"Hai Mali,aku Eliz...salam kenal,senang sekali bisa bertemu denganmu." sapakuKulihat calum hanya diam memandangi batu nisan tersebut,tapi aku tau sebenarnya ia sedang menahan tangis...
"Mali,satu bulan lagi aku akan ke Amerika,melanjutkan sekolah.Maafkan aku harus meninggalkanmu lagi ya,tapi aku janji akan kembali dan setelah aku kembali...."
Calum menggantung kalimatnya lalu melirikku sekilas dan tersenyum
Aku hanya mengernyitkan dahi padanya,bingung..
"aku akan menikahinya" ucap calum sambil mencondongkan badannya ke batu nisan tersebut...
Menikahiku?
Oh Tuhan
Apakah ini mimpi?Aku menaikkan kedua alisku dan menatap calum,namun ia juga hanya menaikkan kedua alisnya dan tersenyum...
"Mali,sudah dulu ya aku harus pulang.Mungkin besok aku akan ke makam orangtua kita" calum kembali mengusap batu nisan tersebut dan menciumnya..
Setelah itu,ia bangkit dan menarik tanganku untuk pergi
"Bye Mali.." kusempatkan mengucapkan selamat tinggal padanya
Rasanya,aku ingin sekali bertemu dengannya,dengan calon kakak iparku..
"Kukira makam orang tuamu juga disini" ucapku saat menaiki mobil
"Tidak,makamnya berada di Canberra.Makam khusus"
Lalu calum menyalakan mesinnya dan segera meninggalkan pemakaman
"Setelah ini kita akan kemana? Kau mengantarku pulang?" tanyaku
Calum menggeleng
"Jalan jalan,mau kan? Anggap saja ini kencan pertama,haha..."
Kencan kencan..
enak banget lo!!vmmntspls
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance | Calum Hood
Fanfiction"Kupastikan calum sedang berlumur darah saat menulis surat itu"-Luke