Niall pov's
Aku langsung berjalan menuju ranjang. Dan menatap Karenina yamg telah memejamkan matanya. Tidak. Ini tidak mungkin terjadi. Tidak.
Aku menyentuhnya. Aku menyentuh wajahnya berusaha membangunkan nya.
"Wake up baby K. Im here..hey aku disini. Maafkan aku baby K. Aku mohon becanda mu tak lucu. Sungguh tak lucu. Bangunlah. Kau ingin aku menjadi pangeran yang mencium mu ya. Baiklah putri tidur. "
Aku membuka alat bantu pernafasan nya. Dan menciumnya lembut. Tak ada balasan seperti biasanya.
"Niall" Aku menoleh dan melihat Louis. Harry. Liam dan yang lain nya telah sampai
Aku melihat Tom yang menahan tangis. Dia menutup mulut nya sendiri untuk menahan tangis
Aku menatap Evan dan seorang gadis yang menangis terisak dalam pelukan Evan
"this is joke right?kalian mengerjai ku. Well its nice. Sekarang tolong bilang Karenina bangun" Aku berusaha meyakinkan diriku sendiri ini hanyalah jebakan belaka
"Harry. Bangunkan Karenina!" aku menarik Harry. Aku mulai mengguncang tubuh Karenina.
"Niall. Stop" Liam menarikku. Dokter masuk ke dalam kamar. Dan kami semua keluar dari ruangan.
Aku melihat sekeliling. El yang menangis di pelukan Louis. Bahkan Louis pun menangis. Daphne dan Harry. Liam memeluk Sophia.Alex memeluk adiknya. Evan masih memeluk gadis yang di peluknya tadi. Tom terduduk di lantai. Memeluk kedua lututnya dan menutup muka nya.
"ayolah. Ini semua tak lucu. Karenina baik baik saja" Aku meyakinkan mereka semua. Mereka hanya menatapku iba
Ayolah. Karenina baik baik saja.
Dokter keluar. Aku langsung bergegas menuju nya.
"Dok. Karenina. Baik baik saja kan?" tanyaku yakin
Dokter menatapku iba. Aku benci tatapan itu
"Maafkan kami. Karenina telah pergi"
Tidak mungkin. Tidak. Aku langsung menerobos masuk ke dalam kamar dan melihat para suster sedang melepas alat bantu pernafasan Karenina. Mereka hendak menutupi Karenina. Namun aku berlari mencegahnya. Air mata mulai jatuh.
"tidak. Karenina. Aku mohon. Jangan tinggalkan aku. Aku minta maaf. Karenina. Aku mohon"
Aku merasakan seseorang menarikku. Liam dan Harry menarikku keluar. Aku memberontak. Namun mereka menarikku dengan sekuat tenaga.
"PUAS KALIAN SEMUA SEKARANG!" Aku melihat gadis yang di peluk Evan tadi berteriak
"Kalian semua meninggalkan Karenina sendiri. Kalian tak tau bagaimana menderita nya Karenina! Tahukah kalian bahwa dia sudah sekarat sejak lama ! Tahukah kalian bahwa dia punya jantung yang bermasalah dan kanker otak !"
Mereka terkesiap kaget.
"Kau !" gadis itu menunjuk Louis
"Kau kakak yang jahat. Kau menyalahkan nya atas perbuatan ayah dan ibunya dulu! Kau selalu menyiksa nya"
Louis menunduk. Dia terlihat menyesali semuanya. Namun terlambat.
"Dan Kau ! Kau yang disebut sahabat nya!" Gadis itu menunjuk Tom.
"Kau tahu dia menderita. Kau tahu! Tapi kau meninggalkan nya sendiri! Itu yang di sebut sahabat! Mana janji mu yang selalu menjaga nya huh!"
Evan berusaha menenangkan nya
"Alicia sudah""Diam. Evan. Dan kau !" dia menunjuk ku dan berjalan ke arah ku. Alicia. Nama nya. Dia menatapku tajam. Mata nya memerah menahan tangis
"Kau pria yang dicintainya. Namun lihat. Kau bahkan tak percaya dan memberi kesempatan padanya! Saat kau menyakitinya sebelum kasus nya dengan Harry! Dia selalu memaafkan mu dan memberi mu kesempatan ! Lalu apa yang kau lakukan padanya! Meminta nya membuktikan rasa cintanya dengan membunuh dirinya sendiri. Kau bahkan tak percaya jika dia sakit. Kau bilang dia membuat drama. Sekarang lihat apa yang kau lakukan brengsek !" Alicia melempar sesuatu padaku. Benda itu terjatuh. Itu kalung. Kalung yang tadi ku buang ke danau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karenina
FanfictionKarenina Georgia Austin itulah nama ku. Indah bukan ? Tapi tidak kisah hidupku. "Aku membencimu , akan selalu membencimu " - Louis "Aku mencintai dia , apapun halangannya , aku mencintainya "- Niall "Apa aku tidak pantas merasakan cinta ?"- Karenin...