Part 18 : Preparation

3.1K 199 0
                                    

Keesokan harinya, Ellon datang kembali ke rumah Elfa. Membawa makanan lezat dan pakaian yang di dapatnya dari sihir. Ellon kembali menjarkan Elfa tata krama menjadi seorang putri-, cara berjalan, cara berbicara, dan banyak hal lain selama seharian sama seperti yang ia lakukan sebelumnya. Mereka membicarakan banyak hal yang tanpa sadar membuat mereka semakin dekat dan akrab. 

Ellon juga menceritakan banyak hal tentang keluarganya dan apa saja yang harus Elfa lakukan. Hingga sesuatu mengusik pikiran Elfa.

"Ellon, aku hanya manusia, bagaimana aku bisa mempunyai sayap?"

Ellon menggeleng. "Kau tidak perlu khawatir, bangsa kami hidup seperti manusia, yang harus kau lakukan hanyalah bertingkah seperti seorang putri, kita sudah tak punya waktu banyak"

"Lalu kapan kita akan memulai penyamaran ini?"

Ellon meantap Elfa dalam. "Besok!"

Ucapan Ellon sukses membuat mata Elfa membulat menatap laki-laki itu dengan berbagai pertanyaan yang tak mampu ia ungkapkan, ini terlalu tiba-tiba dan jujur saja Elfa belum siap. 

Bagaimana si miskin sepertinya tiba-tiba harus mengubah jati dirinya menjadi Putri Grivellla Briford? Elfa jadi bertanya-tanya. Hari sudah menjelang malam, dan hingga hari inipun Elfa tidak menemui Ayahnya atau bahkan Ibunya, Diam-diam Elfa merasa sedih dengan keluarganya.

Malam itu, Ellon dan Elfa duduk di halaman rumah Elfa yang tak terlalu luas. Tapi cukup asri untuk menenangkan diri mereka, mereka duduk tepat di depan ambang pintu.

"Aku penasaran bagiamana kehidupan kalian di sana" Elfa mulai bergumam.

Ellon tersenyum sambil mendongakkan kepalanya. "Tidak terlalu jauh berbeda dengan hidup bangsa kalian"

"Apa kalian para peri juga bertengkar?"

Ellon mengangguk. "Ya, tentu saja!" Kali ini ia menatap Elfa.

"Bolehkah aku bertanya padamu sesuatu?"

Elfa menatap Ellon lalu mengangguk.

"Sebenarnya siapa wanita yang meningglkanmu hari itu? Hari pertama aku melihatmu!"

Elfa tertegun, butuh beberapa menit sebelum akhirnya ia menjawab pertanyaan itu.

"Ibuku". Elfa bergumam, tak menatap Ellon. 

Ellon nampak terkejut kala Elfa mulai menatapnya. "Ibumu, tunggu? Apa yang terjadi? Aku mendengar bunyi piring pecah.—dan.." Ellon tak melanjutkan kata-katanya saat menyadari perubahan raut wajah Elfa yang berubah sedih tapi semenit kemudian seolah berusaha menyembunyikan itu semua, Elfa tersenyum riang.

"Ayahku dan Ibuku—" Elfa menarik napas sebelum bergumam. "Mereka selalu begitu!"

Ellon menatap Elfa sejenak, ia tak langsung merespon ucapan gadis itu. "Apa mereka tak kembali lagi ke sini?"

Elfa menggedikkan bahunya lalu berkata lirih. "Entahlah, ceritakan lagi hal terntang keluargamu!"

Ellon tersenyum tapi matanya tak menatap Elfa, ia menatap langit yang membentang luas di atasnya.

"Ayahku adalah laki-laki yang tegas. Sebagai raja tentunya ia harus begitu bukan?, Sebenarnya" Ellon sedikit ragu. Sungguh! Ia tak suka menceritakan hal ini pada siapapun tapi Grivell dan gadis di sampingnya ini entah kenapa seolah membuatnya ingin bercerita sesuatu yang sebenarnya tak ingin ia ungkit dengan orang lain.

Love In Preciousa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang