Setelah calum pergi,sekarang yang bisa menghiburku hanyalah brown dan...luke
Aku tidak tau apa yang membuatku dekat dengan luke sekarang
Tidak rugi calum mempunyai sahabat sepertinya..
Hampir setiap hari,ia selalu datang ke rumahku hanya untuk sekedar membelikanku dan brown benda benda lucu atau semacamnya
Kebiasaannya yang tidak pernah mau masuk ke rumahku membuatku beranggapan bahwa ia adalah orang yang dapat dipercaya..
Dan kebiasaannya pula yang selalu memandangku tidak lebih dari 2 detik,selama yang kutahu
Haha,aneh.
"Eliz..ada luke diluar !",,teriak mum ku dari bawah
Luke?
Baru saja aku memikirkannya.."Sebentar...",,ucapku
Aku pun segera keluar dan turun untuk menemui luke
"Apa yang kau bawa kali ini?",,tanyaku padanya yang tengah berdiri di depan pintu rumahku
Ia mengangkat sebuah paper bag
"Umm,aku bingung harus membelikanmu apa.Tapi-"
"Apa? apa?",,tanyaku tidak sabaran.Ia langsung memberikan paper bag itu padaku
"Luke?"
"Iya?"
"Ya Tuhan,ini kan novel terbaru yang sangat ingin kubaca",,ucapku agak histeris saat membuka isinya
"Hmm,maaf jika kau tidak suka.Tapi,pelayan itu bilang bahwa inilah-"
"Tidak tidak.Aku sangat suka! Terima Kasih",,aku mengembangkan senyum lebar padanya
Kulihat ia hanya memandang sekeliling sambil menggaruk tengkuknya
"U-uh sama sama.Kau selalu berterima kasih padaku",,ucapnya
"Memang itu yang harus kuucapkan pada teman sebaik dirimu",,aku memukul pelan perutnya
"Haha,ya.Um,baiklah sepertinya aku harus pamit sekarang",,ucapnya sambil tersenyum padaku -tidak lebih dari 2 detik-
"Okay,bye luke.."
"Bye"
Nah lo...
Si luke kesambet apaan?
vmmntpls:
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance | Calum Hood
Fanfiction"Kupastikan calum sedang berlumur darah saat menulis surat itu"-Luke