E-08

6.8K 593 15
                                    

"Woaw..." gumamku saat menatap pemandangan di depanku, seakan-akan ini semua hanya mimpi. Bagaimana tidak, pemandangan hutan seakan luntur dan digantikan oleh barisan bukit-bukit dengan Istana besar yang berdiri megah di depannya, menara-menaranya menjulang tinggi.

Jalan kecil yang tadi membelah hutan lebat, kini tergantikan dengan jalan atau jembatan yang langsung menuju gerbang Istana itu. Aku terkagum-kagum masih dengan mata lebar melihat Istana yang kupikir hanya ada di negeri dongeng itu, dan ini nyata, berdiri kokoh di depanku.

Akhirnya kami berdua, oh maksudku bertiga dengan Clord, sampai di Istana ini, Istana para Evergenity. Istana sederhana yang ditinggali oleh pemimpin bangsa Evergenity dan menjadi pusat kerajaan dan distrik.

Kenapa aku bilang sederhana? Karena Istana ini tidak terbuat dari cristal atau kaca seperti di cerita dongeng-dongeng. Namun tetap saja, Istana ini sangat besar, tapi jika dilihat dari depan, Istana ini terlihat lebih kecil daripada ukuran aslinya yang benar-benar besar dan luas.

Qing melajukan kudanya dengan pelan dan santai. Perlahan pintu gerbang terbuka dan menampilkan para prajurit yang berbaris rapih di pinggir jalan. Mereka semua berdiri tegak, Clord berjalan dengan perlahan melewati prajurit-prajurit itu. Saat kudanya berhenti tepat di depan pintu utama Istana, mereka semua membungkuk tanda hormat. Aku turun dari kuda tapi Qing tetap diatas kuda,

"Masuklah, aku harus kekandang dulu dan mengontrol semua keamanan Istana." Kata Qing dan aku mengangguk, lalu ia pergi dengan kudanya. Aku mengalihkan pandanganku ke pintu besar yang menjulang 8 meter keatas di hadapanku. Aku menelan ludah, mencoba memahami keadaan dan memikirkan mimik apa yang harus kutampilkan di wajahku. Akukan tidak kenal mereka semua.

Perlahan pintu itu terbuka lebar dan menampilkan ruangan luas yang bisa disebut Ballroom, banyak jendela kaca yang menjulang tinggi, juga di langit langit ruangan yang benar-benar tinggi terdapat ukiran-ukiran dan kaca warna-warni di setiap bagian dalam atap, juga lampu kristal mewah yang besar dan tergantung rapi di tengah langit ruangan. Karpet merah yang memanjang hingga masuk ke lorong besar. Pilar-pilar tinggi dengan ukiran rumit terdapat di sudut-sudut ruangan, lukisan-lukisan orang yang entah siapa, tergantung rapih di dinding-dinding, lantainya terbuat dari batu pualam. Istana ini seperti Istana kuno bergaya Eropa tapi klasik.

Para perempuan-perempuan yang berbaris rapih di sepanjang sisi kanan dan kiri karpet merah, tersenyum kearahku dan lalu membungkuk tanda hormat. Perempuan-perempuan itu berjejer rapih dengan pakaian yang berbeda-beda. Banyak yang memakai pakaian sama, yang kutebak itu adalah seragam para pelayan disini. Dan banyak juga yang memakai gaun-gaun yang benar-benar mewah berbaris disini, kutebak mereka adalah kerabat-kerabat Istana. Dan di ujung sana, berdiri seorang wanita paruh baya dengan mahkota nya dan gaun biru lautnya, serta jubah transparan yang panjang hingga menyapu lantai. Ia berjalan mendekat kearahku membuat jubahnya terseret-seret diatas karpet merah. Senyumannya yang manis membuat kegugupanku hilang dan mengubah ekspresi yang tadinya bingung menjadi tersenyum hangat pada semua orang disini. Ia merentangkan tangannya dan langsung memelukku saat sudah sampai di hadapanku.

"Selamat datang di rumah, anakku." Kata wanita yang kuyakini adalah Bibi Rosi yang langsung membuatku memeluknya.

"Terimakasih Bibi." jawabku dan ia melepaskan pelukannya lalu menatapku masih dengan senyumnya. Aku tidak tahu kalau aku punya Bibi secantik dan sebaik ini. Ia adalah Ratu yang benar-benar anggun dan elegan.

"Jangan panggil aku bibi, panggil aku Mom, anggap aku ibumu." Katanya lalu terkekeh, aku langsung terdiam mendengar itu.

"M-mom?" Kataku dan dia mengangguk, aku kembali memeluknya erat, sudah lama aku tidak merasakan pelukan ini, pelukan hangat yang hanya di dapat dari seorang Ibu. Dan sekarang aku mendapatkannya kembali, meskipun bukan dari Ibu kandungku.

EvergenityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang