10| Damai

961 41 8
                                    

" Wehhh . Kau nak bawa aku pegi mana ni ?! " Sufi mengelabah . Dia sudah tidak keruan . Adami membawanya ke satu tempat yang dia tak tahu . Adami hanya tersenyum . Dia mahu membawa Sufi ke satu tempat yang begitu popular dan ramai orang kunjungi .

" Sufi Afina . Boleh tak harini kita tak gaduh . Tak bercakaran . Tak bertumbuk . Boleh . ? " Adami memberhentikan kereta Audi R8 miliknya yang berwarna merah . Wow ! Seksiiiiii ! Ini yang kita mahu girlsss . Kayaaaaa !

" Untuk ? Huhhh " Sufi mencebik . Dia menyilangkan tangannya . Adami di sebelah hanya mengeleng .

" Aku nak ajak berdamai . Kau ni ... Kau memang tak suka aku eh ? " Adami menguatkan aircondnya . Cuaca panas membuatkan Adami dahaga . Dia memakai kaca mata hitam yang disangkut di celah leher bajunya .

' Stylo gila mamat ni ' Sufi memuji dalam diam . Dia mengerling Adami disebelah . Panas pipinya saat ini . Berdebar hatinya . Dia rasa seperti mahu pengsan . Eh overlah kauu .

" Okay . Harini je . Hari lain , dah tak valid . Jangan harap kau selamat . " Sufi bersetuju . Dia menganggukkan kepalanya . Senyuman syaitonnnirojim terukir dibibir mungilnya . Terpamer lesung pipit milik Sufi di sebelah kanan .

' Aisyehhh mann . Ade lesung pipit seyhh minah ni . Cemana lah aku takperasan haritu . Cantiknyeeeeeee . Ish Adami . Jaga mata kau . Adik kau tu . Aku tumbuk kau kang ! ' Adami bergelut dengan perasaannya . Matanya masih terpaku pada wajah putih mulus Sufi .

" Pangggg "

" Awwwehhhh . Sakitlah ngokk !! Kau dah kenapa ?!! " Adami mengusap pipinya yang ditampar kuat oleh Sufi . Berkerut dahinya menahan pedih .

' Tamparan macam jantan . Harap muka cantik , perangai nauzubillah . Minta jauh kalau dia jadi bini aku ' Adami mengutuk . Padahal baru saja dia memuji Sufi . Ni lah lelaki . Kan girlss ?.

" Sape suruh kau tenung muka aku macam aku ade taik lalat besar kat hidung . Sebab tu aku tampar kau . Kau jangan nak mengatal dengan aku eh . Aku cincang kau nanti bagi Dido makan . " Sufi memberi amaran . Dadanya turun naik menahan marah . Dia geram dengan Adami yang selalu merenungnya .

" Okay okay . Aku minta maaf . Eh kau ni perasan betul . Aku tengok makcik yang bawa baby tulah . Yang kau perasantan ni kenapa ? Suka suki je tampar aku . Huhh " Adami mengosok pipinya yang ditampar Sufi . Dia menutup malunya dengan memandang keluar tingkap . Merah pipinya . Ala tomeyyy . Gigit nak ?

' Buat malu jeh . Kan minah ni dah perasan . ' Adami menelan air liur . Dia masih malu . Sufi memang tak makan saman . Memang Sufi suka suki memukul Adami . Lagi-lagi Adami memang jenis melawan . Sufi semakin suka untuk bawa bercakaran .

" Dahlah Fieee . Aku lapar . Jomlah makan . Aku belanja . Heeee " Adami menarik-narik hujung baju Sufi sambil tersengih seperti dugong yang terdampar di pantai . Kesiannn .

" Ehh . Hand off ! Aku tampar kau lagi baru tahu ! " Sufi menjeling Adami . Dia sudah bersedia untuk menampar Adami . Dia geram . Adami pun geram .

" Sudah . Aku lapar Fie . Jommmmm ! " Adami sudah keluar dari kereta . Dia mengeliat malas . Berbunyi segala tulang belulangnya .

" Wehh . Aku rasa kau kena minum anmum essential lah . Tulang kau rapuh tu . Takut aku dengar " Sufi mengutuk . Dia sudah berjalan ke arah tasik .

" Tu untuk anak aku . Aku kena minum tongkat ali . Baru tough !! Fie tengok ni . Sadooo " Adami membuat gaya ahli bina badan . Pelbagai gaya dicubanya untuk menampakkan ototnya yang sado . Lebih-lebih lagi di tangan . Berketul . Geli aku hahahah . Gurau je .

" Wei bongok sudahh ! Geli siaaaa " Sufi sudah mengekek ketawa . Dia memang tidak tahan kalau Adami sudah membuat gaya beruk . Hodoh betul baginya . Ramai melihat perlakuan mereka berdua . Tapi mereka tidak kesah . Hati kering .

Sambut Cintaku SayangWhere stories live. Discover now