Chapter 25

735 144 3
                                    

Youth - Troye Sivan

-

PERASAANKU SAAT INI tak karuan. Kacau.

Helen.

Wanita itulah penyebabnya. Persetan dengan jalang itu.

Aku menunggu Calum menyusulku keluar rumah. Aku berdiri diteras sambil mengirim pesan pada Mike untuk menjemput kami.

"So, she's your Mum?" Suara milik cowok itu membuatku menoleh padanya, yang berdiri disampingku.

"Not anymore." Jawabku malas dan menghembuskan napas frustasi.

"She's beautiful." Ujar Calum santai sambil mengangkat bahunya. Ia melirik menunggu tanggapanku.

Hah, yang benar saja... tapi gadis batinku entah kenapa kecewa, atau lebih tepat nya....

"Whatever you say." Ucapku memutar bola mata.

"I'm saying the truth." Ujarnya.

Aku ingin membalas ucapannya, tapi saat itu juga mobil Mike telah datang.

-

Hampir dua jam kami menghabiskan waktu dipesta nya Emma. Memang tak salah jika cewek itu dijuluki sebagai ratu party, Emma memang maksimal dan berhasil membuat pestanya menyenangkan.

Aku sempat mengobrol dengannya sesaat dan cewek itu langsung pamit untuk menemui teman yang lainnya.

Dan sekarang aku duduk dibarstool dapur ditemani oleh Luke yang duduk disebelahku, sambil meneguk wine.

"Dimana kembaran lo?" Tanyaku pada Luke tanpa meliriknya.

"Main beerpong dia mah." Jawabnya lembek.

"Lo gak ikut main?"

"Males." Meneguk wine lagi.

Aku memandang orang-orang yang sedang sibuk menikmati pesta nya, sementara aku hanya duduk dibarstool dapur. Tak bergairah untuk bersenang-senang.

Setengah organ otak ku masih memikirkan acara makan malam yang kacau tadi, dan setengahnya lagi....

Calum,

Sahut gadis batinku sambil menari balet.

Lantas aku langsung menggelengkan kepala. Aku sudah gila, mengapa cowok itu?

"Dari tadi ngeliatin Liam mulu." Sahut Luke yang mengikuti arah pandanganku, yang sebenarnya bukan lah Liam, melainkan Calum yang duduk tak jauh dari Liam.

"Sotoy." Aku memaksakan senyuman.

"Lah trus liatin siapa?!" Tantangnya penasaran.

Aku menabok muka Luke pelan sambol tertawa. "Liatin lo." Jawabku asal.

Luke tertawa sambil menyodorkan wine-nya padaku.

Aku menggeleng menolaknya, seperti yang pernah kuakui, bahwa aku tak bisa minum.

Aku kembali memperhatikan kearah gerombolan tadi. Tapi kali ini membuat perutku bergejolak, seperti seekor banteng yang menghantam perutku untuk keluar secara paksa.

Gimana tidak? Jika Emma duduk dipangkuan Calum seenak jidat.

Membuatku gerah.

Atau....

cemburu?

Shut up! Mana mungkin gue cemburu sama dia? Hellow... ada apa denganmu Hailey? Sadarlah!

years » hoodWhere stories live. Discover now