Chapter 11

862 154 11
                                    

Berpura-pura tak menanggapi perkataan Calum, aku pun bangkit untuk membalik daging.

"Mau kemana?" Tanyanya sambil tertawa kecil.

Sama sekali tak berselera untuk menanggapinya aku pun melanjutkan langkah ke pemanggangan.

Aku membalik dagingnya dan memberi sedikit bumbu lagi dibagian yang belum terbakar.

"Awas selimut lo kebakar." Sahut Calum dari belakangku yang masih duduk diatas batu.

Aku menengok kearah nya. "Thank.you." kataku sarkastik.

"Udah ga dingin juga kali."

Aku kembali duduk ditempatku sambil merapatkan selimutnya. "Oh yeah..."

"Gua udah pernah liat lo naked ngapain juga mesti ditutupin lagi." Ucapnya santai yang masih mengonsumsi rokok yang sudah memendek.

Aku melirik padanya dengan tatapan are-you-fucking-kidding-me?

"Jaga omongan lo."

"Itu fakta Hailey..."

"Itu ga pernah terjadi." Bantahku yakin.

Calum tertawa dan membuang puntung rokoknya kearah semak-semak. "Waktu lo nyiram gua dikamar mandi pas pertama gua dateng kerumah lo dan lo--

"I-itu..." Potongku malu dan bagaimana cara menjelaskan nya.

Calum hanya smirking menunggu tanggapanku.

"Itu-secara teknis, gue ga naked dan... dan-dan itu salah lo!" Kataku yang terdengar kacau.

Calum tak berkomentar, dia hanya diam yang masih menatapku dengan tatapan yang membuatku risih.

Aku pun memalingkan wajah kearah langit gelap yang polos, hanya bulan yang menghiasi gelapnya malam.

"Blushing, huh?"

Aku menoleh sesaat lalu kembali kelangit diatas ku. Sial, apa begitu jelasnya kah?

"Itu membuat gue yakin kalo lo itu blushing." Komentarnya.

"Oh, shut up." Sambil bangkit untuk mengambil danging yang kukira sudah matang.

Aku bisa melihat yang lain sedang asik nyanyi-nyanyi dipinggir api unggun sementara Mike mengiri dengan sebuah gitar.

Aku hendak bergabung dengan mereka tapi Calum memanggilku.

"Just stay with me." Pintanya. Yah, meskipun nadanya lebih terdengar seperti memerintah.

-

"Ga laper?" Tanyaku sambil mengunyah daging bakar.

"Why you care about me, huh?" Ucapnya songong.

"Salah ngomong gue." Aku bergumam pelan.

"Gua ga makan daging."

Aku menengok kearah nya terkejut. "Really?"

Dia tertawa melihat ku yang begitu kagetnya setelah ia mengatakan bahwa ia tak makan daging.

"Hanya orang bodoh yang tak suka daging."

"Dan lo salah satunya." Aku melengkapkan kalimatnya yang membuatnya menoleh kearah ku.

"Gua ga bilang kalo gua ga suka daging-kan?"

"Tadi lo bilang gua-ga-makan-daging." Aku mengulangi ucapannya.

"Itu bukan berarti gua ga suka." Bantahnya.

"Jadi?"

"Curious so much?"

years » hoodWhere stories live. Discover now