"Kamu kenapa?" Tanyaku sekali lagi.
Alfa tersenyum.
"Ngga jadi nja," ucapnya sembari memasukkan makanannya ke dalam mulutnya lagi.
"Okey," Akupun dengan cepat makan lagi.
Kamipun masih dalam keadaan diam sambil memakan makanan masing - masing.
"Kita mau kemana lagi ya?" Tanya Alfa setelah selesai meminum juice Mangganya.
"Emang mau kemana lagi?" Tanyaku sambil menaruh dagu dilengan kananku.
"Kemana aja. Yang penting sama kamu nja" ucapnya lalu pergi menuju tempat kasir.
Alfa lo berhasil buat gue move on. Hati gue udah stuck di lo. Andai lo tau fa, hati gue baper karena kalimat lo barusan.
"Nja, yuk kita ke parkiran" Ajak Alfa lalu menggandeng lenganku.
Kamipun berjalan mengitari jalanan Ibu Kota Jakarta dengan lenganku yang memeluk pinggang Alfa dari belakang. Sesekali Alfa mengelus lenganku yang memeluknya dari depan.
Motorpun berhenti, aku dan Alfa kini berada disebuah tempat yang lumayan belum pernah aku kunjungi sebelumnya.
Sebuah rumah yang lumayan besar. Tetapi, rumah itu seperti belum layak huni karena masih ada beberapa bangunan yang masih direnovasi dan juga masih banyak semen dan kayu yang berserakan dimana - mana.
"Masuk yuk" Ucap Alfa lalu menggandeng lenganku.
"Ini rumah siapa fa?" Ucapku setelah masuk ke dalam ruang tamu rumah yang belum diberi keramik.
Alfa melepaskan genggamannya lalu ia berjalan perlahan menuju taman belakang, akupun mengikutinya dari belakang.
"Rumah ini, yang bakal jadi saksi nanti" ucapnya sambil tersenyum lalu duduk di kursi taman.
"Saksi? saksi apa?" Tanyaku heran lalu duduk disebelah Alfa.
"Saksi, buat masa depan aku nja. Setelah aku menikah nanti aku sama calon istriku mau buat keluarga yang harmonis disini"
Ko hati gue kaya udah yakin kalau gue bakal jadi istrinya Alfa ya? Semoga semogaaa.
"Ohgitu, keren ya kamu fa. Udah punya planning buat masa depan keluarga kamu nanti" ucapku lalu berjalan menuju ayunan.
"Untuk masa depan udah aku planning dari awal biar aku sama keluarga aku bahagia nanti"
Akupun hanya terdiam,
"Nja, kita pulang yuk" ajak Alfa lalu mengenggam tangganku lagi.
Akupun hanya menurut, lalu duduk di belakang motor Alfa.
Alfa beda ya hari ini? Kelihatan lebih dewasa. Udah punya planning buat keluarga kecilnya nanti. Enak ya yang jadi istri Alfa nanti. Punya suami yang baik,peduli dan pastinya sayang sama istrinya. Tapi, hati gue kok udah ngerasa kalau gue yang bakal jadi istri Alfa ya? Gue harap sih iya fa. Semoga lo rasain apa yang hati gue rasain sekarang ya fa.
Motorpun berhenti, ternyata aku sudah berada di depan pagar rumahku.
"Aku masuk ya," ucapku sambil tersenyum.
"Iya, mandi,makan,terus istirahat" ucapnya sambil mengelus puncak rambutku.
"Iya Alfa,"
"Hari ini hari yang panjang ya?" Tanyanya sambil menyalakan mesin motornya,
Hari yang panjang? Maksudnya?
"Maksudnya fa?" Tanyaku bingung.
"Aku pulang ya nja, bye" Iapun pergi dengan perlahan hinggang punggungnya pun tidak nampak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Show Me You CARE
Fiksi RemajaPada saatnya pangeran yang sudah kutunggu datang dengan segala kepedulian dan kasih sayangnya hanya untukku - Senja