Elizabeth's pov"Calum...",,kubuka pintu kamar ini
Kulihat ia masih berbaring dan menutup matanya
Lukanya lebih parah dariku,pasti ia kehabisan banyak tenaga..
Akupun duduk di tepi ranjangnya
Kuamati wajahnya dan kuusap pipinya
Sangat tenang
"Ehhmm..eliz?",,ternyata ia terbangun
Aku hanya tersenyum
"Kenapa kau disini?kau masih sakit el..."
"Aku bosan dikamar,suster selalu menyuntikkanku suatu cairan,aku benci itu.Itu sangat sakit",,ucapku
Ia hanya terkekeh mendengarku
"El,aku sangat berterima kasih padamu.."
"Untuk?"
Lalu ia menggenggam tanganku erat dan memandangku
"Untuk semua hal yang kau lakukan untukku"
Aku hanya mengernyitkan dahi
Memangnya apa yang kulakukan?
"Seperti menyusahkanmu?",,tanyaku
Calum menggeleng cepat
"Kau tau? Kau adalah wanita yang kuat,banyak orang ketika ia dekat dengan seseorang dan merasa dalam bahaya ketika bersamanya,ia akan pergi meninggalkan orang itu.Tapi kau sebaliknya,kau malah mendekati orang itu padahal kau tahu banyak resiko yang akan kau dapat...",,jelasnya
Aku tersenyum padanya,menggenggam balik tangannya
"Dan yang perlu kau tau,kau adalah manusia bodoh yang pernah kutemui",,aku tertawa kencang
Memang ia sangat bodoh
Tapi lebih bodoh aku,karena aku mencintainya..
"Aku kembali ke kamar ya,ini sudah waktuku minum obat.Aku tidak mau suster cerewet itu memarahiku",,ucapku
Calum terkekeh dan mengacak rambutku
"Cerewet teriak cerewet..hahahaha"
"Diam kau!"
Ia hanya tertawa
Memang menyebalkan.Tuiuiuiu
pepsos udah balik ya?
syukur deh
wkwkw
mau endingnya gimana?
atau mau ditambahin masalah?
sad ending ya??
oke oke oke?
VTCMMNTS
PLS
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance | Calum Hood
Fanfiction"Kupastikan calum sedang berlumur darah saat menulis surat itu"-Luke