4. Bukan Siswa Biasa

1.1K 150 44
                                    

Mulmed: Yori Hatmadja

Manis ya? Menurutku sih iya! Ha.ha

________________


Sia POV

Hari yang luar biasa bukan? Baru pertama masuk sekolah dan aku sudah terkenal, seterkenal Musdalifah, mantan istrinya Nazar.

Bagaimana tidak, aku menjadi pusat perhatian karena berdiri selama hampir dua jam bersama cowok paling jahil sedunia di tengah lapangan.

Andai aja lapangan itu sepi.

Enggak.

Lapangan itu dipenuhi siswa-siswa yang sedang pelajaran olahraga. Dan mereka melemparkan pandangan aneh padaku seolah aku narapidana yang sebentar lagi akan dieksekusi mati.

Tidak berhenti di situ.

Ketika aku kembali ke kelas bersama cowok itu, si Yori atau siapalah, mereka juga memandangiku aneh. Mereka melihatiku mengekor cowok itu dengan pandangan yang tidak biasa sambil berbisik-bisik pada teman sebangkunya.

Bahkan hingga bel pulang berbunyi, tidak ada satupun orang yang mendekatiku, menanyakan namaku atau sekedar berkenalan.

Tidak ada.

Miris banget kan jadi anak baru kayak aku?

Akhirnya aku pulang dengan membawa beban hidup lebih berat.

Esoknya, aku bertekad akan memulai pertemanan. Semoga saja mereka welcome.

Jika tidak? Aku akan membuat mereka welcome, bagaimanapun caranya.

Tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama, aku bangun lebih pagi.

Dan tentu saja mandi.

Ketika aku mandi, aku menyadari satu hal.

Apa jangan-jangan kemarin mereka tidak ada yang mendekatiku karena bau badanku bisa tercium sejauh radius 500 meter?

Ah, semoga saja tidak! Semoga saja mereka hanya malu (sambil mengendus-endus ketek sendiri untuk meyakinkan diri).

Kali ini aku juga berjalan santai tanpa ada gangguan sedikitpun. Sayangnya aku tidak bertemu kakek yang kemarin aku senggol. Padahal aku mau minta maaf sambil mau ngasih coklat ke kakek itu (bohong). Untungnya lagi, aku bisa menyeberang bareng orang banyak dengan pelan-pelan dan aman.

Yah, aku pikir hari ini akan jadi hari yang bagus.

Satu-satunya hal yang agak mengagetkan adalah Yori sudah ada di kelas ketika aku sampai.

Bukankah kalau mendengar pernyataan Mister Kribo kemarin, dia sering sekali telat?

Ah, masa bodoh lah!

Aku berjalan menuju mejaku dengan santai dan tidak mempedulikan cowok jahil itu lagi.

Tiba-tiba dia menyapaku dengan kejahiliahannya.

"Kau tidak telat lagi anak baru? Kau sudah mandi sekarang? Hahahaha"

O My God, bagaimana dia tau kalau aku tidak mandi kemarin? Apa aku sebau itu kemarin? YA TUHAANNN, INI MEMALUKAANN!

"Benar kan, kau tidak mandi kemarin?" ucap Yori yang tiba-tiba muncul dari samping dan memandangku jahil.

Aku menahan rasa maluku sekaligus kebenarannya.

Aku mengitarkan pandanganku ke sekeliling.

YA TUHAANN, MEREKA SEMUA MEMANDANGIKUU!

"Benar kan? Iya kan? Itu benar kan? Iya kan?" si Yori semakin menjadi-jadi.

DreamcatchersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang