal kemarin Nayla baru saja makan rujak bersama Mamanya.

"Hmm...." Bian hanya bergumam dan mengubah posisi tidurnya, tapi tidak dengan membuka matanya.

"Ayy, bangun dong," rengek Nayla sambil terus menganggu tidur Bian dengan mengoyang-goyangkan tubuhnya.

"Ada apa sih, Bun?" tanya Bian yang masih setengah terpejam dan mengucek matanya pelan.

"Beliin rujak serut," pinta Nayla begitu saja dengan wajah memelasnya, membuat Bian yang masih lima watt langsung terperanjat bangun dan menatapnya bingung.

"Rujak serut?" tanya Bian memastikan. Untuk apa Nayla memintanya membeli rujak sepagi ini dan bahkan masih dapat dibilang malam, karena memang matahari pun belum terbit.

Nayla mengangguk dengan puppy facenya. "Ayy, beliin yah, Bun pengen makan rujak serut, kayanya enak deh, Ay."

"Sekarang masih pagi, Bun, gak akan ada yang jual," kata Bian masih dengan wajah bingung.

"Ayy...," rengek Nayla-lagi.

"Serius, Bun mau rujak serut?" tanya Bian masih terus memastikan dan Nayla hanya menjawabnya dengan anggukan seperti tadi.

"Gak akan ada yang jualan jam segini, Bun. Ayah yang buat aja gimana? Kalo Bunda emang mau," tawar Bian meskipun masih tidak mengerti kenapa Nayla tiba-tiba ingin rujak di jam seperti ini. Tapi sudahlah Bian tidak akan bisa menolak Nayla.

"Ya udah deh gpp," jawab Nayla sedikit kecewa, tapi bagaimana pun Nayla benar-benar ingin rujak itu.

"Ya udah nanti Ayah bikinin, di kulkas masih ada mangga yang dibawa Mama Alya kemarin. Sekarang kita shalat tahujud dulu aja yah? Mumpung bangun jam segini," kata Bian seraya berdiri dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, juga diikuti oleh Nayla di belakangnya.

***
Nayla sekarang sedang asyik melihat Bian menyerut mangga setengah matang yang akan dibuat rujak serut pesanannya.

"Ay, bikinnya agak pedes yah," pinta Nayla dan membuat Bian menggeleng.

"Jangan terlalu pedeslah, Bun, takutnya sakit perut. Lagian kenapa Bunda tiba-tiba kepengen rujak sih?" tanya Bian yang kini sudah mulai mencampur mangga tadi dengan bumbu rujak buatannya.

"Gak tau deh, Ay, kayanya enak aja gitu," jawab Nayla polos.

"Dasar aneh," ledek Bian dan membuat Nayla memanyunkan bibirnya.

Selang beberapa menit, akhirnya rujak serut pesanan Nayla pun sudah siap, dan mata Nayla tampak berbinar saat melihat buah mangga yang sudah di serut menjadi ukuran panjang dan bercampur dengan bumbu yang membuatnya tambah terlihat menggoda. Itu menurut Nayla, karena Bian sama sekali tidak tergoda memakan rujak di jam seperti ini.

"Makan gih," seru Bian begitu memberikan semangkuk kecil rujak serut tadi.

"Hmm...," gumam Nayla sedikit tak suka ketika menyendok rujak di depannya itu. Padahal tadi dia terlihat sangat tidak sabaran.

Young Couple [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang