Mulmed : Grivella Briford. What a pretty girl she is!
-------------------
Saat sudah tiba digubuk kecil itu, Ellon langsung meletakkan keranjang berisi buah-buahan ke atas meja yang terbuat dari kayu, meja itu berbentuk lingkaran yang diameternya tak terlalu besar dan disisi kanan dan kirinya terdapat dua kursi kecil yang menghadap langsung ke perapian.
Ellon duduk di sana lalu meraih sebuah apel dari keranjang, dengan tangannya ia memutar-mutar apel tersebut seperti memastikan sesuatu tapi kemudian ia melahap apel tersebut seperti yang Grivell lakukan. Matanya lalu menatap Grivell yang dari tadi hanya bergeming di ambang pintu sedangkan pengawalnya hanya berada di luar pondok itu.
"Kau tidak mau duduk?" Ellon memperbaiki posisinya lalu menopang dagunya dengan salah satu tangannya yang tidak memegang apel menatap Grivell, menunggu gadis itu menjawab.
Grivell menurut dan melangkah mendekat, duduk di sebelah kanan meja yang sama dengan Ellon. Ellon kembali mengubah posisi duduknya sekarang matanya dengan liar menatap langit-langit pondok itu yang kemudian langsung bercahaya terang, karena sebelumnya pondok ini cukup gelap.
"Jadi, kenapa kau sangat setuju pada pertunangan ini?" Grivell mengulangi pertanyaannya. Ellon menghela napas lalu mengalihkan pandangannya ke arah Grivell.
"Haruskah aku menjawab pertanyaanmu?" ia bertanya, lebih tepatnya bergumam acuh seolah enggan untuk menjawab pertanyaan dari Grivell.
Grivell yang nampak tak sabar menunggu jawaban Ellon kemudian kembali bertanya. "Apa Alasanmu begitu yakin ingin bertunangan denganku? Tidak-kau pasti punya sesuatu, tidak mungkin kau begitu setuju pada permintaan Ayahmu-begitu saja, bukan?"
Ellon menatap Grivell sambil menyeringai. "Itulah yang Ayahku suka darimu! Kau cerdas". Ia sedikit berbisik, tapi Grivell tak suka tatapan Ellon kali ini, tajam dan terasa licik.
"Apa alasanmu?" Grivell kembali bertanya, mendesak Ellon untuk menjawab pertanyaannya.
"Kau bisa menebaknya," Ellon nampak tak berniat menjawab, memilih gadis bernama Grivell itu untuk memecahkan sendiri teka-teki yang ia ciptakan.
Grivell diam sejenak lalu berpikir. "Kau menyukaiku?" Hm, Grivell menelan ludah saat mengutarakan pendapat itu. Ellon menatapnya tak percaya sebelum tertawa.
"Tak kusangka, Grivella Briford adalah gadis yang benar-benar percaya diri". Ucap Ellon geli sambil menatap Grivell yang nampaknya tak setuju dengan kalimat yang Ellon lontarkan. Tapi ia tak berkomen, dan membiarkan laki-laki itu melanjutkan ucapannya.
"Perasaan seorang pangeran tidak begitu penting saat ia memutuskan untuk memilih mempelainya, Grivell, seharusnya kau tahu itu" Ellon tersenyum. "Aku tidak bilang kalau aku tidak menyukaimu, menurutku kau menarik,tapi jika kau berpikir itu alasanku, kau salah"
"Lalu? Kekuasaan?" Grivell nampak bertanya lagi.
Ellon tak menjawab, ia terlihat berpikir sebelum kemudian menatap Grivell serius. "Kau tahu, Raja Aireon, Ayahku tidak hanya punya seorang istri, ia punya beberapa selir yang tak kuketahui keberadaannya, dan salah satu selirnya melahirkan anak laki-laki yang kemudian menjadi saudaraku dan tinggal di Istana Selir di Cribern Castle."
Ellon menatap Grivell yang balas menatapnya. "Bagi seorang putra mahkota, meskipun Ibuku istri Sah yang telah diakui sebagai ratu, bisa saja salah satu putra Ayahku mengancam posisiku, dan seharusnya kau tahu. Sebagai seorang putra mahkota, bagiku, pernikahan bukan tentang perasaan. Aku bisa menikahi wanita manapun yang dipilih Ayahku selama aku bisa menjadi Raja Cribern Castle kelak nanti."
Semua orang tahu kalau, Raja Aireon punya beberapa selir yang berada diluar maupun di dalam istana, bahkan ada beberapa selirnya yang diasingkan. Raja Aireon mempunyai wibawa dan begitu tampan, tentu saja tidak akan ada yang bisa menolak pesonanya karena kekuasaan yang ia miliki. Tapi meski begitu, ia adalah seorang Raja yang bijaksana dan dicintai oleh rakyatnya.
Grivell nampak kecewa dengan jawaban Ellon. "Dan memilih melukai gadis itu?" Suaranya sedikit meringis.
Ellon tertawa. "Menjadi calon istri dari seorang Raja, kau takkan terluka Grivell, aku akan memberimu apapun, kekayaan, ketenaran, apapun yang kau inginkan"
Grivell menatap Ellon dengan mata penuh kecewa, Ellon bisa melihat kilauan sesuatu yang bening dalam manik matanya yang berwarna biru kehitaman.
"Jadi kau... bertunangan denganku hanya untuk kekuasaan?"
Ellon tampak berpikir sebelum tersenyum, ia mengangguk sekilas. "Aku tau ini sulit, tapi.. bisakah kau lakukan ini untukku, aku berjanji akan menjadi suami yang baik untukmu. Aku akan memberimu semuanya, apapun yang kau inginkan. Dan kelak jika kau melahirkan seorang pangeran kecil untukku, aku berjanji akan memberimu apa saja yang kau inginkan. Perhiasan, rumah, apapun itu! Dan terakhir, aku akan berusaha mencintaimu."
Grivell melihat keseriusan di mata berwarna hitam pekat milik Ellon, tapi ia tak suka ini.
Bagaimana Ellon bisa menggunakannya untuk mendapatkan apa yang ia mau? Grivell tak suka bagaimanapun ia harus bertunangan dengan seseorang yang ia cintai, bukan dengan Ellon yang hanya menggunakannya untuk mendapatkan kekuasaannya. Ellon beranjak lalu mendekat ke Grivell, ia meraih salah satu tangan Grivell lalu menggenggamnya lembut.
"Percayalah padaku!"
Ellon masih melihat kilatan marah bercampur kecewa di mata Grivell yang kemudian langsung menepis tangannya.
"Jangan sentuh aku!" ia setengah berteriak, membaut Ellon sedikit menjauhkan tubuhnya. Grivell menatap Ellon tajam dengan suara bergetar seolah berusaha menahan sesuatu.
"Ayo kita hentikan semuanya disinI!Aku- tidak-- suka laki-laki sepertimu!" Setelah itu, dengan cepat Grivell bangkit lari keluar, lalu ia mengeluarkan sayap transparannya yang berwarna putih tranparant senada dengan gaunnya, terbang dari tempat indah yang sempat membuatnya kagum.
Ellon cepat bangkit dari posisinya mengejar Grivell. Saat keluar ia menyadari pengawalnya tak berbuat apa-apa dan hanya bisa menyesal atas kehilangan Grivell, ia hanya bisa murka.
"Argh!" Ia menatap kedua pengawalnya yang menunduk menyesal. "DASAR KALIAN BODOH!" ucapnya kesal, dengan sedikit dorongan tangannya, Ellon membuat kedua pengawal di hadapannya terjatuh. Tanpa mau membuang waktu, iapun ikut terbang dengan sayap indahnya berusaha mengejar Grivell.
Ellon jadi bertanya-tanya apa yang membuat gadis itu pergi? Apa yang baru saja dikatakannya salah? Ia tak mau pusing. Yang harus ia lakukan adalah menemukan gadis itu dan menjadikannya tunangannya, dan kemudian istrinya dengan beegitu ia akan menjadi Raja Cribern Castle. Dengan menjadi Raja Cribern Castle, tidak akan ada lagi yang bisa melukai Ibunya, adik dan dirinya.
______________
VOMMENT... XOXOXO:***
Dont be silent readers guys! :D
![](https://img.wattpad.com/cover/57583718-288-k928981.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Preciousa [COMPLETED]
FantasySi Miskin Elfa tidak pernah membayangkan hidupnya akan menjadi seperti kisah dongeng dimana si malang Cinderella bertemu dengan pangeran tampan dan hidup bahagia selamanya, Si Putri tidur dicium oleh pangeran dan mendapatkan cinta sejatinya atau Si...