Love In Preciousa [COMPLETED]

Part 25 : Appearance

Aku ingin menjadi bagian dari kenangan indahmu, meskipun hanya sebentar.-You-

****

Seulas senyum kecil merekah dari bibir Grivel yang pucat dan kotor saat berhasil melihat Blue Phixy, kediamannya dari jarak yang tidak terlalu jauh. Itu berarti ia hampir tiba di tempat tinggalnya, ia tak sabar bertemu ibunya.Grivell menghela napas memperhatikan kaki jenjangnya yang tak terbalut apapun dan menampakkan luka yang darahnya sudah mengering. Tak ada lagi rasa sakit karena ia akan segera bertemu Ibunya dan Ayahnya. 

Grivell tahu bahwa Ayah dan Ibunya akan memarahi atau menghukumnya, tapi semuanya tak begitu penting karena pada akhirnya ia bisa bertemu kedua orang yang selalu ada untuknya itu. Grivell kembali memperhatikan pakaian yang membalut tubuhnya, kotor dan terdapat bercak tanah di sana. Ia bisa saja menggunakan sihirnya, tapi tubuhnya terlalu lemah dan entah sudah berapa hari ia tak makan. Grivell kemudian mengelus perutnya yang sudah berbunyi seakan memintanya untuk segera memberi makan. Tanpa mau membuang waktu, Grivell melangkah dengan cepat karena saat ini ia tak bisa terbang, ia terlalu lemah dan sayapnya sudah banyak terluka.

Grivell yakin tak ada orang yang mengenalinya dengan penampilannya yang kacau seperti ini bak seorang gelandangan, tapi ia tak peduli. Yang ia harus lakukan adalah melangkah cepat menuju Blue Phixy dan menemui Ibunya. Menceritakan apa yang terjadi padanya dan yang terpenting adalah menceritakan tentang kembarannya. Grivell jadi penasaran sosok kembarannya itu.

Tiba-tiba saat sudah berhasil mendekat ke arah Blue Phixy, Grivell melihat gerombolan orang-orang yang memadati rumahnya, mereka bersorak gembira seakan menyambut sesuatu. Sebagian besar dari mereka adalah rakyat Blue Phixy, Grivell bisa melihat beberapa pengawal berjaga ketat disekitar situ. Itu berarti Ellon ada di sini. Tapi, tunggu-- apa yang terjadi?

Dengan rasa penasaran, akhirnya Grivell menyelinap masuk diantara kerumunan orang-orang yang memadati tempat tinggalnya. Membutuhkan waktu cukup lama untuk menyelinap hingga akhirnya ia berhasil berada di barisan terdepan kerumunan itu. Kali ini mata biru dengan lingkaran hitam yang mengelilingi sisi matanya mampu melihat dengan jelas apa yang terjadi di hadapannya.

Mata Grivell membulat, jantungnya detik itupun berhenti berdetak. Ia mengepalkan tangannya kuat, entah apa yang harus ia rasakan saat itu, Bingung? sedih? Ataukah bahagia? Ia yakin tak ada orang yang memperhatikan raut wajah Grivell yang berubah kaget karena fokus mata orang-orang terarah pada sosok yang berada tak jauh dari Grivell.

Pangeran Abriellon Frigestore yang sedang berpamitan dengan Ibu Grivell, Herlin Garlenic serta Jack Briford. Grivell tau ini adalah adat Preciousa dimana mereka yang akan bertunangan melingkarkan kalung bunga di leher kedua orang tua mempelai, tapi bukan Grivell yang seharusnya berdiri di sebelah Ellon. 

Bukan Grivell yang melingkarkan kalung bunga lavender itu di leher Ibunya yang tersenyum bahagia, Bukan Grivell pula yang berdiri di samping Ellon sambil mengapit salah satu  lengannya, dan Bukan Grivell yang menjadi pusat perhatian pada hari ini. Tapi gadis itu, gadis dengan balutan gaun biru muda panjang yang membalut seluruh kakinya, Gadis dengan mahkota berlian yang sedikit memantulkan sinarnya, dan gadis dengan raut wajah yang persis dengan Grivell.

Siapa Gadis itu? Apakah Kembarannya yang hilang? Tapi kenapa Grivell sekarang tidak merasa bahagia menemukan kembarannya itu? Kenapa ia merasa sebagian dirinya menginginkan kenyataan bahwa ia yang harusnya menjadi tunangan Ellon? Tidak. Ia tak mencintai Ellon, Grivell hanya menginginkan kenyataan bahwa orang tuanya menyadari bahwa gadis itu bukanlah Grivell, tapi kembarannya yang berpura-pura menjadi dirinya, membuat orang-orang disekitarnya tertipu, dan membuat rakyat Preciousa, seisi istana dan kedua orang tuanya melupakan kenyataan bahwa Grivell menghilang.