#LOOKING THE NEW SOUL

32.5K 2.1K 10
                                        

Kemarin, semua beban Helen sudah sedikit terbagi ketika ia menceritakan semuanya pada Dewi. Dewi begitu supportive. Dia mengatakan bahwa semua keputusan adalah hak Helen.

Sepanjang malam hanya dilakukan Helen dengan berguling-guling. Dia memikirkan bagaimana reaksinya ketika bertemu anggota keluarganya. Bagaimana konsekuensi yang akan dihadapi jika keluarganya melihatnya.

Helen membiarkan pikirannya membara jauh hingga fajar datang menyingsing.

Pagi-pagi, Helen melakukan ritual mandinya dengan sangat lama. Dia melakukan semuanya jadi berlebihan. Biasanya Helen akan shampoan sebanyak dua kali dan kali ini dia melakukannya sebanyak empat kali. Dia bersabun dua kali,mencukur bulu ketiaknya, memakai krim badan dengan banyak.

Semuanya dibuat berlebihan dari biasanya.

Karena hari ini, Helen akan membuktikan makna apa yang ada dibalik hinbauan Jeri. Jika Helen tidak menemukan apa-apa di Rumah Sakit Bhakti Makmur, Helen tetap akan mendatangi rumahnya.

Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri. Ini merupakan waktu yang tepat untuk menunjukan pada orang-orang yang telah menorehkan luka dihatinya bahwa dia telah berubah!!!

Pagi ini, Helen keluar dari sarang meditasinya. Ia membawa seplastik besar pakaian kotor untuk dilaundry. Helen tidak membawa baju banyak hingga ia harus segera melaundry pakaiannya.

Jam masih menunjukan pukul sepuluh. Dia berniat untuk mendatangi Rumah Sakit itu waktu siang saja. Dari pada bengong tidak jelas, Helen mengarahkan mobilnya ke sebuah pusat perbelanjaan besar di kota itu.

Sepertinya berbelanja adalah pilihan yang tepat untuk menghilangkan rasa stress yang belakangan ini sering mendatangi Helen tanpa sebab.

Helen berkeliling mall itu cukup lama. Setiap toko berlabel merek terkenal akan dimasuki. Dengan kondisi keuangan yang dihasilkan oleh peternakan Dewi dan pekerjaannya saat ini telah membuatnya cukup mapan dan mampu membeli segala macam yang ia miliki

Helen memasuki sebuah toko bernuansa hitam. Lama ia melihat-lihat hingga ia tertarik pada sebuah dress berwarna hitam.

Helen mengamati dress itu cukup lama. Berwarna hitam pekat tanpa lengan dan tepat berada di atas lutut Helen. Beberapa tali menghiasi baju tersebut hingga memberi kesan "rock n roll" bagi siapapun yang menggunakannya. Dress tersebut sangat cocok untuk para pecinta emo.

Dia memanggil pelayan toko dan segera membawa dress itu ke kasir. Tidak lupa, Helen juga membeli sepatu tali hitam yang menurutnya sangat cocok untuk dipadukan dengan dress itu.

"Mbak, boleh langsung saya pakai saja?" Pinta helen kepada mbak yang menjaga kasir.

Gadis belia di belakang kasar menganggukan kepalanya dengan senyum yang ramah. Dia memanggil temannya untuk mengantar Helen ke ruang ganti.

Helen puas dengan penampilannya. Dia terlihat sangat cantik.

Sebelum keluar dari toko, Helen menyunggingkan senyum ramahnya kepada seluruh pelayan toko itu.

Helen masuk ke toilet untuk mengecek penampilannya. Dia mengeluarkan tas make upnya dan menyapukane eyeliner ke pinggiran matanya. Penampilannya kali ini benar-benar berbeda dari sebelumnya.

Waktu masih menunjukan tepat jam dua belas dan Helen sudah merasa bosan berkeliling mall itu. Sepertinya, sudah saatnya dia pergi dari mall itu dan menghadapi masalah yang sebenarnya.

Kemarin, Helen sudah melakukan pencarian di dunia maya mengenai Rumah Sakit Bhakti Makmur.

Rumah sakit itu baru dibangun sekitar tiga tahun yang lalu. Itu merupakan milik pemerintah sehingga biayanya akan lebih murah dibandingkan rumah sakit swasta.

HEL...LENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang