Bab XIV - Kesha X Leon X Olimpiade

6.5K 830 58
                                    


Kesha kesal. Apa-apaan sih, Leon menghina dirinya terus-menerus? Hingga lip balm yang digunakanpun, tetapi dihina. Memang apa pedulinya?

"Kecuali kalo dia mau beliin gue lip balm yang bagus baru deh. Bisanya ngehina doang!" gerutu Kesha kesal.

Dara terkekeh. "Kalian aneh!"

"Dia lebih aneh! Ngapain sih pake cium-cium Gwen? Ini di sekolah, coy, bukan diskotik!"

"Iya juga, ya?" Dara membulatkan matanya. "Ah! Jangan-jangan, dia cemburu gara-gara lo sama Niko chattingan! Terus dia balesnya kayak tadi, cium Gwen di depan lo!"

"Biar apa? Biar gue cemburu?"

"Iya, kali!"

Kesha memutar matanya, kemudian bangkit dari bangku menuju dalam kelas. "Gak sudi gue cemburu sama manusia rusak kayak dia!"

"Awas, Kes. Ntar lo suka, loh!"

"Najong! Demi dewa, nggak bakal!"

*

*

Benar kata orang banyak. Manusia-manusia di kelas IPS memang ajaib. Baru satu hari, atmosfer neraka dalam kelas ini sudah berasa.

Di ujung sana, Aldo dan sekelompok lelaki lainnya tengah bermain UNO. Di pojok lain, Anita dan segerombolan perempuan lainnya tengah catok-mencatok. Di tengah sana, Kesha dan sekelompok manusia lainnya tengah berebut martabak yang Dara bawa. Dan di sudut lain, tiga pasang laki-laki dan wanita tengah memadu kasih. Yang pegang buku? Ada, ada, tapi bukan buku pelajaran, melainkan komik Detective Conan!

Tapi sepertinya, para penghuni neraka itu sangat enjoy, ya?

"Gue yang keju, Ilhaaam!"

"Gue, Kes! Kan gue pegang duluan!"

"Gue yang nutella, anjir, jangan di ambi!"

Bisa ditebak, mereka adalah pejuang martabak. Sementara Dara si pemilik martabak, sudah asik bercengkrama dengan Marcell, sepertinya mereka ada dalam fase PDKT.

"Dasar fakir semua lo pada!" teriak Dara.

Bimo mengacungkan jari tengahnya pada Dara, disambut kekehan keras Dara. Saat Bimo sedang beraksi seperti itu...

"Martabak gue!" teriak Bimo, karena martbak nutellanya sudah dirampas oleh Kesha.

Dalam beberapa suapan, Kesha berhasil menghabiskannya sambil berlari menghindari Bimo.

"Berenti lo, Kes!"

"Hahahahaha! Bim, mending lo fokus ke martabak rasa lainnya deh! Kan masih banyak!" teriak Kesha.

Bimo menepuk jidatnya. "Oiya, ya! Ntar malah gue keabisan!" Dan begitu Bimo berbalik.... "KES! HABIS MARTABAKNYA!"

"HAHAHAHAHA!"

Bimo dan Kesha kejar-kejaran. Bimo yang badannya sangat amat besar, mengejar Kesha yang mungil dan lincah seperti kancil. Tawa Kesha menggelegar, beradu dengan teriakan Bimo. Kelas menjadi super berisik. Hancur dunia persilatan.

BUGHHH!

Saat sedang kejar-kejaran, Kesha tanpa sengaja menabrak... Eh? Ada orang yang sengaja menghalangi Kesha sehingga Kesha menabrak dada bidangnya.

"Leon? Lo ngapain?" Kesha bingung, segera berdiri sempurna, agar tak bersandar lagi di dada bidang Leon.

"Ngeliatin tingkah cewek IPS yang brutal kayak lo, sampe-sampe gak bisa buka pesan dari gue!"

"Eh?"

"Buka WhatsApp lo!" Leon melambaikan tangan ke arah Bimo. "Bim! Nih si Kesha udah gue pegangin buat lo!"

Enemy's SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang