Eleanor

548 48 1
                                    

Karenina pov's

Aku menatap Niall yang berjalan kearah ku dengan senyum ceria diwajahnya

"bagaimana konser nya ?" tanya Niall ketika sudah berada di depan ku

Aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk

"its amazing "

Muncul semburat kemerahan di pipi Niall . Lalu dia memelukku erat

"im so happy "

"Kenapa ?

"pertama , kau disini , kedua kau menikmati konser ku -- "

Aku memotong nya cepat
"bukan konser mu saja Niall , its one direction concert "

Niall cemberut menggemaskan aku sangat ingin mencubit pipinya itu

"jangan memotongku nona cantik , atau aku akan mencium--"

Aku memotong nya lagi. Entah kenapa aku sedang ingin menggodanya

"Kau" Niall menatapku kesal , aku menjulurkan lidah pada Niall dan mulai berlari

"catch me if u can Niall. "

"jika tertangkap aku akan menciumi seluruh wajahmu "

Dasar pervert

Aku berlari memasuki kamar yang telah disediakan . Ya . One Direction berada di sebuah apartmen dengan empat kamar , satu untuk Lottie dan Lou , satu untuk Liam Sophia , Harry dan Louis. Lalu Niall dan aku .

Asyik berlari sambil menoleh kebelakang membuatku tidak fokus dan menabrak seseorang. Dari bawah aku bisa melihat sepatu yang di kenakan

Oh No !

Louis menatapku tajam , aku bangkit berdiri

"Maaf Louis "

Dengan kasar Louis berjalan dan mendorong bahuku membuatku tersungkur dan dahiku terbentur tembok .

Duh. Dahiku selalu jadi korban , pastilah bekas luka kemarin terbuka lagi ,aku memastikan dengan meraba dahiku. Benar saja cairan kental berwarna merah itu ada

"Kar apa yang kau lakukan? Dahimu ya ampun "

Niall menatapku khawatir

"its okay Ni "

"ayo aku obati . Kau ini kenapa ?"

"terbentur tembok Ni "

Niall membawaku masuk ke kamar , aku duduk dipinggir kasur sementara Niall mengambil kotak p3k . Luka di dahi ini sebenarnya membuat ku pusing. Aku takut sebenarnya , takut akan efek dahiku yang sering terbentur , memijit keningku pelan , berharap rasa pusing itu hilang , namun malah makin menjadi . Tidak . Jangan sampai aku drop disini . Tiba tiba keringat dingin keluar dari tubuhku.
Lalu aku merasa ada cairan keluar dari hidungku dan menetes . Darah . Apalagi ini .

Aku berusaha mengusap darah yang keluar dari hidung ku. Namun darah tak kunjung berhenti , aku berusaha mencari tissue. Namun nihil .

Niall datang seketika wajahnya panik melihatku

"Hey . Kau kenapa ?" tanya Niall panik melihat darah ditangan ku

"Kita ke rumah sakit ya "

Aku menggeleng masih menutup hidungku , Niall membuka kaus hitam nya meraih tangan yang menutupi hidung ku lalu mengganti tangan ku dengan kaus nya

"Ni. "

"Kata ibuku kalau mimisan darah nya harus dikeluarkan semua nya "

Aku meringis menahan sakit di kepalaku , dengan lemas aku bersandar pada dada bidang Niall , dia memelukku sambil terus memegangi hidungku dengan kaus hitam nya

KareninaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang