YC. 9

68.3K 4.2K 4
                                    

Nayla's POV

Hening.

Aku sebuk dengan pikiranku dan ku lihat Bian juga sedang sibuk dengan ponselnya di sofa kamarku. Entah apa yang sedang dilakukannya sejak tadi dengan ponselnya itu.

"Kenapa harus lo?" Tanyaku tiba-tiba dan berhasil membuatnya menoleh ke arahku dan mengabaikan ponselnya.

Dia malah melihatku dengan dahi mengerut dan tak lama muncullah seringai menyebalkan yang sangat amat aku benci dari bibirnya.

"Kenapa? Lo suka kan? Gue tau kok, lo pasti suka sama gue. Udah ngaku aja sih?!" ucapnya dengan seenak jidat dan berhasil membuat kedua mataku membulat.

Ngomong apa sih nih anak? Ngelanturnya emang udah gak ketulungan deh. Mungkin karena udah malam dia lelah. Abaikan.

"Ihh, amit-amit deh gue suka sama lo. Najis tujuh turunan," ucapku seraya mengetuk-ngetuk meja dan kepala tiga kali berturut-turut secara bergantian.

"Hahaha... lo harusnya tuh bersyukur Nay bisa dapatin gue, secara gue kan cowok ter-famous disekolah dan banyak cewek yang ngejar gue."

"Nggak ada yang patut disyukurin dari lo!"

"Hmm...."

"Kalo lo pergi baru gue bersyukur. Sujud syukur deh gue, serius, apalagi kalo lo gak balik lagi."

"Emang lo gak akan kangen apa sama gue kalo gue pergi?"

"Nggak akan! Dan gak akan pernah!"

"Serius gue tidur di sini?" Tanyanya dengan nada suara yang sedikit tak terima.

"Hmm...," jawabku asal dan memilih untuk bersembunyi di balik selimutku, mematikan lampu kamarku dan memeluk boneka kesayanganku yang bernama 'Blublue'.

"Nyalain lampunya. Gue gak bisa tidur kalo lo matiin lampunya," teriaknya tak suka saat aku mematikan lampu kamarku.

"Suka-suka gue, ini kamar gue kali. Kalo lo gak bisa tidur karena lampunya gue matiin mending lo tidur di luar gih temenin Mang Dadang di post satpam," ucapku tanpa membuka selimut yang menutup tubuh dan wajahku.

Bukan apa-apa dia tidak bisa tidur jika lampu mati sementara aku tidak akan bisa tidur jika lampu dinyalakan. Meskipun sekarang aku sedikit was-was jika tidur dengan lampu dimatikan karena ada seseorang lagi di kamarku yang mungkin dapat berbuat sesuatu yang aneh padaku.

"Elah Nay... masa suami lo suruh tidur sama Satpam sih," ucapnya dengan suara yang super memelas dan manja yang sangat mengelikan hingga mampu membuat bulu kudukku berdiri dan berjajar rapi seperti pasukan tentara siap tempur. Apa pula perumpamaanku ini, kita abaikan saja.

Aku hanya berdehem tak semangat menanggapinya. Hingga tiba-tiba seseorang naik ke atas ranjangku dan tidur tepat di sebelahku.

Dan kini dia menarik selimutku dan merebutnya dariku.

"Huahh.... ngapain lo di sini," teriakku saat menyadari Bian telah ada di sampingku dan tertidur tanpa dosa.

Aku refleks saja mendorongnya hingga dia terjatuh ke lantai dan meringis kesakitan saat tubuhnya berciuman dengan lantai kamarku.

"Anjirr, ngapain loe dorong-dorong gue?!"

Dia kini sedang mengusap-usap bokong dan pinggangnya saat aku menyalakan lampu.

"Lo yang ngapain di tempat tidur gue. Udah gue bilang lo tidur di SOFA," ucapku dengan menekankan kata 'Sofa' padanya.

"Gue gak bisa tidur lo matiin lampunya. Makannya nyalain, kalo gak yah gue bakal tidur di sini sama lo. Etss... tenang aja gue gak akan ngapa-ngapain lo kok," ucapnya dengan santai.

¤¤¤
Young Couple

A/n maaf banget yah karena aku jarang updet :( pertama karena emang banyak tugas yang menunggu, dan karena kuota yang juga baru keisi #Curhat:D

Makasih banget buat yang udah mau baca cerita ini dan memberikan Vommentnya ;)

Maaf kalo ceritanya makin absurd:3 masih belajar ;) dan kayanya part ini pendek :D

Young Couple [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang