Tuhan sutradaranya, kita yang menjalani, orang lain yang berkomentar.
______________________________________
Adel melihat jadwal latihan dance-nya di grup, ternyata hari ini ada latihan pukul 4 sore. Adel menghembuskan nafasnya, 4 hari lagi juga team-nya akan tampil di Grand Final, semoga sekolahnya menang.
Karna ini adalah lomba terakhirnya, setelah ia nanti menjadi anak kelas XII, maka ia tidak diperbolehkan lagi untuk mengikuti ekskul tersebut karna terlalu menyita waktunya. Dan tentu saja pasti dia akan kalang kabut disaat kelas XII nanti, ia akan sulit untuk membagi waktu antara ekskul, main dan belajar. Maka ia akan memutuskan untuk tidak mengikuti ekskul itu lagi nanti.
Adel menghembuskan nafasnya ia menyimpan handphone-nya ke dalam saku rok-nya.
Sekarang kelasnya ialah pelajaran Bahasa Indonesia, tapi biar ada atau tidaknya guru tersebut di dalam kelas tetap saja murid di kelas ini ribut hingga kelas menjadi kacau-balau.
Karna apa? Karna salah satu guru Bahasa Indonesia di sekolahnya ini, Bu Romlah namanya, sudah berusia 58 tahun, 2 tahun lagi ia pensiun, dan anak murid lain-pun rata-rata menjadi semena-mena dan merasa bebas.
Tapi dengan umur segitu, ia cukup gaul di kalangannya. Hobinya meminta buah mangga ke muridnya. Nilai tidak tuntas? Kasih saja buah mangga, dijamin langsung tuntas, atau barang yang lagi ia sukai.
"Eh-eh ada gosip baru...." tiba-tiba Bu Romlah masuk saat izin keluar sebentar tadi, ia masuk dengan berucap seperti itu dengan jari telunjuk di letakkan di depan bibirnya yang bewarna pink akibat lipstik-nya.
Semua murid yang sedang beraktifitas masing-masing berhenti dan menghampiri Bu Romlah yang ada di dekat pintu, mereka begitu penasaran dengan apa yang akan di sampaikan guru satu ini.
"Apaan Bu?"
"Gosip apa?"
"Ada yang PDKT..." ucapnya dengan menunjuk Adel yang duduk sebangku dengan Syahm.
Adel mengerutkan keningnya. Semua murid langsung bersorak malas, karna tidak penting dan sangat hoax bagi mereka.
Bu Romlah langsung duduk ke tempat duduknya. Di meja guru, layaknya tidak terjadi apa-apa.
"Tuh guru kenapa?" Ucap Syahm bingung.
Adel hanya mengangkat bahunya acuh.
"Biasalah."
***
Cio bersender di tepi pembatas rooftop sekolahnya. Menghisap putung rokok itu dalam dengan melihat keadaan kota di jam sibuk seperti ini, setelah itu ia hembuskan asap dari mulutnya ke udara.
Angin yang cukup kencang menerbangkan rambutnya hingga menjadi berantakan.
Ia di atas sini sudah hampir selama 2 jam. Untungnya langit saat ini sedang mendung begitu pula angin yang cukup kencang. Cuaca yang sangat mendukung untuk isi pikirannya yang selalu tiba-tiba kacau.
"Ternyata lu ngerokok Yo."
Cio menghembuskan nafasnya, ia begitu kenal dengan suara itu.
"Kenapa lu kesini?"
Cio tetap menghisap dalam rokoknya.
Adel mendekat. Ya orang itu ialah Adel, kakak kandungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milk And Cheese?
Fiksi Remaja#253 in TeenFiction 03-08-17 Ketika aku yakin bahwa semua ini hanyalah sebuah pilihan, maka aku takkan pernah ingin memilih dimana aku salah meletakkan hati. Layaknya kau memilih antara keju dan susu. Kau lebih suka keju atau susu? Menurutku, jika...