Apologize

517 37 2
                                    

Niall berjalan bolak balik di depan kamar Harry , Niall berniat menanyakan tempat menginap Karenina , ketika hendak mengetuk pintu ,Harry keluar lalu menatap Niall tajam

"Harry please we need to talk "

Harry masih menatap Niall tajam

"Ditempat Tom dia berada "

Niall menghembuskan nafas lega lalu tersenyum dan memeluk Harry .

"Thank You "

Niall berusaha menelpon Tom beberapa kali panggilan sibuk ,hingga panggilan ke 15 terdengar nada sambung

"Tom !"

"ada apa ?" tanya Tom dingin

"Tom.  I know i made a mistake -"

" Big Mistake " potong Tom

"Please Tom , Where is she ?" tanya Niall penuh harap .

"Lebih baik jangan dulu Niall , di London saja jangan disini "

"Tapi "

"No but.  "

Tom mematikan telepon membuat Niall mendengus kesal

Sebuah Notifikasi muncul

KareninaGeA just posted a photo

Rasanya ingin membanting Iphone yang dia pegang , ketika melihat Karenina bahagia tapi bukan karenanya .

--

Seminggu kemudian ketika natal makin dekat dan salju makin turun dengan lebat .

Karenina merapatkan jaket yang dipakainya . Hari ini ada ujian semester selama seminggu , lalu libur natal dan tahun baru menanti .

"Karenina!" Teriak Reina berlari menghampiri

"Rei . Kebiasaan banget sih teriak teriak " Karenina terkekeh

"eh btw aku suka banget foto ala Troy and Gabriella kau dan Tom "

"kau sudah bilang berulang kali Rei "

Reina hanya tertawa .
"Hey " Tom datang sembari merangkulkan tangan nya pada leher Karenina

"Ugh. Kau berat Tom "
Tom hanya terkekeh.  Karenina mendengus sebal

"Lama lama kau kupanggil tuan terkekeh "

"Jadi kemana liburan nanti ?" tanya Tom

"Aku dan Alex rencananya akan ke Australia. Bosan dengan natal musim dingin " Rei berjalan menuju loker ketika tak sadar dia menabrak seseorang

"Im sorry "

Evan Walker

Reina langsung gugup setengah mati

"Its okay Rei .oh hi Karenina , Tommy"

"Dont call me Tommy , yang boleh memanggilku Tommy hanya keluarga ku dan Karenina " ledek Tom

Evan hanya tertawa begitupun Karenina .

Sementara Reina hanya terdiam gugup menatap Evan yang tampak sangat tampan dimatanya

Karenina menyadarinya.  Dari tatapan Reina pada Evan dan sikapnya yang mendadak diam .

"Rei hello " Ledek Tom
Karenina menahan tawa melihat ekspresi Reina yang kaget dan menahan malu .

"Lets go to class " Karenina menarik Rei yang masih terdiam bisu

--

Cuaca yang makin dingin membuat banyak orang berdiam di kantin kampus untuk membeli coklat atau coffee panas untuk menghangatkan badan , begitupun Karenina, Tom , Reina , Alex dan Evan .

Saat mereka asyik bergurau , Michelle salah satu teman Karenina berlari menuju tempat mereka

"Karenina Ada !" nafas Michelle terengah engah

"Hey relax . Ada apa ?" tanya Karenina bingung

"Ada Niall di Halaman , dia duduk sambil bermain gitar. Menunggumu.  Eum ditambah salju turun K"

Karenina bergegas berlari menuju halaman , benar saja banyak yang menonton Niall tapi tidak berani mendekat karena salju mulai turun di tambah udara yang dingin

"Its huge mistake i know. But i want to let you know .that i really love you.  And im so stupid and im so sorry "

Girl I see it in your eyes you're disappointed
'Cause I'm the foolish one that you anointed with your heart
I tore it apart
And girl what a mess I made upon your innocence
And no woman in the world deserves this
But here I am asking you for one more chance

Can we fall, one more time?
Stop the tape and rewind
Oh and if you walk away I know I'll fade
Cause there is nobody else

It's gotta be you
Only you
It's gotta be you
Only you

Karenina berjalan menuju Niall yang masih bernyanyi sambil menahan dingin

"Niall dont . Lets go "

"I need u to listen , i can explain ,im sorry " Niall menggenggam tangan Karenina .

Tangan Niall begitu dingin .

"Oke .Lets go home "

Niall mengangguk , Karenina menggenggam tangan Niall yang dingin.

Tom hanya mendesah menatap mereka . Dia hanya berharap kebahagiaan Karenina . Reina , Alex , dan Evan menatap bingung

"ada apa sebenarnya ?" Tanya Reina

"Problem. Sudahlah biar jadi urusan mereka " balas Tom

"Aku yakin kau tau tom " Alex menambahkan

Tom mengangguk lalu pergi .

----

Karenina bergegas mengambil selimut untuk Niall , lalu membuat kan coklat panas untuk Niall

Setelah keadaan Niall sedikit membaik , dia mulai berbicara dan menjelaskan kejadian seminggu lalu

Air mata Karenina menetes , begitupun Niall

"Aku bodoh . Aku tau ,baby its not just you , you know it hurts me too , watching you leave , with tears on your sleeve , dont you notice are mine excatly dry ?" Niall menyeka air mata di pipi Karenina

"Im sorry , i fell for you.  I fucking love you ,i cant live without you. " Niall memeluk Karenina erat.

"You know i love you Niall.  I can forgive you "

Niall menatapku dengan mata berbinar .

" thank you . Dan aku tau aku pria egois.  Will you be mine ?"

"Niall . I dont know.  I need time . Maybe i can forgive you but.  "

Niall mengangguk mengerti

"I get it , aku akan membuat kau percaya lagi Karenina " Niall tersenyum tulus

"Thank you Niall "

"but please jangan hindari aku ya , hatchi"
Karenina menatap Niall panik . Memegang kening Niall , dia demam

"Ayo berbaring di kamar kau demam Niall "

Niall menggeleng namun Karenina memaksanya hingga Niall menurutinya

Karenina mengambil kompresan ditambah obat demam untuk Niall .

Niall tersenyum menatap Karenina yang khawatir

"Thank You "

Karenina balas tersenyum dan hendak pergi namun tangan Niall menahannya

"dont , stay here . I need u here " Niall menepuk kasur sebelahnya

Karenina mengangguk pasrah dan bergabung tidur dengan Niall

"can i hug you ?" bisik Niall lemah

Karenina memeluknya terlebih dahulu.

"kau tahu jawabannya "

KareninaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang