#CATCH THE GONE GIRL

35.3K 2.1K 21
                                        

Helen menarik paksa tubuh Jeri yang masih kaku berdiri di tempatnya. Ia memandangi para petugas keamanan yang menangkap preman itu dan seorang petugas yang masih membantu wanita yang diancam tadi. Semuanya terjadi bagaikan film di mata Jeri.

Helen hanya mendengus saat Jeri masih terpaku. Dengan lebih kuat ia menarik Jeri hingga mau tidak mau Jeri mengikuti Helen ke area parkir

"Sebaiknya kamu pulang. Situasi di sini sedang tidak aman. Kamu bisa saja dicurigai dan ditangkap. Lebih baik kamu pergi sekarang"

Jeri mengamati Helen yang masih berdiri di hadapannya. Ia berdiri sambil memperhatikan petugas keamanan yang membawa beberapa orang dari dalam diskotik. Beberapa petugas melihat Helen dan menganggukan kepala mereka pelan. Jeri semakin bingung.

Helen beranjak meninggalkan Jeri dengan gaya tidak acuhnya. Jeri masih saja bertingkah seperti orang bodoh. Ia masih menggangap bahwa semua ini merupakan ilusi.

Namun dengan cepat Jeri menarik kembali tubuh Helen yang hendak pergi hingga Helen kembali berada di bawah naungannya.

Yaampun, ini serius? Pikir Helen, melihat usaha Jeri yan terus meyakinkan dirinya sendiri bahwa wanita dihadapannya ini adalah Helen.

Helen masih harus menyelesaikan tugas. Ia harus segera bertemu dengan tim pelapor untuk memberikan beberapa barang bukti berupa ganja, foto, dan rekaman. Kedatangan Jeri sangat mengganggunya kali ini.

"Kamuu......?" Jeri terbata seakan ragu dengan perkataannya. "Apa yang kamu lakuin tadi?" Jeri menatap mata Helen intens. "Maksud aku... kamu...? Kamu apa?". Helen memutar bola matanya.

"Maaf. Dari tadi sudah ku bilang kalau aku tidak mengerti apa yang kamu katakan. Aku bukan Helen. Silahkan cari sendiri Helen yang kamu maksud. Maaf harus mengecewakanmu"

"Jangan pergi lagi Helen. Kumohon. Tidak sadarkah kepergianmu merugikan banyak pihak? Keluargamu mengkhawatirkanmu. Dan aku kehilangan temanku. Teman terbaik yang pernah ku miliki." Helen ingin menangis. Namun ia berhasil mengeluarkan aura intimidasinya.

"Maaf, tapi kamu lihat aku sedang sibuk, kan? Dan Tolong jangan beri tahu siapapun tentang obrolan kita" dan dengan begitu Helen melepaskan cenhkraman Jeri dan pergi keluar dari area parkiran itu dengan tatapan Jeri yang masih menusuk punggungnya. Helen memanggil taksi yang sedang terparkir tidak jauh dari tempat ia berdiri.

Sebelum taksi itu menghampirinya, ia mendengar Jeri berteriak padanya.

"Kalau kamu bukan Helen, kamu tidak akan membalas ciuman ku. Kalau kamu bukan Helen, kamu tidak akan menikmatinya."

Memalukan!! Tidak seharusnya Jeri mengumbar dosanya yang baru saja mereka lakukan. Mana ada beberapa orang yang sedang menuju parkiran. Apa yang akan mereka pikirkan?

Sebelum Helen masuk ke dalam taksi, Jeri kembali berteriak

"Bahkan saudara kembarmu tidak pernah berhenti menangis selama lima tahun ini."

Helen menoleh. Mata mereka bertemu. Jeri mengangguk dan langsung beranjak menuju ke mobilnya.

Helen merasa hatinya tertusuk. Setelah lima tahun, Jeri masih peduli dengan Lena. Dengan menahan luka di hatinya, Helen masuk ke dalam taksi.

Ia menoleh kebelakang melihat Jeri sudah menyalakan mesin mobilnya.

Helen sadar bahwa mobil jeri mengikuti taksi yang ditumpangi Helen. Helen melihat itu dari kaca spion. Helen mengumpat dalam hati. Kalau begini, ia harus memainkan taktik lain agar Jeri kehilangan jejaknya.

"Pak, antar saya ke hotel terdekat saja ya!"

Supir taksi langsung memasang muka jutek. Ia lalu memutarkan taksi itu ke arah sebaliknya. Helen tidak menghiraukan umpatan si supir. Toh, ia akan membayar juga.

HEL...LENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang