Langit itu mulai berubah, berubah dari warna gelap menjadi putih benderang. Semuanya mulai beraktifitas saat langit mulai berubah.
Dimulai dari tukang pos yang mengantarkan paket, abang ojek yang mengantarkan penumpang, tukang koran yang mengantarkan koran ke setiap penjuru rumah, para pembantu yang mulai membersihkan halaman rumah, dan seorang yang sering menjemputku untuk berangkat kuliah dahulu kini, ia datang kembali.
Ia tersenyum manis, menyapa sapaan pagi ku dengan wajah ceria. Dibukakannya pintu mobil penumpang untukku, dan kamipun berangkat menuju tempat kuliahku.Pekerjaannya bukan menjadi 'tukang jemput'ku, melainkan menjadi bos di cafe tempat aku magang dahulu.
Aku masih tidak percaya ia sekarang sedang menyetir dan duduk disampingku. Mengingat, kejadian saat itu sangat tidak memungkinkan untuk bisa bersama lagi, tetapi nyatanya kami kembali bersama.
Pandangannya tertuju kedepan, Ia manis, ah senyumnya sangat manis.
"Fa, aku bisa berangkat sendiri kok. Kamu ngga perlu antar-jemput aku terus. Ngga enak ngerepotin" Ucapku jelas seraya melihat pemandangan di luar.
Alfa menarik nafas besar, "Baru juga pertama kali, lagian kalaupun ngga aku jemput nnti kamu naik apa? Takut ah ntar ada apa - apa lagi" Ucapnya yang marah namun perhatian.
Iya, sejak kejadian bodoh ku itu. Kami berjanji untuk melupakan hal yang pernah terjadi. Dan memulai kisah cinta kami sedari awal lagi.
"Naik bis, tapi kan-
"Sssst, udah aku jemput dan antar kamu. Ngga ngerepotin titik." Ucap Alfa memotong pembicaraanku sembari menutup mulutku dengan jari telunjuknya.
"Iya, aku nurut deh."
Pagi ini adalah hari senin pagi. Hari dimana pagi tersibuk dari biasanya. Padahal aku sudah bersiap sejak subuh tadi, dan berangkat sepagi mungkin. Tapi apa daya? Takdir berkata lain. Macet ya macet, ngga bisa diganggu gugat.
Hampir setengah jam kami terdiam dimobil, dengan suara klason kendaraan diluar sedari tadi. Memekikkan telinga memang, tapi mau bagaimana lagi? Hanya ini cara yang bisa dilakukan agar sampai menuju tempat kuliah.
"Nanti pulang jam berapa nja?" Tanya Alfa yang sedari tadi hanya fokus pada pandangan didepan.
"Jam tiga sore," Ucapku pada Alfa.
Alfa mulai menjalankan mobilnya lagi, dan kini sudah hampir sampai menuju tempat kuliahku.
"Okey, aku nanti jemput lagi ya." Ucap Alfa padaku.
"Siap bos!" Ucapku sembari menaikkan lenganku membentuk hormat.
Alfa tersenyum, ia mencubit pipiku sekilas.
"Awww, sakit fa" Ucapku sedikit baper.
"Heheh, abis suruh siapa punya pipi yang lucu?" Ucapnya lagi.
"Dih, yaudah aku kuliah dulu ya." Belum sempat aku membuka pintu mobil Alfa menahan lenganku.
Akupun menoleh padanya, dan mendapati dirinya sedang mengulum senyum padaku.
"Aku sayang kamu nja. Hati - hati ya" Ucap Alfa manis.
Akupun membalas senyuman itu. "Iya, aku sayang kamu juga fa". Balasku yang membuat Alfa semakin tersenyum.
Alupun keluar dari mobil Alfa, dan mobil itupun mrnghilang dari pandanganku.
Melakukan keseharian seperti biasanya.
Belajar,belajar dan belajar. Terkadang membuat otakku sedikit pusing.
Belajar disiang hari, dengan dosen yang sudah lanjut usia menerangkan tentang materi juga sama saja dengan mendongeng. Ah membuatku mengantuk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Show Me You CARE
Novela JuvenilPada saatnya pangeran yang sudah kutunggu datang dengan segala kepedulian dan kasih sayangnya hanya untukku - Senja