Ellon sedikit terjatuh saat mendapat respon aneh dari orang yang menurutnya Grivell itu. Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Apa gadis itu bercanda? Semenit kemudian tawa Ellon pecah, membuat orang disekitarnya menatapnya heran. Begitupun gadis berkepang dihadapannya itu, ia berusaha meredakan tawanya dan menatap gadis di hadapannya.
"Jangan bercanda, kau sangat lucu" ia mulai bergumam lalu memperbaiki posisinya.
"Bagaimana bisa kau lupa pada tunangan tampanmu ini? " Ellon mengedipkan sebelah matanya yang mendapat tatapan tajam dari gadis itu, semenit kemudian gadis itu meraih tasnya dan melemparnya kasar pada Ellon.
Membuat Ellon mengerang kesakitan dan menatap gads itu kesal. "Kenapa kau lakukan ini?"
Gadis di hadapannya yang memiliki mata biru kehitaman yang membuat Ellon sangat yakin bahwa ia adalah Grivell menatapnya lekat.
"Tunangan? APA KAU GILA! Aku bahkan tak punya tunangan". gadis itu mulai bangkit dari tempatnya tak peduli matanya yang sembab meninggalkan Ellon yang terkejut dan mulai tak mengerti. Ellonpun bangkit dan kemudian mencengkram lengan gadis itu, membuat gadis itu membalikkan tubuhnya.
"Kenapa kau lakukan ini, aku tahu kalau kau tidak menyukaiku, tapi bagaimanapun kita akan segera bertunangan"
Gadis itu menatap Ellon tajam lalu melepas cengrakaman tangan Ellon kasar.
"Kurasa kau butuh rumah sakit jiwa". Gadis itu mulai mengeluarkan ponsel lamanya yang sudah ketinggalan zaman, menekan tombol lalu berbicara pada orang diseberang sana.
"Halo! Kurasa salah satu pasien kalian.. kabur, ya ini di---" gadis itu nampak menyapu sekelilingnya baru saja ia hendak menyebutkan alamat tempat Ellon berada, laki-laki itu sudah merebut ponselnya dan dengan paksa.
"Berhenti pura-pura, Aku Ellon. Abriellon Frigstore, calon tunanganmu!" ucap Ellon menekankan namanya, tapi Gadis itu tak peduli matanya tertuju pada ponselnya yang membuat ia menggertakkan giginya.
"Berhenti membual, aku tidak kenal siapa kau! Sekarang serahkan ponselku!"
"Katakan sejujurnya, aku akan menyerahkan ponselmu! Kau pasti mengenalku bukan?"
"Kau benar-benar keras kepala" gadis itu mengerang lalu ia menginjak kaki Ellon yang tak berbalut sepatu dengan kasar membuat laki-laki itu mengerang dan kemudian gadis itu mengambil ponselnya, lalu lari meninggalkan Ellon yang sedikit kesakitan.
Ellon tak mau peduli dengan rasa sakitnya dan melangkah cepat mengejar gadis itu, saat berhasil mendapatkan gadis itu, Ellon menggenggam tangannya kuat dan menatapnya menuntut penjelasan.
"Kenapa kau lakukan ini padaku?" Ucap Ellon ditengah napasnya yang tersegal
Gadis itu menatap Ellon kesal ia berusaha memberontak tapi cengkraman tangan Ellon menguat membuatnya sedikit mengeryit.
"Lepaskan tanganku, kau gila!"
Ellon melonggarkan tangannya. "Kenapa kau berpura-pura tidak mengenaliku Grivell?" ucap Ellon lebih lembut membuat gadis di hadapannya itu malah melotot ke arahnya. Ia mengangkat tangannya menahan Ellon berbicara.
"Katakan padaku apa ini semua? Tunangan? Tunggu.. Grivell? Apa kau gila?" gadis itu bertanya penuh penasaran, Ellon bisa melihat raut wajahnya yang tak mengerti tapi mengabaikannya kemudian tangan kanannya menyentuh kalung ruby yang ia kenakan.
"Kau mengenali kalung ini bukan, saat aku melihatmu ia berkelip-kelip, aku tak mengerti tapi kukira ia membawaku ke arahmu"
"Kau bercanda lagi!, ia bahkan tak berkelap-kelip sekarang, ini hanya batu ruby biasa" Ellon mengangguk tak mengerti. "Aku bukan Grivell, dan.. berhenti menggangguku, aku harus pulang" gadis itu menghela napas frustasi. "Kukira kau salah mengenali orang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Preciousa [COMPLETED]
FantasySi Miskin Elfa tidak pernah membayangkan hidupnya akan menjadi seperti kisah dongeng dimana si malang Cinderella bertemu dengan pangeran tampan dan hidup bahagia selamanya, Si Putri tidur dicium oleh pangeran dan mendapatkan cinta sejatinya atau Si...