"Bagaimana dengan kuliahmu,El?"Akhirnya Calum memulai pembicaraan setelah kami diam seribu bahasa sejak tadi..
"Baik,sangat baik" jawabku tanpa melihat kearahnya yang sedang menyetir
Ia hanya mengangguk sambil matanya terus menatap jalanan
"Apakah kau melewati sekolahmu dengan baik di Amerika?" tanyaku sambil menatap wajahnya
Ia tersenyum manis padaku
"Dan menjadi lulusan terbaik.Akhirnya aku bisa mewujudkan impian ayahku"
"Wooah,selamat! Akhirnya si Hidung besar lulus juga..." ucapku sambil tertawa keras
Aku hampir melupakan semua kesedihanku
"Kurasa hidungku semakin membesar setelah pulang dari Amerika" Tangannya menggosok gosok hidungnya sendiri
Kami berdua tertawa,melepas semua beban dalam pikiran.
Sempurnanya makhluk ini,ia selalu bisa jadi pengobatku walaupun ia sendiri masih merasakan sakit.
"El.."
"Hmm?"
Kulihat ia menyerahkan padaku sebuah map yang kuyakin isinya adalah sebuah dokumen..
Apa ya?
Kubuka perlahan,dan kubaca secara teliti apa isi dari dokumen itu.
Hmmm....
"Surat kepindahan kerja dan...tempat tinggal? Amerika? Cal,kau akan pindah ke Amerika? Apa maksud-"
"Ssstt...I'll marry you,Elizabeth Rysther"
***
Author's pov
Akhirnya mobil itu sampai di sebuah gedung bernuansa biru laut..
Eliz mengangkat sedikit gaunnya yang sangat panjang itu agar tidak menghalangi jalan pijakannya..
Ia memasuki gedung itu dan berjalan di sebuah karpet panjang berwarna merah
Jantungnya berdegub sangat kencang..
"Good Luck,eliz!" ucap Lauren mengacungkan jempolnya
Tapi ada satu hal yang membuat Eliz bingung,
dimana ayahnya? bukankah seharusnya ia menggandeng putrinya ini menuju altar?
Tak peduli,Eliz terus berjalan menyeret gaunnya yang panjang itu mendekati Pendeta dan seseorang yang sudah menunggunya sejak tadi..
Calum.
Sesampainya di altar,Eliz terus menunduk tak berani menatap seseorang yang tengah berdiri dihadapannya ini..
"Elizabeth.." panggil seseorang dihadapannya
Eliz menyadari,itu bukan suara Calum.Ada yang janggal,
Ia pun mendongak menatap siapa sebenarnya orang yang dihadapannya itu.
"Dad?" betapa terkejutnya ia ketika melihat yang berdiri di depannya bukanlah Calum melainkan ayahnya sendiri.
Dan seluruh hadirin yang berada di dalam gedung pun tertawa.
Suasananya sangat konyol..Eliz semakim dibuat bingung oleh semuanya
Ada apa ini?,pikirnya
"Daddy?"
"Tenanglah,putriku.Aku tidak akan menculik calon suami mu..."
Dan tiba tiba tampaklah seseorang yang memakai jas hitam muncul dari belakang
"Calum,ayo kesini!" ucap Edward,ayah Eliz..
"Terima kasih,Jenderal Edward" Calum melangkah lebih dekat padanya
Eliz mengerutkan dahinya,dan menatap dua laki laki dihadapannya dengan tatapan bingung
"Aku tidak menyangka bahwa seseorang yang akan menjadi suamimu adalah Calum,Eliz..." ayah Eliz memandangnya dengan tatapan serius kali ini
"Aku memberikannya tugas untuk menangkap 2 orang psikopat di kampusmu tapi aku tidak menyangka akan berakhir seperti ini,bahkan aku tidak memberitahukan padanya bahwa ada putriku yang cantik ini sedang kuliah disana juga." ucap Edward sambil terus memandang Eliz..
"Apa maksudmu,dad?" tanya Eliz
"Asal kau tau,Calum adalah anak dari sahabatku dulu.Seorang penembak.Dad lebih dulu mengenal Calum jauh sebelum kau mengenalnya"
Suasana gedung sekarang menjadi sangat tenang.
"Jadi selama ini...."
"Maaf,aku juga menyembunyikannya darimu" kini Calum ikut angkat bicara,tatapannya sangat lembut.
"Maaf selama ini,dad menyembunyikan pekerjaan dad yang sebenarnya darimu."
"Dad juga memutuskan bahwa kau dan Calum akan tinggal di Amerika setelah kau menikah nanti." lanjutnya
"Dad..."
"Tapi perlu kau tau,Elizabeth...Aku merestuimu dengan Calum"
Tangis haru pun keluar dari mata Eliz,ia memeluk ayahnya erat..
ia juga sudah memaafkan kebohongan yang ayahnya sembunyikan darinya
"I love you,dad"
"Haahh..." Edward menghela nafas panjang
"Kata kata itu sebentar lagi akan direbut oleh pria berwajah Asia ini" ucapnya yang membuat seluruh hadirin tertawa
Mike & Ashton adalah tamu undangan yang tertawa paling keras diantar yang lainnya
"Good Luck,big nose!!" teriak Mike sambil tertawa keras
Lalu ayahnya turun dari altar dan mempersilahkan Eliz & Calum untuk melanjutkan pernikahan mereka...
*****
"Woahh,selamat ya!"
"Selamat,El.."
"Good job,Cal"
"Bahagia selalu.."
"Haha,terima kasih"
Lalu datang lah tiga orang menghampiri pasangan itu..
Mike,Ashton & Lauren
"Hey hidung besar! Selamat my brother.." ucap Mike menepuk bahu calum
"Semoga kalian selalu bahagia,Eliz..." Lauren memeluk sahabatnya itu
"Hmm,berarti yang masih jomblo siapa ya??" ucap Ashton menyindir Mike
Yang disindir pun melirik tajam kearah Ashton
"Heh,sombongnya.Kuyakin Lauren juga terpaksa denganmu,Ash"
"Ehh,sudahlah..kalau iri bilang saja"
"Yee,lihat saja besok aku akan membawa 2 gadis sekaligus!" ucap Mike sombong
Calum & Eliz hanya tertawa melihat dua manusia itu..
"Cal,El.." panggil Ashton tiba tiba yang membuat Mike terdiam
"Ya?"
Lalu Ash memberikan sebuah amplop pada Calum
"1 Minggu sebelum Luke kecelakaan,ia memberikan ini padaku.Ia bilang 'berikan ini pada calum saat aku sudah berada di tempat yang jauh darinya' itu yang ia katakan,awalnya aku tidak tau apa maksudnya.Tapi...."
"Terima Kasih Ashton"
"Sama sama,Cal"
Yeeee akhirnya selesai jugaaaa....
beginilah ending super amatir yang pernah kalian baca,haha
Comment? kali ini akan gw reply semua tanpa terkecuali.. :D
yang lagi usek,selamat berUSEK-ria yaaa....
sukses UN yyaaww!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance | Calum Hood
Fanfiction"Kupastikan calum sedang berlumur darah saat menulis surat itu"-Luke