15

1.2K 161 8
                                    


Elizabeth's pov

"Calum...",,kubuka pintu kamar ini

Kulihat ia masih berbaring dan menutup matanya

Lukanya lebih parah dariku,pasti ia kehabisan banyak tenaga..

Akupun duduk di tepi ranjangnya

Kuamati wajahnya dan kuusap pipinya

Sangat tenang

"Ehhmm..eliz?",,ternyata ia terbangun

Aku hanya tersenyum

"Kenapa kau disini?kau masih sakit el..."

"Aku bosan dikamar,suster selalu menyuntikkanku suatu cairan,aku benci itu.Itu sangat sakit",,ucapku

Ia hanya terkekeh mendengarku

"El,aku sangat berterima kasih padamu.."

"Untuk?"

Lalu ia menggenggam tanganku erat dan memandangku

"Untuk semua hal yang kau lakukan untukku"

Aku hanya mengernyitkan dahi

Memangnya apa yang kulakukan?

"Seperti menyusahkanmu?",,tanyaku

Calum menggeleng cepat

"Kau tau? Kau adalah wanita yang kuat,banyak orang ketika ia dekat dengan seseorang dan merasa dalam bahaya ketika bersamanya,ia akan pergi meninggalkan orang itu.Tapi kau sebaliknya,kau malah mendekati orang itu padahal kau tahu banyak resiko yang akan kau dapat...",,jelasnya

Aku tersenyum padanya,menggenggam balik tangannya

"Dan yang perlu kau tau,kau adalah manusia bodoh yang pernah kutemui",,aku tertawa kencang

Memang ia sangat bodoh

Tapi lebih bodoh aku,karena  aku mencintainya..

"Aku kembali ke kamar ya,ini sudah waktuku minum obat.Aku tidak mau suster cerewet itu memarahiku",,ucapku

Calum terkekeh dan mengacak rambutku

"Cerewet teriak cerewet..hahahaha"

"Diam kau!"

Ia hanya tertawa
Memang menyebalkan.








Tuiuiuiu

pepsos udah balik ya?

syukur deh

wkwkw

mau endingnya gimana?

atau mau ditambahin masalah?

sad ending ya??

oke oke oke?

VTCMMNTS

PLS

Distance | Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang