41. Happy new year!

2.1K 152 9
                                    


Ketika Bulan dan Bintang menghiasi angkasa, dan kita menatapnya bersama, aku berharap, semoga kita dapat selalu bersama.

____________________________________


Adel berjalan bersama Zahra ke dapur untuk mengambil daging sapi, sosis, ayam dan yang lainnya untuk dibakar. Ya, Adel dan Kawan-kawan, tengah membuat acara barbeque-an di belakang rumahnya.

Memang jarang Adel bermain disana, padahal belakang rumahnya terdapat kolam renang di tengah-tengah, gazebo di sudut kanan yang cukup besar untuk menampung sepuluh orang, kamar mandi di sudut kanan lainnya, beberapa kursi santai di dekat pintu penghubung antara dapur dan halaman belakang serta dikelilingi tanaman hias yang memberi kesan adem dan cantik.

Adel membuka kulkasnya, orangtuanya mengizinkannya membuat acara seperti ini lagi di rumahnya, tanpa acara puncak seperti tahun lalu. Dan orangtuanya pergi hanya berdua, mungkin sedang berkencan, mengingat masa muda mereka.

Adel sedari tadi mendengarkan Zahra yang berkomat-kamit tanpa henti, ingin rasanya Adel menyumpal mulut Zahra dengan telur.

"Kenapa sih kenapa? Kenapa bang Rey bawa si kampret ke acara kita? Biar apasih? Itu cewek gatel banget sih! Kan gue----"

Adel memutar matanya saat kupingnya terasa panas mendengar aduan Zahra terhadapnya.

Mantan yang tak rela...

"Gini ya Zah, kalo lu berani, lu modusin aja abang gue sana, biar dia cuekin si kampret, susah amat idup lu!"

Zahra menekuk wajahnya "gue gak berani Del..." lirihnya.

"Cemen lu ah! Mantan aja lu banyakin, gebetan dimana-dimana, tapi masih bayang-bayangan sama abang gue, kasian anak orang lu terima tapi pas lu bosan lu buang gitu aja."

Zahra menempeleng kepala Adel kuat sehingga membuat Adel sedikit oleng.

"Itu beda najis!"

"Sama ajasih." Adel mengangkat bahunya cuek mengabaikan kepalanya yang cukup nyeri akibat ulah Zahra tersebut.

Adel mengangkat bahan-bahan tadi yang setengahnya ia letakkan di tangan Zahra.

"Udah yuk, gue udah laper."

"Lu laper mulu, gede juga gak, cacingan lu ya?"

Adel menatap Zahra datar "gue tumbuh ke atas bego."

Zahra diam sebentar tapi gak lama kemudian ia mulai mengoceh tidak jelas lagi, mulutnya memang tak bisa diam. Bagaikan tengah olahraga bibir, berkomat-kamit bagaikan dukun gadungan.

Adel menatap sekelilingnya saat telah tiba di halaman belakang.

Ia melihat Cio duduk di gazebo dengan memainkan gitarnya dengan Rawnie dan Elen yang tengah berselfie di sampingnya, atau tengah membuat insta story? Ntahlah.

Dan, ada pacar Rey si kampret, atau Cammelia itu yang tengah bergelayut manja di lengan Rey yang sedang menghidupkan pemanggang arang. Tapi Adel tak yakin jika abangnya benar-benar berhubungan dengan wanita ulet bulu itu. Lihat penampilannya yang memperlihatkan belahan dadanya membuat Adel merinding seketika.

Itu gak bakal masuk angin apa?

Di dekat gazebo ada meja kecil yang berisikan minuman, cemilan, piring dan gelas tak lupa susu kotak putih khusus untuk dirinya.

Adel maju menghampiri Rey, "nih bang bahannya, langsung bakar?"

Rey menoleh, "yaudah langsung aja, temen kamu siapa lagi mau dateng? Temen abang gak ada yang bisa, ini demi kek acara tahun lalu makanya abang ikut." Rey meluncurkan senyuman mautnya, yang membuat tahi lalat di dagunya menambah kesan manis pada senyumannya itu. Pasti Zahra yang berada di sampingnya menahan gejolak ingin berteriak. Dan pasti bulu romanya berdiri saat itu juga.

Milk And Cheese?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang