Chapter 54

913 166 51
                                    

Lost In Reality - 5SOS

-

SUDAH PUKUL sepuluh malam dan Calum belum juga pulang. Oh, well, where'd you goin?

Beberapa kali Bang Harry menghubungi Calum, tapi tetap tak ada jawabannya.

"Lo apain Calum si? Sampe dia gak mau pulang gini, huh?" Bang Harry menuduhku.

"I'm doing nothing."

Karena mulai tak beres, dan mungkin Bang Harry sebagai abang juga merasa harus bertanggung jawab, akhirnya kami berdua memutuskan untuk mencari Calum.

Pertama yang kami cari adalah rumah Mike setelah itu rumah Luke. Tapi, seperti dugaanku, ia tak ada disana.

Lalu kami mencarinya lagi kerumah Emma. Mungkin ia ada disana. Walau sebenarnya aku berharap tidak seperti itu.

Setelah menekan bel rumahnya berkali-kali, akhirnya pintu depan terbuka.

"Oh, Jem?" Nada Emma yang terdengar kaget. Untungnya Bang Harry menunggu dimobil.

"Hey," kataku memaksakan senyuman.

"Can i help you?"

"Um, is Calum in yours?"

"Mm, no," Jawab Emma menggeleng. "I thought you were with him after school?"

"No, i- i didn't meet him after school but until now he's not coming back home yet."

"Oh, maybe he was somewhere." Ujar Emma santai.

Oh, tell me about it. Ucapku dalam hati sambil memutar bola mata.

Ya iyalah! Ia pasti lagi disuatu tempat. Anak kucing hamil tujuh bulan juga tau. Gadis batinku memicingkan matanya.

"Di jalan Fleet Street di Temple Bar," ucap Emma. "Biasanya dia kesana," tambahnya.

Oh, dengan itu aku langsung berpamitan dan berterima kasih, well, setidaknya aku mendapatkan info. Walau terselip perasaan you-know-what yang muncul dalam hatiku saat ini.

Aku dan Bang Harry langsung ke alamat yang Emma berikan, Fleet Street di Temple Bar. Ternyata jalan itu berdekatan dengan apartemennya Zayn, itulah yang Bang Harry katakan.

Sejam kemudian sampailah kami di Temple Bar.

Suasana sepi, ya mungkin karena ini telah larut malam.

Kami berdua turun dari mobil dan mencari sosok Calum. Ini sungguh menyulitkan dan membuatku was-was. Pasalnya Calum tak banyak bicara dan sedikit tertutup belakangan ini.

Aku mengambil belokan kiri sementara Bang Harry mengambil jalan lurus. Aku terus berjalan sampai akhirnya aku menemukan rumah reot diujung jalan.

Nampaknya aku tahu!

Ini rumah yang waktu itu! Calum pernah membawaku kesini sewaktu kami kabur dari amukan Bang Harry. Ya, tak salah lagi!

Pintunya telah rusak, jadi aku langsung masuk kedalam. Tapi sialnya senterku tertinggal didalam mobil.

"Ca-calum!" Panggilku.

Tak terdengar apapun. Aku mencoba memanggil namanya sambil berkeliling rumah yang gelap ini. Pada saat seperti ini aku hanya bisa menahan rasa takutku rapat-rapat.

Masih tak ada jawaban juga.

"Calum, where are you?" Sambil menaiki anak tangga yang menghasilkan decitan ngilu.

years » hoodWhere stories live. Discover now