Chapter 44

846 139 14
                                    

Boy Without a Car - The Vamps

Lightning in the Bottle - The Summer Set

-

AKU MENGGONTA-ganti channel tv berharap menemukan acara yang layak ditonton.

"Hey, mau pergi kemana?"

Bang Harry merapatkan jaketnya sambil berlalu yang tak memperdulikan pertanyaanku.

"Lo tuli?"

"I wish i wasn't," jawabnya enteng, "by the way, flowers from your little man are so cute." Ledek Bang Harry diikuti dengan cekikikan sebelum membanting pintunya.

Oh, yang benar saja...

Aku memandang buket bunga yang tergeletak diatas meja. Dari mana cowok itu memiliki sebuah pemikiran bahwa aku menyukai mawar? He's such an idiot.

Kuraih bunganya sambil berlalu kekamar. "it's not that bad, i guess."

Aku menghentikan langkah saat mendengar suara tawa yang kurasa aku mengenali suara tersebut.

Yup.

"What?" Tanyaku.

Calum menatapku sambil melirik pada bunga yang sedang kupegang. "Such a girl,"

"Thankyou." Balasku sarkastik sambil memutar bola mata.

"Wait," ucap Calum yang membuatku berhenti diambang pintu kamar.

"Lo mau ikut gua nggak?"

Aku melemparkan tatapan what-are-you-talking-about?

"Kemarilah," ajak Calum yang mana akupun menurutinya dan masuk kekamarnya.

"Gua bakal bayar semua utang gua ke lo."

Aku masih diam, bingung dengan apa yang Calum maksudkan.

Cowok itu membuka jendelanya yang mempersilahkan angin malam untuk masuk. Lalu Calum mengangkat kedua alisnya menunggu reaksiku.

"Apa?" Tanyaku bingung.

Calum mendengus keras yang disertai tawanya. "Lo mau ikut atau nggak?" Kini ia menatapku.

"Where?"

"Brad's party of course," jawabnya yakin, "come on!"

What?

"Hey, hey wait!" Kataku menahannya. "Lo ngajak gue untuk kabur?"

Calum memejamkan mata sejenak, lalu menghembuskan nafas. "Yeah, something like that... "

"I'm not coming with you," kataku ragu.

"Well, nggak masalah, gua cuma ingetin ke lo kalo ini liburan musim dingin, gua harap lo nggak kesepian didalam kamar sendiri sambil menunggu kekasih lo untuk menelpon." Gumam Calum santai yang sialnya entah mengapa dengan itu saja hatiku merasa tertusuk.

"Itu nggak ada hubungannya sama sekali, lagipula gue bakal bilang ke bokap kalo lo kabur!" Ancamku.

"Um, really?"

"Ya..(?)" Jawabku sambil melipat kedua tangan didepan dada.

"Okay... gua juga bakal bilang ke bokap lo soal," jeda sesaat.

"Soal apa?" Desakku.

Calum menjentikkan jarinya. "Yang lo lakuin sama ashton sewaktu lo mabuk." Smirking jerk nya muncul. Sialan.

years » hoodWhere stories live. Discover now