Pagi ini masih sama, menunggu waktu untuk betdetak tepat pada waktunya.
Menunggu sang mentari kembali muncul pada singga sananya.
Dan masih menunggu secercah harapan yang mungkin akan muncul bersama dengan hadirnya keajaiban.
Langit masih gelap, bahkan pertanda matahari akan muncul pun masih lama. Iya, kini masih pukul 04.00 pagi.
Aku sudah terbangun karena akan bersiap lebih awal untuk merencanakan semua yang akan kulakukan di Pantai Cherty nanti.
Dengan cepat akupun mandi dengan suhu air yang masih dalam puncak kedinginannya.
Dengan memakai jeans dan kaos berlengan pendek yang dibalut dengan sweater putih kurasa itu pakaian yang cocok untuk pergi kepantai, untuk sweater? Mungkin setelah dipantai nanti akan kubuka, kini hanya untuk penghangat tubuhku saja.
Berdiri didepan cermin, melihat diriku dipantulan cermin ini. Mata yang mulai menghitam, badan yang mengecil dan jari yang mulai keriting dikarenakan mengetik tugas - tugas kuliah.
"Hari ini harus sempurna!" Ucapku dalam hati.
Sempurna, dalam artian lain. Merasakan kasih sayang seseorang yang sempat hilang.
Akupun keluar dari kamarku, menuju meja makan dan mengambil sepotong roti beralaskan selai coklat. Tak lupa susu putih hangat yang tak boleh terlupakan.
Akupun mengambil roti lagi dan memasukkannya kedalam ransel ku.
"Untuk Alfa nanti, dia pasti belum sarapan." Tegasku dalam hati.
Selesai sarapan, jam masih menunjukkan pukul 04.30 pagi. Akupun menunggu Alfa didepan teras rumahku.
Sebenarnya, menunggu adalah hal yang sangat menyebalkan bagiku. Apalagi menunggu harapan palsu rasanya kita bagaikan dipermainkan bukan disayangi setulus hati. Tapi, tak apalah aku rela menunggu untuk orang yang aku sayangi. Apalagi, dia adalah kekasihku yang berubah status menjadi sahabatku hanya karena ulahku sendiri. Bodoh memang.
"Senja!" Panggil seseorang yang sudah berdiri dengan tegap didepan pagar rumahku.
Akupun menghampirinya, lalu tersenyum dengan mengucapkan kalimat yang belum pernah aku ucapkan sebelumnya.
"Selamat pagi Alfa" ucapku penuh semangat.
Alfa hanya tersenyum, "Pagi" ucapnya singkat. Lalu iapun masuk kedalam mobil menuju kursi pengemudi.
Aku mengikutinya masuk kedalam mobil, mobilpun mulai bergerak dengan suasana yang masih hening.
Aku tak berminat membuka obrolan. Karena sikap cuek Alfa yang membalas ucapanku tadi.
"Hhm" Alfa berdeham. Penglihatanku yang awalnya melihat ke jalanan raya yang masih kosong kini sudah melihat wajah manis Alfa.
"Kenapa?" Tanyaku ramah.
"Kamu ngapain ajak aku ke pantai?" Tanyanya padaku.
"Mau kasih tau yang sebenarnya kalau aku ini tunangan kamu fa"
"Cuma mau ajak kamu refreshing kok, kali aja suntuk di kerjaan" Ucapku asal.
Bodoh, hati dengan perkataan memang tak pernah selaras.
Alfa hanya mengangguk pelan. Dilajukannya mobil lagi yang masih kosong tanpa kendaraan lain disampingnya.
"Alfa belum sarapan!" Ucap hatiku mengingatkanku.
Akupun mengeluarkan roti bersamaan dengan air mineral.
"Nih" Ucapku sembari memberikan roti bersama air mineral tadi pada Alfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Show Me You CARE
Ficção AdolescentePada saatnya pangeran yang sudah kutunggu datang dengan segala kepedulian dan kasih sayangnya hanya untukku - Senja