Niall Horan -Ah si gadis Vanilla Latte adalah adik Louis ,dia cantik , manis dan terlihat pendiam , dan dia terlihat cute saat tertidur tadi .
Sejujurnya semenjak kejadian aku menabrak nya di bandara , aku terus memikirkan dia , entah kenapa , apakah aku gila? Atau aku jatuh cinta pada nya ?
Aku tidak pernah percaya pada cinta pada pandangan pertama , tapi Karenina . Entahlah ."aku belum ada persiapan apa- apa , tapi ada bahan makanan di kulkas yang bisa dimasak " .
Louis menatap Harry sambil mengedipkam mata . Harry mendengus kesal
"Apa ?kenapa aku sih ?ini kan giliran rumah mu Louis , jadi kau yang masak " .
Harry menjulurkan lidah nya kesal
"Kau tahu aku tidak bisa masak Haz , Lottie juga. " Jawab Louis enteng.
"bagaimana dengan mu karen kau bisa masak ?" tanya Liam tiba tiba .
Yang ditanya hanya menatap Liam dan mengangguk
"Ha . Liam Karen is your mother by the way " Harry tertawa diikuti yang lain nya.
"Gie saja. " gadis Vanilla Latte itu , maksudku Karenina .
"Tapi aku akan memanggil mu Karenina .. " Entah kenapa aku ingin memanggil nya Karenina , bukan Gie. Ataupun Georgia , Nina . Tapi . Karenina . Terdengar sangat indah bukan
"terserah kau sajalah irish .. " Jawab Karenina
Damn. Dia memanggilku Irish
"Cie baru kenal sudah ada panggilan sayang "
Aku melempar bantal pada Lottie karena dia asal bicara dia membalas dengan menjulurkan lidah nya .
"Nah , ayo masak , kita lihat apa yang bisa dimasak , ayo Gie " .
Harry bangkit dan mengulurkan tangan nya pada Karenina .
"Aku ganti baju dulu sebentar ya . " Karenina melangkah memasuki kamar
------
Harry dan Gie sedang sibuk di dapur mengolah bahan masakan yang ada agar dapat dimakan bersama"Jadi kau . Em maksud ku Gie . Kau adik tiri Louis dari siapa ".
Gie menatap Harry dan tersenyum
"Ayahku Troy Austin "
Harry menatap Gie lagi. Dia mengangguk , jadi inilah alasan Louis sedikit dingin pada Gie karena ayah nya
"Lalu ayahmu sekarang dimana ?"
"Ayah meninggal 2 minggu yang lalu , dan Ms.Deakin mengajak ku tinggal di London karena aku sendiri di Chicago "
Terlihat Gie sedang berusaha tersenyum
"Im sorry. Aku tidak tahu " .
Harry menyesal telah menanyakan hal tersebut .
Gie , gadis itu tersenyum walaupun Harry tahu gadis itu sedang menyembunyikan kesedihan nya"Harry cepatlah Niall mulai gila "
Terdengar teriakan Louis dari ruang tamu."Nah , Niall memang benar benar raja makan "
Harry mendengus sambil menyiapkan makanan di piring sementara Gie , gadis itu hanya bisa tertawa.
Semua sudah duduk di meja makan. Gie dan Harry menaruh makanan di meja . Niall menatap makanan dengan mata berbinar.
Hanya terdapat 5 kursi di meja makan .
Gie tahu , dia tahu diri , dia bukan siapa siapa. Gie melangkahkan kaki nya ke kamar"Karenina mau kemana ?"
Gie menoleh dan tersenyum pada Niall
"aku ada tugas kuliah , kalian duluan saja , nanti aku susul " Jawab Gie
kembali melangkah kan kaki nya ke kamar"Tapi kau juga memasak ini Nina " Harry berteriak namun Gie sudah memasuki kamar nya .
"sudahlah Harry , lagian kursi hanya ada Lima , tidak cukup !"
Hening . Mereka semua terdiam mendengar suara Louis yang dingin .
Karenina
Aku melangkah memasuki kamar aku mendengar omongan Louis yang cukup tajam ,aku tahu aku bukan siapa siapa bagi Louis . Louis tidak pernah menganggapku adik .
Setetes air mata mengalir di pipiku .
Menatap pantulan diriku dikaca . Kurus . Pucat . Dan ya kalian mengertilah bagaimana keadaan ku sekarang , gadis berusia 18 tahun yang akan menginjak usia 19 tahun nanti pada bulan oktober , gadis berpenyakit lemah jantung seperti ku , yang hidup nya tidak akan panjang di dunia ini , terdengar sangat menyedihkan bukan ? aku tidak pernah berharap untuk bisa sembuh , karena kalian tahu kenapa , penyakit ku ini adalah penyakit bawaan sejak lahir , beruntung aku masih bisa bertahan hidup sampai sekarang.Aku bergegas membersihkan diri dan segera masuk ke kamar mandi , air hangat mungkin bisa merileks kan tubuh ku yang mudah lelah ini .
20 menit kemudian aku keluar dari kamar dengan keadaan sudah rapi , mereka , maksudku , Louis , Liam , Niall dan Harry , sedang duduk di ruang santai sambil menonton tv ,Lottie , mungkin sedang mansi , aku menoleh ke arah wastafel, cucian piring kotor cukup banyak , berinisiatif , aku segera melangkah dan bergegas untuk mencuci piring .
seseorang menepuk bahuku ketika aku mulai menyalakan keran air , dan aku mendapati Niall yang tersenyum tulus menatap ku
"hey , lebih baik kau makan dahulu saja , kau kan belum makan , biar aku yang mencuci piring ini Karenina .." Niall lagi lagi terenyum manis .
Dia sangat tampan kalihan tahgu bukan ?
suara Louis menginterupsi lamunan ku ,
"sudahlah Niall itu memang sudah tugas nya , ayolah kita lanjutkan menonton bola nya "
aku hanya bisa tersenyum pahit kearah Niall
"sudah Ni , kau temui Louis saja "
"tidak -tidak , aku ingin membantumu tahu , kau yang mencuci dan aku yang mengeringkan nya bagaimana?"
aku hendak menolak namun Niall segera berkata
"no but "
aku dan Niall mulai mencuci piring piring kotor yang ada . Setelah selesai , Niall menatap ku lalu menarik tangan ku tiba tiba
"Ni.. apa yang ..?"
Niall menarikku ke meja makan ada sepiring nasi dan lauk pauk disana
"nah sekarang kau makan , kata Lottie kau susah sekali makan " ujar Niall sambil tersenyum , aku menoleh ke arah ruang tamu dan mendapati Louis menatap ku tajan , aku hanya bisa menelan ludah ,
"aku makan di atas saja , di balkon "
"nah , aku ikut , aku harus memastikan kau makan makanan mu sampai habis .."
Lagi lagi Niall menarik tangan ku dan kami segera menuju ke atas
15 menit kemudian aku telah selesai dengan makanan ku yang tanpa sisa ,tentu saja si imut Horan yang memaksaku menghabiskan makanan ini
"kau punya gitar Karenina ?"
Karenina , enath kenapa aku suka sekali jika dia menyebut nama ku , terdengar sangat indah , Niall melambai lambaikan tangan nya di depan ku
"eh , iya , ada tunggu sebentar "
aku bergegas ke kamar dan mengambil gitar
"here it is niall , " Niall mengambil gitar di tangan ku dan mulai memainkan sebuah lagu
Won't you stay 'til the A.M.?
All my favourite conversations
Always made in the A.M
Cause we don't know what we're saying
We're just swimming round in our glasses
And talking out of our asses
Like we're all gonna make it
KAMU SEDANG MEMBACA
Karenina
ФанфикKarenina Georgia Austin itulah nama ku. Indah bukan ? Tapi tidak kisah hidupku. "Aku membencimu , akan selalu membencimu " - Louis "Aku mencintai dia , apapun halangannya , aku mencintainya "- Niall "Apa aku tidak pantas merasakan cinta ?"- Karenin...