Part 9 : Mission

3.9K 243 1
                                    

Ellon mengerjapkan matanya saat bunyi ketukan pintu kamarnya menganggu tidurnya, lagipula siapa yang berani membangunkannnya sepagi ini. Tapi Ellon masih tak ingin beranjak, ia kembali memejamkan matanya dan menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya berharap ia bisa tertidur lagi. Tapi ia tak berhasil tertidur saat ketukan itu kembali mengusik tidurnya, mau tak mau Ellon menjauhkan selimutnya dari tubuhnya dan bangkit dari posisinya, duduk di atas tempat tidurnya.

"Siapa? Masuk!" tanyanya dengan suara lantang, dan setelah itu pintu kamarnya yang cukup besar terbuka dan menampakan diri pelayan pribadinya, Hana. Hana membungkuk memberi hormat sebelum mengatakan tujuannya datang kemari.

"Maaf pangeran, saya hanya ingin menyampaikan kalau Raja Aireon memanggil Anda untuk menemuinya di Altearo Room" Ucap Hana, yang mendapat gumaman singkat dari Ellon . Setelah itu gadis muda itu keluar dari kamar meninggalkan Ellon yang sudah bangkit dari tempat tidurnya, melangkah ke depan kaca besar untuk mengatur penampilannya sebelum bertemu Ayahnya. 

Saat-saat seperti ini Ellon hanya ingin menggunakan sihirnya dan mulailah ia merapalkan mantra yang membuat tubuhnya yang tadi berbalut pakaian tidur berganti dengan pakaian khas pangeran yang selalu menampakkan kewibawaaannya, lalu ia keluar dari kamar tidurnya menuju tempat dimana ia dan Ayahnya biasa membicarakan banyak hal.

Ellon tak mengetuk pintu, tahu akan kedatangan Ellon yang sudah ditunggu oleh Raja Aireon,kedua penjjaga yang menjaga pintu masuk ke Altearo Room langsung membuka pintu ruangan tersebut dan mempersilahkan Ellon masuk, saat Ellon masuk Ayahnya tak sedikitpun menoleh, Raja Aireon masih membelakanginya. 

Ellon menunggu sejenak untuk mendengar apa yang Ayahnya ingin sampaikan, namun saat ia hanya mendengar keheningan ia mulai bertanya.

"Apa yang Ayahanda ingin sampaikan padaku?" tanyanya.

Ellon tak mendengar jawaban, tapi ia menunggu beberapa detik sebelum akhirnya Ayahnya membalikkan tubuh perlahan, menatapnya dengan mata sendu, tatapan aneh yang menandakan Ayahnya akan segera mengabarkan kabar buruk. 

Ekspresi ini selalu ia tampakkan saat ia akan mengabarkan kabar buruk, dan Ellon melihatnya saat Ayahnya mengabarkan tentang kematian kakeknya. Ellon diam-diam membeku di tempatnya. Ia menatap Ayahnya lekat sebelum laki-laki paruh bayah itu mengatakan sesuatu yang membuat jantungnya seolah berhenti berdetak.

"Grivelll-" Ayahnya memberi jeda. "Dia menghilang" ucap Ayahnya sontak membuat Ellon diam seribu bahasa seolah kehilangan semua kata-kata dalam otaknya. Ia termenung sejenak dengan pandangan lurus ke meja yang membatasi antara dirinya dan Ayahnya, sebelum dirinya mendongak, menatap Ayahnya dengan berbagai pertanyaan meminta penjelasan lebih dalam.

"Bagaimana bisa?"

Ayahnya menggeleng tak mengerti sebelum tatapannya berubah serius pada Ellon. Ellon balas menatap Ayahnya berusaha menerawang apa yang selanjutnya akan Ayahnya bicarakan. Dan Ellon tahu, Ayahnya pasti akan memintanya melakukan sesuatu yang takkan bisa ia tolak.

♫♫♫

"Bagaimana bisa?" Ellon bertanya pada Ayahnya.

Raja Aireon menggeleng. "Pagi-pagi sekali, Jack terlihat frustasi datang kemari, ia mengabarkan putrinya telah menghilang saat mereka bangun tadi, Jack yakin Grivell pergi melalui jendelanya hingga ia dan istirnya tak mengetahui hal tersebut"

"Kenapa ia harus kabur?" Ellon bergumam, ia memijit pelipisnya yang tiba-tiba terasa sakit. Bagaimana gadis itu meninggalkannya di saat mereka hampir bertunangan. Tiba-tiba ingatan akan kata-kata Grivell semalam membuat Ellon menerka-nerka apa penyebab dari kaburnya gadis itu.

Mari kita berhenti sampai disini, aku.. TIDAK BISA BERTUNANGAN DENGANMU

Kalimat itu tiba-tiba terngiang dalam telinga Ellon, tapi memorinya tentang kejadian malam itu hilang saat menyadari tatapan serius yang Ayahnya lemparkan untuknya.

Love In Preciousa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang