53. Cafe dan hujan

1.3K 100 2
                                    

Ya, nanti pas ada bagian nyanyi buka aja itu di atas🔝 videonya, biar tambah gimana gitu kan ya...

Ya tapi abaikan aja mukanya si skinny, anggap aja itu khayalan muka si penyanyi nanti lah ya😅

Oiya, Vomentnya dund readers biar aku yg nulis tambah gimana gitu buat lanjut nulis ini kan, yakan😂

Yaudah selamat membaca semua💙

Vomentnya jgn lupa💞

_______________________________

Tempat yang memiliki desain yang menyegarkan mata sungguh membuat Adel cukup terpukau, apalagi di Cafe tersebut ber-desain ala makanan kesukaannya.

Setelah membaca tulisan-tulisan di dinding itu membuatnya jadi teringat akan sesuatu.

Adel menghela napasnya.

"Permisi bo--- Eh-- Ehm, Mas, Mbak, pesanannya, selamat menikmati."

Adel mengerutkan keningnya saat pelayan wanita tersebut telah mengantarkan pesanannya.

Ia jadi teringat akan kejadian di bawah tadi, apalagi saat pelayan yang baru saja mengantarkan makanannya ke Adel dan Rey, mengucap kata bo? Bobok? Bola? Bom? Boncit? Atau apa?

Pelayan tersebut tersenyum penuh hormat dan berlalu pergi.

"Aneh deh bang."

"Apanya?" Tanya Rey namun dengan melahap makanan yang ia pesan tadi.

"Kenapa ya, apa emang pelayan disini gitu ya?"

"Gitu gimana?"

"Ya aneh aja ke abang gitu."

"Mungkin karna abang ganteng?"

"Apaan sih!"

Adel menoleh dan menatap mata abangnya langsung.

Sumpah ada yang aneh.

"Ngaku gak!"

"Ngaku apaan sih?"

"Itu----"

"Tuh siapa tuh di panggung." Tunjuk Rey mencoba mengalihkan topik.

Adel mengerutkan keningnya dan menoleh ke arah sudut Cafè.

Ia terkejut.

"Cio?" Adel menoleh ke arah Rey dan menyipitkan matanya curiga, "apa yang lu sembunyiin sih bang?"

Rey mengangkat bahunya tanpa dosa, "dengerin dulu adekmu itu nyanyi."

Adel kembali menghela napasnya, entah sudah berapa kali ia menghela napasnya hari ini, mungkin puluhan?

Adel melihatnya.

Ia melihat Cio yang mulai memainkan intro gitarnya.

Sedikit waktu yang kau miliki...
Luangkanlah, untukku
Harap secepatnya datangi aku

Sekali ini ku mohon padamu
Ada yang ingin ku sampaikan,
Sempatkanlah...

Hampa, kesal, dan amarah
Seluruhnya ada di benakku...

Andai seketika hati yang tak berbalas,

Oleh cintamu...

Ku ingin marah melampiaskan,
Tapi ku hanyalah sendiri di sini...

Milk And Cheese?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang