Kesha mengedipkan matanya berulang kali, berusaha menyadarkan diri dari tidur siangnya yang pulas.
Drrrt... Drrrt...
Dan, pas sekali! Ponselnya berbunyi saat Kesha berusaha membuka mata. Dan otomatis, kini matanya terbuka lebar karena rasa kaget pada getaran ponsel miliknya.
Leon:
Kes, malam ini gue manggung. Temenin, ya.Kesha:
Gue punya pilihan lain selain nolak, nggak?Leon:
Nggak.Kesha:
Ya.. Oke.Leon:
Jam 7 malam, gue jemput di rumah lo.Kesha:
OK.Kesha menghembuskan nafas. Belum genap sedihnya--karena gagal masuk IPA--hilang, kini dirinya harus berhadapan dengan makhluk bernama Leon, dengan segala macam pencitraan yang ada. Ah, sialan.
Namun Kesha tak punya pilihan lain, kan? Mematuhi perintah Leon adalah janji yang harus ia tepati. Setidaknya, sampai Kesha menemukan cara tuk memberontak dan kembali ke kehidupan normalnya. Meski ia sendiri tak yakin, entah kapan.
**
Panggilan alam dari Leon sudah menghampirinya. Tepat pukul tujuh, Leon sudah ada di depan rumah Kesha, dengan Honda Civic hitam miliknya.
"Sorry lama," kata Kesha, usai menutup pintu pagarnya.
Leon melirik kearah jam tangannya. "Manajemen waktu lo kurang bagus."
"Hah? Maksudnya?"
"Gue sengaja berangkat dari rumah jam tujuh kurang, supaya sampai sini bisa tepat jam tujuh." Leon melipat tangannya. "Tapi lo malah mempergunakan waktu lebih lama untuk siap-siap, dan alhasil gue nunggu lo di luar selama sepuluh menit."
Kesha menggaruk tengkuknya. "Sorry.."
"Lain kali, perbaiki. Nggak semua orang terbiasa dengan jam karet," kata Leon, sembari membuka pintu mobilnya, dan mengisyaratkan Kesha tuk masuk juga.
Kesha mengangguk. Satu poin kelebihan lagi yang Kesha nilai dari Leon, yaitu... Tepat waktu.
*
Di dalam mobil, keduanya saling diam. Hanya ada suara musik dari tape recorder di dalam mobil Leon.
"Leon?" panggil Kesha.
"Ada apa?" balas Leon.
"Lo mau manggung dimana?"
"Di sebuah pub, Kes.."
Kesha hening sejenak. Pub? "Semacam diskotik, ya?"
Seolah tahu isi pikiran Kesha, Leon buru-buru menjelaskan. "Cuma manggung, Kes. Habis itu pulang. Gue bukan tipe anak malam yang suka keluyuran nggak jelas juga."
"Ah.. Oke.."
Setelah perbincangan tersebut, keduanya kembali pada posisi semula, yaitu hening yang menyelimuti.
*
Leon memarkirkan mobilnya kearah Laviour Night, alias sebuah pub malam yang terletak di pusat kota.
Kesha menarik nafas dalam-dalam. Ini kali pertamanya masuk ke tempat yang erat kaitannya dengan hal negatif berbau dunia malam ini. Kesha paham, di dalam tempat itu, dunia sudah berbeda. Disana pasti banyak pasangan dengan beragam tingkah, dan riuh sesak lantai dansa serta musik yang menggetarkan gendang telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy's Slave
Novela JuvenilJika kakaknya, berbahagia karena memiliki kisah yang indah dengan sahabat sekaligus tetangganya... Akankah hal ini terjadi pada sang adik? Kesha Ayu Shakira dan Leon Bima Iskandar. Keduanya saling bermusuhan. Bahkan generasi sebelumnya--alias mama...