EPILOG I

39.1K 1.9K 59
                                    

Wohoo,, akhirnya aku berhasil membuat part ini semalam suntuk.

Memang agak kurang greget sih harus aku akui. Tapi setelah sekian kali mencoba, aku lebih memilih jalan cerita ini.

Aku membagi epilog ini menjadi beberapa bagian, karena memang epilog ini merupakan puncak cerita tentang pelabuhan hati Jeri dan Helen.

Maaf ya yang selama ini mengharapkan mereka tidak bersama, karena sejak awal aku menulis, aku memang ingin mereka menjadi pasangan ( ._.)

Enjoy, 《3

"Helen"

"Jeri"

"Mencari apa?"

"Mencari apa yang seharusnya sejak dulu ku cari. Cinta!"

Helen tersipu mendengar ucapan Jeri. Namun, tiba-tiba dia teringat sesuatu. Jeri menyadari perubahan air muka Helen. Perasaannya tiba-tiba jadi tidak enak. "Helen, kenapa?" tanya Jeri.

Helen hanya menghela nafasnya panjang

"Helen, kamu kenapa?"

"Maaf Jeri, untuk sekarang, aku belum bisa menemukan apa yang kamu cari."

"Kasih aku alasan."

"Aku hanya tidak bisa untuk saat ini. Maaf Jeri."

Dan Helen membalikan tubuhnya. Kembali mengunci dirinya di kamar. Hatinya sakit. Dan yang bisa ia lakukan adalah menangis dalam diam.

.
.
.

Tiga tahun kemudian

"Dee, bagaimana keadaan Clarissa?" Tanya Helen, kepada Dee.

"Keadaannya sudah membaik."

Helen mengangguk sambil tersenyum lega. tiga tahun sudah berlalu. Tugasnya terhadap negara sudah selesai dua tahun yang lalu. Tanggung jawab yang mengharuskannya menolak apa yang hatinya inginkan. Cinta.

Tepat tiga tahun yang lalu, Jeri datang dengan membawa seikat mawar putih. Helen tahu apa yang Jeri cari. Tapi, saat itu Helen harus kembali ke dunianya yang sukar ditebak, membuatnya mengingkari keinginan hatinya. Bukannya dia tidak menginginkan untuk bersama dengan Jeri. Tapi, Helen juga tidak tahu bagaimana kehidupannya selama ia kembali mwnjadi Helen yang bertopeng. Menerima Jeri sama saja membahayakan hidup Jeri.

Tentu Helen tidak ingin seperti itu.

Biarlah dia yang mengalah.

Dan merelakan Jeri sampai entah kapan.

Jeri bukannya langsung menyerah ketika Helen secara terang-terangan menolaknya. Lima bulan penuh jeri gencar menghubungi Helen. Tetapi Helen tetap batu, tidak merespon usaha Jeri.

Jeri saat itu memang ingin untuk segera menikahi Helen. Jeri berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di California. Dan Jeri ingin agar Helen bisa ikut dengannya.

Itu sama saja Helen meninggalkan tanggung jawabnya.

Helen yang merasa kasihan terhadap Jeri yang seperti tidak mengenal lelahpun akhirnya memilih bersembunyi. Helen bukannya bersembunyi di tempat jauh. Dia hanya menyingkir sejenak dari kehidupannya.

Jeri kembali kehilangan jejak Helen. Padahal, waktunya sebelum pergi tinggal beberapa minggu lagi. Dan mau tidak mau, Jeri pergi meninggalkan hatinya di sini.

Tiga tahun berlalu. Bukan waktu yang mudah bagi Helen. Jika lima tahun sebelumnya Helen belum menyadari perasaannya, sekarang, Helen benar-benar merasa kehilangan. Separuh hatinya pergi bersama pemiliknya. Dan helen tidak tahu kapan hatinya akan dikembalikan kepadanya agar menjadi utuh kembali.

HEL...LENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang