26. Ini menyakitkan

2.5K 155 9
                                    

Bunuh aku dengan kebenaran, bukan membahagiakanku dengan kebohongan.

_____________________________________

Adel berjalan dengan melamun mencoba untuk menahan sakit di bawah perutnya, karna sedang datang bulan. Di lorong sekolah begitu sepi mungkin para siswa dan siswi sibuk di lapangan menyaksikan perlombaan class meeting yang tengah berlangsung, entahlah Adel mulai tak perduli.

Semuanya terjadi begitu saja.

Dan saat ini mungkin ia akan ke taman belakang untuk menyendiri, lagi.

Tetapi saat hampir tiba disana, Adel melihat Rawnie yang tengah menempel di dinding bagaikan cicak yang sedang menguping.

Adel-pun mendekat dan menghampirinya.

Adel menepuk bahu Rawnie, "Raw lu---"

Saat mendengar itu Rawnie segera membekap mulut Adel agar tidak bersuara.

"Sthh.. mumpung lu disini, lu liat baik-baik deh."

Adel mengerutkan keningnya bingung.

Ia mengintip sedikit, disana ada Syahm yang tengah memandang kepergian Agam dengan sengit?

Adel mengerutkan alisnya bingung.

"Kenapa dah Raw?"

Rawnie menegakkan tubuhnya, "ah, gatau juga sih, gue baru sampe, soalnya."

Adel sempat mengangkat alisnya bingung saat mendengar nada dari ucapan Rawnie yang sungguh aneh di pendengarannya, seperti ada nada kebohongan? tetapi ia mengabaikan itu, ia berpura-pura mengerti dan mengangguk, "yaudah terus kenapa?"

"Ck!" Rawnie berdecak kesal saat mendengar Adel yang terus bertanya-tanya.

Adel memanyunkan bibirnya bingung dengan mata yang terus menatap ke arah sana, dimana Syahm telah duduk dengan mendongakkan kepalanya.

"Yaudah gue ke kantin dulu, mau ikut?"

Adel berpikir sejenak, ia menggeleng pelan dengan ragu,"gak deh."

Rawnie mengangguk paham, "yaudah. Nyusul aja kalo emang mau ke kantin."

Adel berdehem pelan sebagai jawaban.

Rawnie pun meninggalkan tempat itu, ia berjalan santai namun dengan kepala yang sedikit mendongak, ciri khas seorang Rawnie saat berjalan ialah kelihatan angkuh.

Ia menatap kepergian Rawnie dengan tatapan polosnya saat Rawnie memalak salah satu adik kelas mereka.

Ah perempuan itu.

Adel kembali menatap ke taman dengan melihat Syahm yang masih disana, iapun menghampirinya.

Ia melihat Syahm memejamkan matanya.

Adel pun duduk di satu kursi tepat di sebelah Syahm.

Syahm langsung membuka matanya dan menoleh, terlihat raut wajah kaget disana.

Syahm berdehem pelan, terlihat seperti gugup?

"Eh Del." Syahm tersenyum kecil.

Adel menatap wajah Syahm lekat, "kenapa? Tadi gue liat lo sama Agam, kek apaya, sengit gitu? Ada apa?"

Gue terlihat kepo kah?

Syahm menggeleng, ia mengacak rambut Adel dengan cepat, "urusan cowok."

Adel menepis tangan Syahm kesal, "mulai deh!"

Syahm terkekeh pelan, cukup sebentar karna handphone-nya tiba-tiba berdering kencang.

Milk And Cheese?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang