Setelah insiden paku payung seminggu yang lalu itu untunglah tidak ada lagi korban keisengan orang tersebut, memang orang itu belum diketahui dan sepertinya masalah ini juga sudah berakhir, lagi pula tidak terjadi apa-apa padaku.
"Nay, gue masih penasaran siapa sih orang yang nyimpen paku payung di sepatu lo itu?! Kuker banget tau gak!" kata Niken yang memang begitu penasaran tentang hal ini.
"Mana gue tau, ya udah sih lagian gue juga gpp ini," kataku cuek.
"Iyah sih gpp, tapi orang itu tuh keterlaluan tau gak. Isengnya gak lucu, btw si Bian sekarang gimana, Nay?" tanya Niken antusias.
"Bian? Biasa aja, kenapa?"
"Biasa aja gimana, kalian makin dekat gitu juga," protes Niken yang sepertinya ada benarnya. Mungkin?
"Udah jangan bahas si Bian, malas gue. Ke kelas aja yuk!" ajakku padanya.
"Duluan aja deh, gue mau ke UKS dulu bentar, mau ngecek perlengkapan di sana," kata Niken yang langsung aku angguki "Ya udah, gue duluan."
Sepanjang perjalanan menuju kelas aku sibuk dengan ponselku, membalas pesan Line tidak jelas yang dikirim Bian kepadaku.
RabianTnwjy
Nay, gue lapar!Nayla.S.Agni
Ya makanlah! Ngapain ngeLine gue!RabianTnwjy
Beliin, lo kan lagi di kantin sama si Niken.Nayla.S.Agni
Gue gak bawa duit, beli sendiri! Lagian gue udah otw kelas ditambah males banget gue beliin makanan buat lo!RabianTnwjy
Jahat lo Nay, kalo gue mati kelaparan gimana? Lo mau gue mati hah?Nayla.S.Agni
Mati aja sana, gue gak peduli tuh!RabianTnwjy
Gak jadi mati deh, gue masih mau ngegodain lo, wkwkwkwk B-)Nayla.S.Agni
Gak mempan :PRabianTnwjy
Masa sih? Tapi kok gue malah makin pengin ngegodain lo yah?"NAYLAA, AWASS!!!" teriak seseorang yang kini sudah berlari ke arahku dan mendorongku menjauh dari tempatku tadi.
Brrukk...
Tak lama sebuah vas keramik jatuh di tempat aku berdiri tadi. "Kamu gpp?" tanya Kak Arsen yang tiba-tiba ada di belakangku.
Apa itu tadi? Apa vas keramik itu tadi akan menimpa kepalaku?
Aku yang masih setengah kaget dan belum dapat mencerna dengan jelas apa yang terjadi hanya menggeleng. Seketika semua murid yang kelasnya berada di dekat tempat tersebut berhambur ke luar setelah mendengar suara vas yang cukup keras tadi.
"Kamu benar gpp, Nay?" tanya Kak Arsen untuk yang kedua kalinya karena aku yang masih tetap mematung.
"Aku gpp," jawabku setelah akhirnya bisa kembali menormalkan diri. "Makasih udah nolongin aku, Kak."
"Serius kamu gpp?"
Aku mengangguk meyakinkannya dan tak lama Bu Inge dan Pak Amir yang juga sedang mengajar di kelas tersebut ikut ke luar. "Ada apa ini?" tanya Pak Amir khawatir.
"Vas bunga di lantai dua jatuh dan hampir mengenai Nayla, Pak," ucap Kak Arsen pada Pak Amir.
"Kok bisa jatuh begitu yah?" tanya Pak Amir lebih pada dirinya sendiri.
"Mungkin gak sengaja tersenggol orang, Pak," jawab Kak Arsen sopan.
"Dan Nayla kamu gpp?" tanya Pak Amir padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Couple [Completed]
RomanceCoba kalian bayangkan bagaimana rasanya jika kita dinikahkan tanpa persetujuan kita. Terlebih dengan orang yang sangat kita benci dan tidak kita harapkan keberadaannya. Dan ditambah dengan usia kita yang masih duduk dibangku SMA. Itulah yang sedang...