Bab XVI - Kesha X Gwen X Argue (1)

7.5K 930 181
                                    

NB: baca sambil dengerin mulmed yaa :)

**

Ada yang berbeda pada diri Kesha pagi ini. Ia begitu bersemangat bangun, dan ia begitu ceria saat membuka jendela kamarnya. Tak seperti biasanya dimana ia selalu bangun dengan mata merah, rambut super singa, dan kasur yang dibiarkannya berantakan. Kali ini, Kesha berbeda. 

"Kok gue semangat banget ya pagi ini? Ini masih jam lima pagi, loh! Dan gue udah rapihin kasur, udah buka jendela, udah mandi.."

Kesha sendiri bingung, kenapa semangatnya tersuntik drastis. Layaknya orang yang kecanduan narkoba, kemudian mendapat asupan--ya, mungkin seperti itulah rasanya, meski Kesha sendiri tak akan mencoba benda laknat itu. 

Ponselnya bergetar. Pesan masu dari Niko, sahabatnya!

Niko: Oi kejam lo. Kemaren ga bales chat gue seharian malah upload foto Leon

Kesha menepuk jidatnya. Ia lupa, sangat lupa jika ia mengabaikan pesan-pesan dari Niko kemarin. 

Kesha: Maaf:( gue kemaren super sibukkk. Dan fyi, itu dibajak -,-

Niko: Iya gue bisa nebak. Lagian uda dihapus kan fotonya?

Kesha: Iya, lah. Ngotorin page instagram gue aja

Niko: Eh, sekarang jam 5 kan di Indo? Tumben udah bangun?

Kesha: Gatau, rajin banget ya gue :v

Lalu sesaat sebelum Niko membalas lagi, ponsel Kesha berdering, melantunkan lagu Treat Her Better yang kini menjadi nada dering favorit di ponselnya. Panggilan dari.... Seseorang yang membuat hati Kesha langsung membuncah seketika. 

Bukan Niko,

Tapi Leon. 

Kesha sendiri tak tau, mengapa hatinya bisa berbunga ketika melihat nama 'majikannya' muncul di layar ponselnya. 

Dengan gugup bercampur senang, ia mengangkatnya.

"Halo?"

"Eh? Pembantu gue udah bangun! Yey!"

Kesha mengerutkan keningnya. Pagi-pagi sudah ditampar kenyataan bahwa ia adalah pembantu Leon. Huh. "Ada apa telfon gue pagi-pagi?"

"Gak boleh? Kan mau mengontrol kinerja pembantu sendiri."

"Yeuuu serah lu deh."

"Eh serius deh, lo kan biasanya bangun jam enam. Lah ini masih jam lima juga kurang sepuluh menit lagi. Lo udah bangun?"

"Iya. Udah mandi juga malah."

"Parah. Keren amat lo. Kesambet apa sih lo? Ada kuntilanak yang ngerasukin lo?"

"Ck. Rajin gini tetep aja dihujat ya. Lo tuh emang nyebelin."

"Hahahaha.. Atau lo semangat karena dari sebelum tidur lo udah happy? Mungkin karena sepatu dari gue? Dan secara gak langsung, rajin lo dan semangat berlebihan lo di hari ini adalah berkat gue."

Deg.

Apa iya, ya?

Lagi-lagi, Kesha hanya bisa tersenyum penuh tanya. 

"Coba, emang iya, si tulang lunak bikin lo ketawa kemaren?"

"Nggak, gue aja gak chattingan sama dia kemaren."

Dan Kesha sadar... Siapa lagi kalau bukan Leon yang membuatnya bahagia kemarin? 

"Nah, berarti gue!"

Enemy's SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang