PROLOG

12.2K 661 211
                                    

Bisa diliat bisa diliat, mungkin vidio diatas perkenalan karakter di cerita ini?😉

__________________________

Sepasang kekasih dengan posisi berdiri di tepi tebing, goals sekali bagi siapapun yang melihatnya, pasti akan membuat siapapun iri saat menatap sepasang kekasih tersebut.

Dengan posisi seperti itu. Merangkul leher perempuan itu dari belakang, dagu sang pacar di letakkan di atas kepala perempuan itu dan menyubit-nyubit pelan pipi kekasihnya. Iri tidak? Tentu iri bagi mata para jones alias jomblo ngenes. Haha.

"OMONAH! PERIH MATA JOMBLO YA TUHAN, LUNTUNGLAH MATA ELEN!" pekik Elen dramatis saat menyaksikan salah satu adegan film tersebut.

"Putus kau! Putus kau!" sumpah Rawnie dengan nada khas garangnya.

"Yak! Putus kau wahai manusia yang tak berperikemanusiaan, yang telah merusak mata kami! Mending jadian sama gue sini!" sambung Zahra dengan teriakan yang sangat bisa memekakan telinga dalam sekejap.

"Tobat weh! Jangan jadi playgirl mulu!" sindir Elen telak.

"Bodoamat! Orang cantik mah bebas!" jawab Zahra bangga.

"Kapan pangeran berkuda putih datang membawa keju dan susu putih untuk Adel Tuhan?"

Krik.

Tak!

"Adaw!" pekik Adel kencang dan menoleh "kok gue di jitak? Sakit kampret!"

"Kok lu gak nyambung dah?" ucap Rawnie, ia memutar kedua bola matanya yang sipit itu dengan malas.

"Au! Keju, susu, keju, susu itu mulu! Nggak ada yang laen? Mual kali." sambung Zahra malas.

"Nggak ada keknya." jawab Adel pasti dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.

Tak!

"Duh!" kembali kepala Adel dijitak oleh Rawnie, si wanita jadi-jadian dengan gaya tomboynya itu.

Tak!

Tak!

Adel meringis "bonus Del, hehe." ucap Elen dan Zahra berbarengan dengan sadisnya.

"Sakit tayi!"

Tak!

Tak!

Tak!

"WADAW ADELLLL!!!!!"

Yah. Menggema sudah dengan suara mereka di kamarnya Adel. Begitu keras. Selalu seperti itu setiap mereka sudah berkumpul bersama, hingga membuat bising seantero ruangan. Bahkan suara mereka terdengar oleh tetangga. Itu sudah biasa.

Tok! Tok! Tok!

Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Adel berkali-kali hingga membuat Adel dan kawan-kawan menatap satu sama lain. Rawnie-pun memberi tatapan untuk menyuruh Adel membuka pintu tersebut. Adel mendengus ia bangkit berdiri dari posisi nyamannya dan langsung membukakan pintu. Ternyata adiknya yang mengetuk pintu sedari tadi.

"Kenapa?"

"Tuh dah ditungguin di luar."

"Siapa?"

"Liat aja sendiri," ucap adiknya yang langsung berlalu pergi begitu saja.

Dasar pria cuek!

Adel mengerutkan keningnya ia-pun langsung menuju ke pintu utama tanpa pamit ke teman-temannya yang sedang membuat kamar Adel seperti kapal pecah. Karna hal itu sudah biasa. Dan ia jadi korban amukan Mamanya. Apa kalian percaya bahwa Adel itu adalah typical orang yang heboh hanya saat bersama orang terdekatnya?

Setelah sampai di pintu utama, Adel dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang begitu sangat ia kenal. Yang selama ini selalu ada untuknya, selalu sabar terhadapnya dengan sangat tulus, membuat jantung Adel berdegub tak karuan dengan pipi yang bersemu merah.

Seseorang itu membawa susu kotak putih dan donat yang ditaburi penuh keju di atasnya.

"Nih," ia memberikannya ke Adel.

Adel bengong, tetapi tetap ia mengambilnya dari tangan pria tersebut.

Adel tersenyum "makasih."

Dia mengangguk dan tersenyum "jangan kamu simpulkan bahwa susu lebih baik dari keju. Apa kamu lupa bahwa keju dicampur dengan susu? Ibaratnya kamu itu bagaikan susu dan aku kejunya, jika susu dan keju jadi satu maka akan terasa sangat lengkap untuk dirasakan. Begitu pula kamu, kamu adalah pelengkap hidupku, untuk saat ini, hingga nanti."

Adel terdiam sejenak setelah itu ia tersenyum kecil. "yah... mungkin kamu benar."

Milk And Cheese?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang